• 005 •

3.7K 516 71
                                    

"Kenapa lagi? Bisakah kau tidak menggangguku barang sedetik saja? Aku sungguh tidak ingin melihatmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lagi? Bisakah kau tidak menggangguku barang sedetik saja? Aku sungguh tidak ingin melihatmu."

"Tidak, tidak bisa hehe apa Mamimu sibuk hari ini? Aku ingin mengajak Tante Doyoung jalan-jalan hari ini. Mungkin kita bisa ke salon, meni pedi, lalu makan di restoran Jepang. Aku ingin sushi."

"Tidak boleh! Jangan ganggu Mami!"

"Kalau begitu kau saja yang jalan-jalan denganku. Bagaimana Jeno? Hehe"

"Perempuan gila!"

Haechan tentu hanya menanggapi perkataan Jeno tersebut dengan kekehannya. Dia tidak masalah dikatai gila, apalagi yang mengatakannya itu Jeno. Kan memang dia gila. Menggilai Jeno. Ingin segera mendapatkan Jeno jadi tak apa jika Jeno mengatainya perempuan gila.

"Bawa bekal apa hari ini?"

"Tidak akan ku bagi denganmu! Masakan Mami tidak akan pernah ku bagi denganmu. Tidak akan."

"Aku juga bawa kotak bekalku sendiri kau tahu!"

Haechan mengeluarkan kotak makan siang dari dalam tasnya lalu membukanya di depan Jeno.

"Ppfftt, apa kau kambing? Kenapa makanannmu rumput semua? Mommy kamu tidak bisa masak ya?"

"Ih, kok kamu tahu? Memang hahaha Mommy memang tidak bisa masak. Selalu aku yang bertugas sebagai juru masak di rumah. Tapi tidak, aku sedang diet makanya makan salad dan dada ayam saja."

"Bisakah kau tidak duduk di depanku? Aku tidak nyaman melihat wajahmu ketika aku makan. Membuatku kehilangan selera makanku."

"Kalau begitu aku akan duduk di sampingmu hehe"

Haechan menggeser kota bekal makan siangnya lalu duduk di samping Jeno. Wanita itu juga dengan sengaja merapatkan tubuhnya agar lengan mereka menempel tapi Jeno tidak mau membiarkannya. Dia lagi-lagi mendorong wanita itu sampai hampir jatuh dari kursinya kalau Haechan tidak berpegang erat pada lengan Jeno.

"Jahat sekali... awas kau jatuh cinta padaku ya Jen! Biasanya yang begini-begini yang akan jadi budak cinta nantinya hehehe"

"Tidak mungkin. Aku tidak akan berpacaran dengan siapapun."

"Sampai kapan? Sampai kau tua mau menempel terus pada Mami kamu? Jenn, suatu saat kau akan mengambil seorang perempuan untuk kau bawa keluar dari rumahnya dan tinggal bersamamu. Kau juga harus meninggalkan keluargamu untuk tinggal bersama wanita itu. It means kamu akan menikah suatu saat nanti."

Jeno tidak bicara lagi. Haechan pikir Jeno mungkin sudah fokus dengan makanannya jadi tidak merespon. Haechan juga sudah mulai hingga dia mendengar suara isak tangis dari sebelahnya.

"Hiks hiks"

Haechan sampai tersedak daging dada ayam yang sementara dia kunyah karena begitu dia menoleh ke samping dia mendapati Jeno sedang menangis dengan nasi yang berada di dalam mulutnya. Sepertinya perkataan Haechan tentang Jeno yang suatu saat nanti harus meninggalkan keluarganya dan hidup bersama wanita yang dia nikahi nanti sangat mempengaruhi Jeno. Memikirkan dia yang tidak akan tinggal dengan Maminya membuat hati Jeno sakit. Tidak tahan akhirnya Jeno menangis.

Mommy's Boy • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang