• 006 •

3.6K 522 40
                                    

Jeno sudah di tahap tidak peduli lagi dengan keberadaan Haechan di sekitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno sudah di tahap tidak peduli lagi dengan keberadaan Haechan di sekitarnya. Toh meski dia mendorong Haechan pergi, wanita itu tetap akan kembali padanya seperti bagaimana boomerang bekerja. Wanita itu sulit diberitahu, kebal terhadap semua omelan dan makian. Dia tidak pernah makan hati meski omongan Jeno sudah sangat pedas dia rasa. Haechan tetap tidak bergeming.

Bukannya Haechan yang kesal, malah Jeno yang kesal sendiri karena selalu gagal menyingkirkan Haechan apalagi ketika wanita itu dengan lancangnya menunjukkan kedekatan dengan Maminya. Apapun, Jeno tidak masalah mau Haechan dekati Jaemin biar Jaemin punya 3 pacar pun Jeno tidak masalah asal jangan Maminya. Sampai kapan pun Jeno tidak rela. Maminya ya hanya buat Jeno. Bahkan dengan saudara kembarnya sendiri Jeno pelit, pokoknya semua kasih sayang dan perhatian Doyoung harus lebih pada Jeno ketimbang dua pria lain di rumah mereka.

"Kenapa diam saja? Sedang puasa bicara, Jen? Aku mendekati Mamimu lohh~ tidak mau menjambakku? Mendorongku ke kolam hingga aku basah kuyup mungkin?"

Jeno masih tetap diam, mengunyah serealnya dengan muka datarnya. Tidak ada niat untuk menatap Haechan, tidak ada niat juga untuk berbicara dengan wanita itu. Haechan benar-benar diabaikan. Jeno masih berpikir Haechan sengaja ingin merebut Maminya, catat itu. Tapi tolong, tujuan utama Haechan bukan itu sebenarnya. Dia ingin bisa lebih dekat dengan Jeno menggunakan Mami Jeno sebagai alasannya. Tapi kalau Jeno sudah begini, apalagi yang harus Haechan lakukan.

"Itu artinya kau sudah gagal. Kau tidak bisa berbuat apa-apalagi, sungguh. Jeno sudah tidak peduli."

"Oh ya? Meski aku bilang aku akan mengajak Tante Doy berlibur berdua, Jaem?"

"Berlibur? Dengan Haechan? Tante mau sekalii! Bagaimana kalau kita ajak Jungwoo juga? Jaemin bisa membujuk kekasihnya itu untuk pergi bersama kita. Pasti akan sangat menyenangkan. Hanya kita bertiga."

"Benar Tantee!"

"Aku akan ke kantor Jungwoo Noona nanti. Jumat-Minggu ku rasa adalah waktu yang tepat. Itu weekend soalnya. Mami sudah lama tidak jalan-jalan dengan para wanita kan? Mengingat Mami setiap hari hanya sibuk mengurus bayi besar!"

Jeno memelototi Jaemin tapi pria itu menjulurkan lidahnya sebagai balasan. Kedua tangan pria itu mengepal bahkan sendok yang berada di tangan Jeno nyari bengkok karena diremat kuat-kuat oleh dia.

Jeno pikir Haechan dan Maminya hanya bermain-main dengan ucapan mereka pagi itu tapi nyatanya tidak karena malam jumatnya Jeno pergi ke kamar orang tuanya, melihat Maminya sedang packing untuk pergi berlibur selama 2 hari satu malam di kota wisata.

Pergi ke area pedesaan dengan banyak tempat wisata menjadi pilihan ketiga wanita itu. Akan menyenangkan kalau mereka bisa tinggal semalam di penginapan yang masih punya ciri khas tradisionalnya seperti bagaimana rumah di era Joseon dulu, tapi dengan furniture di dalamnya yang sudah modern.

Jeno jadi uring-uringan. Ditinggal 2 jam oleh Maminya saja Jeno tidak sanggup, apalagi ini mau ditinggal 2 hari? Jeno bisa gila. Jeno sangat tidak ingin tinggal dengan Papinya dan Jaemin karena kedua pria itu sudah pasti akan meledeknya habis-habisan, terlebih Jaemin. Dia mungkin akan menginvasi beberapa barang di kamar Jeno dan memanfaatkan Jeno untuk keberlangsungan dua hubungannya. Karena tidak ada Mami di rumah, Jaemin akan semakin merajalela.

Mommy's Boy • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang