Bab 11 : Sunset

218 42 3
                                    

Layaknya hidup yang mana ada datang dan pergi, maka setelah sunrise juga pasti ada sunset.  So happy reading🤍🤍

.

.

"Itu gapapa perlengkapan campingnya tinggal di sana?" Tanya Saskia dalam perjalanan pulang.

"Gapapa, nanti juga ada yang ambil." Santai Kiesha.

"Kirain aku kamu yang nyiapin sendiri, ternyata nyuruh orang." Cibir Saskia.

"Sebenernya bisa sih aku nyiapin sendiri, cuma ini salah satu cara buat ngabisin uang aku yang ga berseri itu, pusing ga abis-abis." Sombong Kiesha.

"Sombong sekali bapak ini ya." 

Kiesha hanya mengendikkan bahu sombong.

"Ini kita pulang?" Tanya Saskia.

"No, you just have to sit, be quite, and watch." 

Saskia menurut, ia terdiam tak tak ada bertanya apa-apa lagi pada Kiesha.

"Sas mau sarapan apa?" Tanya Kiesha namun gadis itu hanya diam.

"Sas?" Panggil Kiesha namun tetap tidak ada jawaban.

"Hei, what happen?" Kiesha menggenggam tangan Saskia dengan salah satu tangannya.

"You said I just need to sit, be quiet and watch and now I do." Saskia akhirnya buka suara.

"Mau bales aku ceritanya hmm?" Kiesha mencubit gemas pipi chubby Saskia.

Saskia kembali diam.

"Iya deh aku minta maaf ya, aku mau ngajak kamu ke tempat lain tapi kita sarapan dulu. So what do you want for breakfast?"

Saskia berpikir sejenak, lalu matanya menangkap gerobak nasi kuning yang baru akan mulai berjualan.

"I want it." Tunjuk Saskia pada penjual nasi kuning sekitar 10 meter di depan.

"Sas are you serious? Mau makan itu? Seorang Saskia Azalea Hermawan?" Kiesha tak percaya sampai-sampai mengerem mobilnya.

"Lah apa salahnya siii?" Saskia heran.

"Oke deh demi cantiknya aku." Kiesha kembali melajukan mobilnya sampai tepat di depan gerobak itu.

Kiesha turun lalu memesan dua porsi nasi kuning lengkap dengan teh manis hangat.

"Makan di mobil aja ya, gada tempat duduk soalnya." Ucap Kiesha.

Saskia mengangguk, dari dalam mobil ia sangat antusias melihat proses meracik nasi kuning itu. Setelah jadi, Saskia menerima dua porsi nasi kuning dan teh hangat itu sedangkan Kiesha berlari untuk kembali ke mobil.

"Enak juga ternyata." Respon Kiesha disuapan pertama.

"Kann..." Saskia langsung menyenggol lengan Kiesha.

Setelah selesai, Kiesha langsung membayar makannya itu dan kembali melanjutkan perjalanan. "Not bad ya." Ucapnya.

Saskia mengangguk setuju. Kini waktu sudah sekitar jam 8 pagi, Kiesha mengajak Saskia untuk berkeliling kebun teh menggunakan kuda.

"Kita naik kuda?" Tanya Saskia memastikan.

"Iyalah ayo." Kiesha menarik lengan Saskia lembut.

"Gamau ah takut." Saskia menghentikan langkahnya, teringat dulu waktu kecil ia pernah di lemparkan oleh kuda.

"Gapapa kan ada aku." Ucap Kiesha.

"Kita naik berdua? Kasian dong kudanya."

Belum sempat Kiesha menjawab, si abang penjaga kuda sudah mendahuluinya. "Kudanya kuat neng gapapa."

REVENGE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang