Bab 27 : Sekat

160 36 9
                                    

Tubuh Saskia mengejang hebat.

"Panggil dokter!" Panik Andra.

Rangga lalu memencet tombol nurse call agar dokter segera datang.

"Apa?!" Kaget Johan setelah mengangkat telfon.

"Ada apa?" Tanya Andra.

"Kiesha kritis. Gue ke Kiesha dulu ya maaf ga bisa nemenin." Johan bergegas pergi.

"Om tante, aku ikut papah ya." Pamit Kiela lalu berlari mengejar Johan.

Tak lama dokter dan suster datang lalu menyuruh mereka yang ada di ruangan untuk keluar.

"Kiesha sakit?" Tanya Andra pada Rangga.

"Rangga tadi cuma denger pas Om Johan marah kalo Kiesha kena magh kronis." Jawab Rangga. 

Di kamar Kiesha, dokter juga sedang memberi tindakan.

"Pah, Kak Kiesha..." Lirih Kiela.

Johan langsung memeluk putrinya itu.

"Kakak gapapa, do'ain ya." Balas Johan.

⁜⁜⁜⁜

"Sepi banget ya." Keluh Ratna sambil mengaduk-aduk jus alpukatnya.

"Bener, cuma tinggal kita berdua." Sahut Sandra.

"Hei, kok sedih?" Tanya Rehan yang baru datang bersama Emzo dan Bastian.

"Kangen sama Saskia, Kiela." Jawab Sandra.

"Nanti pulang kita jenguk ya, sekalian Kiesha juga." Balas Rehan.

"Kiesha sakit juga?" Sambar Ratna.

"Iya, kecapean kata Om Johan tadi." Jelas Rehan.

"My baby Ratna jangan sedih ya." Emzo mengelus puncak kepala Ratna.

Ratna tersenyum sekilas lalu melirik Bastian. Biasanya dia tak mau kalah dengan Emzo namun kali ini ia justru diam saja.

"Gue cabut bentar ya." Pamit Bastian tiba-tiba.

Ratna yang mencium gelagat aneh dari Bastian buru-buru menyusul laki-laki itu.

"Eh gue ke toilet bentaran ya." Pamit Ratna buru-buru tanpa menunggu respon dari yang lainnya.

"Lah tu bocah main pergi aja." Heran Sandra.

"Dah diujung kali tu." Balas Rehan.

Ratna mengendap-endap mengikuti Bastian, hingga laki-laki itu sampai di gudang belakang sekolah.

"Sini duduk, ngapain ngikutin sih kek detektif aja." Sindir Bastian pada Ratna.

Ratna menggigit bibir bawahnya kesal, lalu beranjak menemui Bastian yang sudah duduk bersila di lantai.

"Ada yang mau diomongin?" Tanya Bastian.

Ratna menunduk merutuki dirinya sendiri, sekarang ia harus jawab apa? Tidak mungkin ia jawab jujur mengenai sikap Bastian yang cuek padanya, bisa-bisa ia dicap sebagai perempuan haus perhatian.

Ratna menggeleng sendiri membayangkan hal itu. 

"Lo aneh, banyak diemnya hari ini." Ucap Ratna akhirnya.

Bastian tersenyum, lalu mengelus puncak kepala Ratna pelan.

"Gue gapapa kok." Balas Bastian.

Sadar akan perbuatannya, Bastian dengan cepat menyingkirkan tangannya dari puncak kepala Ratna.

"Sorry." Kikuk Bastian.

"Dih kek ga biasanya aja sih, pake kikuk segala." Balas Ratna.

"Eh iya, progres hubungan lo sama Emzo gimana?" Bastian mengalihkan topik.

REVENGE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang