Chapter 19- back home

1.3K 130 18
                                    


Semenjak Suho memutuskan untuk melepaskan Seojun,dia benar-benar berusaha melakukannya.

Sudah hampir 2 hari Suho tak kunjung pulang,dia sedang menata hati untuk menjadi lebih kuat dalam menghadapi kenyataan hidupnya.

Beruntung Suho mendapatkan sahabat seperti Hyun seok,dia adalah orang yang pengertian,dan paling memahami isi hati nya.

"Suho apa kau tidak ingin pulang?" tanya Hyun seok ragu-ragu

Saat ini mereka sedang berada di tepi sungai yang cukup ramai,duduk berdua saja di atas hamparan rumput hijau yang luas.

"aku belum ingin pulang,lagi pula tidak ada yang mencari ku dan mencemaskan ku Hyun seok" jawab Suho sembari memeriksa Handphone nya yang tidak ada riwayat panggilan ataupun pesan sama sekali.

Sementara itu Seojun yang sudah pulih,melanjutkan aktivitas kampus dan kantor seperti biasanya.

"apa kau sudah menemukan nya tuan?" tanya jaemin,teman sekaligus sekertaris pribadi Seojun yang mengetahui tentang pernikahaannya

"tidak Jaem,aku tidak bisa menelpon nya,aku tidak ingin dia mengira aku membutuhkan nya"

"Ckk...tapi kau memang membutuhkan nya Seojun!!! Lihat lah kantung mata mu,bukalah mata dan hati mu,siapa orang yang terus berada dalam fikiran mu akhir-akhir ini?? Kau bahkan sudah 2 hari melewatkan sarapan mu..dan kau harus ingat siapa orang yang rela merawat mu siang dan malam saat kau sakit"

Jaemin mulai geram dengan teman dekat sekaligus atasannya ini,dia tahu Seojun hanya sedang dilema dengan perasaanya sendiri.

Seojun hanya terdiam memikirkan perkataan Jaemin yang ada benarnya.

"Setidak nya carilah dia,buanglah ego mu jauh-jauh sebelum kau menyesalinya" Jaemin yang mengetahui sedikit tentang pernikahan nya,begitu geram dengan sikap kekanakan Seojun, dia pergi meninggalkannya sendiri.

Seojun terdiam,fikiran nya memutar kembali pada saat-saat dia mulai mengenal Suho

Bagaimana sikap baiknya Suho,bagaimana sabarnya Suho dan bagaimana pintarnya Suho dalam mengurus rumah tangga mereka yang bahkan hanya sebuah paksaan belaka.

Seojun terus melihat layar Handphone nya,menimang-nimang apakah dia harus menghubungi Suho atau terus menunggunya pulang entah sampai kapan.

22:00 malam

Suho kembali ke rumah nya dengan berat hati,dia hanya ingin mencoba dewasa dan menghadapi apapun yang akan terjadi.

Hanya 2 hari Suho meninggalkan rumah itu,tetapi sudah sangat berantakan di beberapa sudut ruangan,cucian piringpun mulai terasa sedikit membau

'kau harus menyewa pembantu saat aku pergi nanti Seojun..'

Suho membersihkan semua kekacauan yang ada,dan yang terakhir mencuci beberapa piring kotor.

Saat Suho akan mulai mencuci piring,dia menatap sesaat cincin pernikahaan yang setia melingkar di jari manis nya.

Di elus-elus nya cincin indah itu untuk beberapa detik,lalu melepaskan nya dan memasukan nya ke dalam saku celana yang ia kenakan.

Setelah semua nya selesai Suho merebahkan diri nya di Sofa besar yang berada di ruang televisi,perut nya tiba-tiba terasa lapar.

Dia memasuki dapur lagi dan membuat makanan instan untuk mengisi perut nya yang kelaparan.

Di tengah-tengah makan malam nya Suho terus memikirkan tentang Seojun

'Kenapa dia belum pulang selarut ini?'

'cklek..'

Pintu itu terbuka..
Seojun pulang dengan keadaannya yang terlihat sedikit acak-acakan

"Seojun" dengan cepat Suho menghampiri dan menahan tubuh Seojun yang tidak seimbang

"Seojun apa kau mabuk??" Suho menatap lurus kedalam mata yang terlihat sayu itu

"Suhhhoo dari mana saja kau kemarin?" walaupun tubuh nya lunglai dan gemetar Seojun masih bisa menatap tepat ke arah mata bulat Suho

"kau mabuk Seojun,ayo masuklah ke kamar mu..kau bau alkohol"

Suho memapah Seojun hingga ke kamar nya,dia melepaskan semua pakaian Seojun dan mengganti nya dengan pakaian baru,Suho benar-benar tidak menyukai aroma alkohol yang menempel pada baju Seojun.

"Suhoo kau mau kemana,jangan coba-coba pergi dari rumah ini..tidurlah di sampingkuu Suhooo yaaa ... !! "

Seojun menarik-narik tangan Suho yang tidak bergerak kemana pun.

"Ckk...kenapa kau suka sekali menyusahkan ku Seojun" Suho melangkah ke tempat tidur itu dan membaringkan dirinya di samping Seojun.

"hmm baguslah diam disituuu"

Suho memberanikan dirinya tidur di samping Seojun karena dia tahu,Seojun sedang tidak sadarkan diri.

"Seojun.." Suho menghadapkan dirinya begitu dekat dengan Seojun

"ummhh" dia masih bisa menjawab walau dengan matanya yang buka tutup.

"apa kau begitu mencintai So hee?"

Suho tidak mengalihkan pandangan nya pada Seojun

"uhumm" dia menjawab dengan senyuman bodohnya.

'bodoh!! Kenapa aku menanyakan sesuatu yang sudah pasti' -Suho

"Seojun aku punya satu permintaan untuk mu,tataplah matu ku Seojun"

Perlahan Seojun mengalihkan wajahnya dan menatap Suho sesekali

"apa itu?"

"aku tahu kau tidak pernah mencintai ku,tapi kali ini sebelum aku melepaskan mu..aku ingin satu hari saja merasakan bagaimana menjadi sepasang kekasih yang sesungguhnya...hanya untuk satu hari saja Seojun,bisakah kau melakukan nya?"

"ummhh hanya itu?"

"iya hanya itu,dan berjanjilah kau tidak akan menemui So hee dalam satu hari itu"

"uhummm baiklah apa yang akan ku dapatkan jika aku melakukan nya Suhooo"

"kau akan mendapatkan kehidupan yang kau inginkan"

"ummh baiklah itu hal mudah"

Seojun mulai menutupkan mata nya perlahan

"aku tahu mungkin besok pagi saat kau membuka mata,kau akan melupakan nya"

"mhhh tidakkk Suhooo"

"Seojun..bolehkah aku memelukmu?"

"umhh tentu mendekatlah"

Suho mendekatkan dirinya,memeluknya dan membenamkan kepala nya di atas tubuh hangat Seojun,hingga tidak ada jarak yang tersisa di antara mereka.

Kedua nya terlelap dalam kehangatan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.

To be continue...




just "arranged marriage"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang