"Sas, masa tadi aku dideketin sama cewek-cewek mana dandanannya menor-menor banget lagi." Adu Kiesha sambil mengelus rambut Saskia.
"Terus aku mau bolos, eh malah diarak sama guru BK ke lapangan, mau kabur tapi takut kamu marah jadi sampe jam istirahat aku hormat di bawah tiang bendera. Ga sendirian kok sama temen-temen lainnya hehe." Tambahnya lagi.
"Disana nyaman banget ya? Sampe-sampe kamu gamau buka mata? Ga kangen aku ya?" Tanya Kiesha.
"Kamu butuh istirahat ya? Gapapa deh kamu istirahat dulu, tapi janji ya kalo udah ga capek kamu harus bangun, banyak loh wishtlist kita yang belum terlaksana." Ucap Kiesha sambil terus memandang Saskia.
Tak lama, Kiesha melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.
"Aku masih mau di sini, tapi Kiela juga butuh aku di luar sana. Pergi dulu ya." Seperti biasa, Kiesha tak lupa untuk mengecup kening Saskia.
Saat di depan pintu keluar, Kiesha berpapasan dengan Rangga yang akan menjenguk sepupunya itu.
"Kemana Sha?" Tanya Rangga namun diacuhkan begitu saja oleh Kiesha.
Rangga menatap punggung Kiesha yang berjalan menjauhinya. "Hhh! Gapapa Rangga, ini juga salah lo."
⁜⁜⁜⁜
Kondisi Kiela saat ini sudah mulai membaik, bahkan ia ikut membantu Mbok Lastri menjaga kios di pasar.
"Kiela ayo makan siang dulu." Ajak Mbok Lastri sambil membawa dua bungkus nasi.
Kiela tersenyum lalu berjalan ke arah Mbok Lastri.
"Seneng deh, semenjak ada Kiela mbok ndak sendirian lagi." Ucap Mbok Lastri sambil menatap Kiela.
"Kiela juga makasih banyak, mbok udah mau nerima Kiela." Balas Kiela.
"Eh sebentar ya, anak mbok nelfon." Ucap Mbok Lastri sambil menjarak dari Kiela dengan wajah yang berbinar.
"Pantes, selama ini tatapan mama terasa kosong." Lirih Kiela.
Kiela memandang momen dimana wajah Mbok Lastri tampak berbinar dan sangat antusias bercerita kepada anaknya yang katanya sedang bekerja di kota itu.
FYI, rumah Mbok Lastri itu di pinggiran kota ya, salut sih sama Kiela bisa jalan sejauh itu pas kondisi sakit.
Setelah cukup lama memecah rindu lewat suara, Mbok Lastri kembali lagi ke Kiela yang masih melamun memikirkan keluarga yang sudah 4 hari ia tinggalkan itu.
"Kenapa melamun?" Tanya Mbok Lastri.
"Ah engga mbok, penasaran aja sama anak mbok." Bohong Kiela.
"Oh, anak mbok kerja di kota sama pamannya. Habis disini dia diincer sama Pak Lurah buat dijadiin istri ke 3." Tutur Mbok Lastri.
Kiela hanya mengangguk saja, toh sebenarnya ia tak suka mencampuri urusan keluarga orang lain.
"Anak mbok sepantaran kamu sepertinya, dia cantik, periang, dan pekerja keras." Ucap Mbok Lastri.
"Kalo mbok kangen sama anak mbok, mbok bisa peluk Kiela. Kiela juga dari kecil ga pernah ngerasain pelukan mama." Lirih Kiela dan tanpa sengaja, bulir air matanya kembali turun ketika mengucapkan kata mama.
Tanpa aba-aba, Mbok Lastri langsung memeluk gadis rapuh di depannya, Kiela dengan senang hati membalas pelukan itu. Pelukan paling tulus seorang ibu yang tak pernah Kiela rasakan dari Lydia.
"Jangan sedih ya, mbok emang gatau masalah kamu apa tapi mbok harap secepatnya bakal selesai." Ucap Mbok Lastri di tengah pelukan itu.
Kiela melepas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (HIATUS)
FantasySaskia si penyuka buku tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan seorang kakek tua yang merekomendasikan sebuah novel tua padanya. Entah bagaimana novel itu bisa ada di dalamnya tasnya saat ia pulang, karena rasa cintanya pada buku yang cukup besar, Sa...