• 004 •

4.2K 536 75
                                    

Dan hari-hari selanjutnya pun tidak disia-siakan Haechan begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan hari-hari selanjutnya pun tidak disia-siakan Haechan begitu saja.

"Mamiii~ Jeno mau susu..."

Pagi-pagi Jeno turun dengan pakaian rapinya untuk pergi kuliah. Biasanya Doyoung akan langsung menjawab dan menghampirinya tapi Jeno tidak mendengar balasan dari Doyoung sampai dia tiba di dapur melihat Maminya tersebut sedang bercanda gurau dengan Haechan di dapur.

"Apa yang kau lakukan di sini?!"

"Oh hai Jenoo, good morning~"

"Kenapa dekat-dekat Mamiku?!"

Jeno bergerak dengan cepat mendorong Haechan ke samping dan menarik Doyoung agar menjauh dari Haechan.

"Memangnya kenapa? Tidak boleh?"

"Tidak boleh! Mami Jeno hanya untuk Jeno! Kau kan punya Mamimu sendiri! Jauh-jauh dari Mami Jeno!"

"Tapi ku rasa Mami kamu tidak setuju dengan perkataanmu. Kami bahkan sudah membuat janji untuk shopping sebentar. Iya kan Tante yaaa??"

"Iya... Haechan punya selera fashion yang bagus jadi Mami setuju untuk pergi shopping dengannya. Mami hanya punya dua anak laki-laki. Yang satu kerjanya keluyuran, kesana-kemari dengan pacarnya, yang satu lagi manjanya minta ampun. Mami juga ingin punya anak perempuan yang bisa diajak shopping, memasak, membuat kue."

"Mami mau Jeno jadi anak perempuan saja??"

"HEH!! Tidak begitu sayang... kalau Jeno mau Jeno bisa ikut Mami dan Haechan juga pergi jalan-jalan nanti setelah kelas kalian berakhir. Bagaimana??"

Jeno memajukan bibirnya sambil dia berpikir keras. Jeno tahu Maminya sering bosan di rumah, tidak melakukan banyak kegiatan tapi di sisi lain Jeno tidak mau Maminya dekat dengan orang lain, apalagi Haechan. Jeno tidak menyukai Haechan karena dia terlalu agresif. Itu membuatnya sangat takut. Jeno tidak pernah bersosialisasi dengan orang lain selama hidupnya. Dari kecil Jeno selalu tertutup, tidak mau membuka dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain selain Papi, Mami dan saudara kembarnya, Jaemin. Homeschooling, les di rumah, Jeno tidak pernah membuka dirinya untuk dunia luar. Apa-apa juga selalu Maminya seperti dia tidak akan hidup kalau tidak bersama Maminya.

Makanya begitu datang makhluk modelan Haechan, Jeno langsung ketakutan. Awalnya takut, tapi begitu Haechan datang dan menempeli Maminya, alarm tanda bahaya langsung berbunyi dan Jeno pun berubah ke mode Dobermannya.

"Jeno tidak mau, Mami! Kita di rumah saja! Nanti Jeno temani Mami bikin kue."

Haechan hanya tersenyum. Tentu saja dia tidak akan mengindahkan perkataan Jeno. Kapan dia mendengarkan orang lain? Kalau dia berniat mendapatkan sesuatu maka tidak akan ada yang dapat menghalanginya.

"Ya sudah~ kalau begitu biarkan aku pergi dengan Mami apa susahnya sih?? Kamu di rumah saja Jen... main dengan bonekamu. Eh kata Jaemin kamu masih senang main boneka ya? HAHAHA"

Mommy's Boy • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang