Chapter 25- Regret

1.6K 138 26
                                    


Waktu berlalu begitu saja,bulan bahkan telah berganti nama,rasanya sewindu sudah Seojun merasa kehilangan hartanya yang paling berharga...

Tak ada satu orang pun yang tahu dengan keberadaan Suho.

Seojun menyesali perbuatannya selama ini kepada Suho,mengingat bagaimana kasar dan dingin perlakuan nya terhadap Suho.

Rumah yang Seojun tempati sorang diri kini berubah seperti rumah tanpa penghuni,tidak ada kerapihan dan keindahan sama sekali seperti saat masih bersama Suho,yang ada hanyalah rumah besar tanpa kehidupan.

'aku benci situasi ini,aku benar-benar merindukan kehadirannya sekarang'

Seojun melemparkan sepatu nya kesembarang arah,tapi tak lama setelah itu bayangan Suho muncul begitu saja

"Seojun simpanlah sepatu ini pada tempatnya"

Suho mengambil sepatu itu dan menyimpannya,ketika Seojun mencoba meraihnya bayangan itu hilang seketika...

Suho menghantui langkah Seojun kemanapun dia pergi.

Bayangan Suho yang sedang membuatkan nya sarapan hingga makan malam..

Bayangan nya yang sedang membersihkan setiap penjuru rumah ini...

Dan..bayangannya yang selalu tersenyum bagaimanapun kerasnya sikap Seojun terhadap nya,semua itu kini hanya tinggal kenangan saja,Seojun tidak pernah mengira kehilangan Suho akan sesakit ini.

Seojun tidak tahu dan tidak yakin dengan perasaannya sendiri,yang dia tahu hanyalah rasa kesepian dan kerinduan yang terus menghantuinya saat Suho tak lagi di samping nya.

Tapi kini semua penyesalan itu tidak akan bisa membawa Suho kembali,
Dan janji yang Seojun buat untuk menikahi So hee sudah di depan mata.
Mau tidak mau Seojun harus menepati janji nya dan mencoba melepaskan bayang-bayang Suho,dan memulai hidup barunya bersama Han so hee.


7 bulan kemudian...

'TINGGG'

"Pesanan meja 2 siap diantar" Ucap pria tinggi,kekar bername tag Ji chan wook

"Yes chef" satu pelayan datang dan mengantarkan nampan berisikan makanan yang masih panas itu dengan apik nya.

Suara bel pintu restauran itu berbunyi merdu saat seseorang membuka pintu dan melangkahkan kakinya kedalam.

"Selamat siang tuan,selamat datang di Sunshine restauran..apakah anda ingin memesan sesuatu untuk makan siang hari ini" dia,Chan wook mengedipkan satu matanya kedapa seseorang yang baru saja datang itu

"aigoo hyeong kau genit sekali,pantas saja banyak pelanggan wanita yang datang"

"hihih.. Aku hanya memberikan pelayanan special pada mu saja Suho,salahkan saja ketampanan ku ini yang menarik banyak wanita"

"iya iya kau memang sangat tampan chef.."

Suho memasuki ruangan dapur dan menyapa semua pegawai nya dengan hangat dan senyumnya yang tidak berubah bahkan lebih bersinar dari sebelumnya.

"Suho apa kau lapar? Ingin kubuatkan makanan kesukaan mu?" tanya Ji chan wook atau yang sering di panggil Chef Chan oleh semua crew restauran

"aku baru saja makan hyeong,jangan membuatku semakin gemuk dengan semua makanan mu yang sangat lezat itu" Suho sedikit merengek seperti anak berusia 6 tahun,dan itu terlihat sangat menggemaskan di mata Chan wook,

Tanpa basa-basi Chan wook langsung meraup kedua pipi chubby Suho dan memainkan nya gemas

"uhh uhh..biarkan saja semakin gemuk,kau akan terlihat semakin menggemaskan jika pipi mu menggembung"

"Ahhh hyeong lepaskan,cubit saja pipi mu sendiri.." Suho berhasil melepaskan kedua tangan besar Chan wook dengan susah payah

"Ohh iya hyeong apa kau bisa menemaniku keluar hari ini?? Aku ingin membeli beberapa perlengkapan untuk bayi-bayiku nanti,aku sudah tidak sabar ingin melihat dan memeluk mereka dengan kedua tanganku"

"tentu saja aku bisa,hari ini tidak terlalu ramai pengunjung,apa kita pergi sekarang saja?"
Tanya Chan wook terlihat bersemangat

"Iya hyeong,terima kasih aku senang sekali...oh iya Kang jun tolong gantikan Chef Chan yaa untuk hari ini,aku meminjamnya sebentar"

"baik Suho Hyeong kau bisa mempercayakan semua nya pada kami semua,nikmatilah waktu mu hyeong jangan terlalu mengkhawatirkan kami disini" kata Kang jun,crew dapur yang keahlian nya tak kalah dari Chan wook

"terima kasih Jun" -Chan wook,Suho

Siang itu mereka berdua berkeliling mencari toko perlengkapan bayi yang jaraknya cukup jauh dari tempat mereka semula.

Suho terlihat begitu bahagia saat memasuki toko itu,dia sudah lama ingin membeli semua perlengkapan dengan di temani seseorang,siapapun itu Suho tidak perduli dia hanya ingin merasa aman kemanapun dia pergi.

"Suho lihatlah ini terlihat sangat cantik" Chan wook menunjukan satu setel pakaian berwarna pink cerah kehadapan Suho

"iya hyeong,tapi ini terlalu feminim"

"ahh benar Suho kau belum pernah memberi tahu ku tentang jenis kelamin bayi-bayi mu,ayolah beritahu aku sekarang..kau jahat sekali"

"umh..masalahnya akupun tidak tahu jenis kelamin mereka hyeong,aku sengaja melarang dokter memberitahuku tentang kelamin mereka,yang terpenting sekarang adalah mereka berdua sehat dan bernafas dengan baik...dan aku ingin mereka menjadi kejutan terbesar untuk ku nantinya"

Suho tersenyum dengan tulusnya,Chan wook meraih tangan hangat itu dan mengusapnya lembut

"kau sabaran sekali Suho,aku berjanji selama aku mampu,aku akan terus menemani mu hingga mereka lahir dan tetap berada di samping mu membantu merawat mereka tumbuh besar"

Tanpa sadar ucapan itu benar-benar bermakna dan menyentuh hati Suho,dia mengingat lagi sosok yang seharusnya selalu ada di samping nya,hingga kedua bayi nya lahir nanti.

"hei..hei kau jangan menangis Suho,bayi-bayi mu nanti ikut menangis juga" Chan wook langsung mendekatkan dirinya dan memeluk Suho cukup erat

"hiks..terima kasih hyeong"

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama akhirnya Suho keluar dari toko itu dengan banyak tas belanja yang di ambil alih semua oleh Chan wook

"hyeong aku ingin makan ice cream itu" tunjuk Suho di sebrang jalan sana

"iya baiklah ,,,hati-hati Suho jalan pelan saja,cepat genggam tangan ku kita akan menyebrang"

Suho dan Chan wook berjalan beriringan tanpa ada jarak sedikitpun,siapapun yang melihat nya akan menilai mereka sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai.

"cepat habiskan ice cream nya kita pulang,aku tidak ingin kau kelahan Suho"

"iya Chef kau tenang saja tubuhku masih penuh dengan tenaga" Suho tengah asik memakan ice cream nya di depan kedai itu

Chan wook hanya tersenyum memperhatikan Suho yang begitu menggemaskan,di tambah dengan ice cream yang mengenai ujung bibirnya semakin membuat Chan wook ingin menyentuhnya

"aku ingin 1 ice cream waffle coklat,kau mau rasa apa Sung kyung ssi?"

'suara ini...'

To be continue....

Holaa semuanya .. maaf pake bgt bgt bgt,up nya lama sekali,semoga masih bergairah baca nya :')


just "arranged marriage"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang