• 007 •

3.5K 519 54
                                    

Meski bibir mereka hanya menempel tapi tetap saja Haechan gemetaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski bibir mereka hanya menempel tapi tetap saja Haechan gemetaran. Bukan Haechan yang memaksa Jeno untuk menciumnya atau dirinya yang memaksakan diri untuk mencium Jeno. Pria itu mabuk untuk yang pertama kalinya tapi sudah langsung melakukan tindakan ekstrim karena mencium bibir Haechan. Dikatakan tindakan ekstrim karena Jeno tidak menyukai Haechan tapi sudah berani menciumnya.

20 detik saja sebelum Jeno menjauhkan kembali wajahnya dari wajah Haechan. Tahu apa yang membuat pipi Haechan bersemu merah? Karena bahkan setelah dengan lancangnya Jeno menempelkan bibirnya pada bibir Haechan, pria itu malah tersenyum hingga matanya melengkung. Sudah senang berpikir mungkin Jeno sebenarnya tidak benar-benar membencinya karena biasanya orang mabuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam. Tapi kemudian...

"Haechan jelek! Aku membencimu! Jauh-jauh dariku dan Mami! Haechan jelekk sekalii!"

Setelah itu kepalanya jatuh ke pundak Haechan. Mungkin dia pikir Haechan adalah bantal guling atau bonekanya karena kini Haechan memeluki Haechan lalu terkekeh.

"Kau menyebutku jelek tapi dengan lancangnya mencium bibirku?! Persetan!"

Haechan mendorong tubuh pria itu hingga dia jatuh terlentang di tanah.

"A-ackh! Punggungku..."

"Jeno! Kau baik-baik saja?? Maafkan aku... bisa berdiri? Ayo, ku bantu."

"Sakittt~ punggungku sakitt Haechan~"

"Iya iya, maafkan aku... ayo berdiri Jeno. Kita ke dalam."

Padahal tadi kesal, tapi begitu mendengar rengekan Jeno Haechan langsung luluh. Setengah mati dia menarik dua tangan Jeno dan membantu pria itu berdiri dan membopongnya ke dalam.

"Aku bahkan tidak bisa marah padamu meski kau mengataiku jelek dan membenciku. Sialan kau, Jung Jeno!"

Haechan membaringkan pria itu di tempat tidurnya di lantai dan menyelimutinya dengan hati-hati. Untuk apa juga dia bersikap lembut pada pria itu? Tapi tetap saja, Jeno terlalu menggemaskan untuk dikasari.

"Ya ampun menggemaskan sekali anak Mami ini hihi~" Haechan menoel-noel hidung tinggi Jeno tersebut. Tertawa karena Jeno berpikir hidungnya dihinggapi nyamuk makanya Jeno sampai menampar tangan wanita itu dengan pelan.

"Tidak sadar saja suka bermain kasar. Bisa tidak ya kau menyukaiku juga, Jen? Harus apalagi biar kau melihat usahaku? Kenapa masih saja berpikir aku mendekati Mamimu untuk merebut posisimu? Dasar bodoh."

"Bodoh!"

"H-hah? Y-yah! Kalau Mamimu bangun bagaimana??"

Jeno menarik tubuh Haechan dan mengunci wanita itu dalam dekapannya, sepert bagaimana dia memeluk guling di rumahnya. Jeno itu tidak bisa tidur tanpa memeluk guling atau plushie maka dari itu karena hanya ada Haechan di dekatlah, Haechanlah yang ditarik lalu dipeluk olehnya.

Mommy's Boy • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang