Happy reading
—Setelah Sunoo, Heesung dan Jake meninggalkannya, Niki berjalan gontai ke arah Goa Melayang. Ia sungguh tidak tahu harus kemana. Ada gejolak aneh yang menganggu.
Begitu melangkah masuk, sang penjaga langsung menyambutnya dengan hangat.
"Niki, anakku."
"Hai, Felix," sapa Niki sambil mendudukkan diri di samping Felix yang sibuk merajut. "Sedang apa kau?"
"Membuat topi untuk anak-anak Klan Penyihir," sahutnya tanpa mengangkat kepala. "Kau sendiri mau apa ke sini?"
Niki mengangguk. Ia ingat cerita Felix. Dulu ia hanya tukang rajut yang membuat berbagai macam topi, kaos kaki, selimut dan sweater lalu dijual ke Ametharian. Pernah sekali ia memberikan selimut rajutannya pada Lord Yoongi yang kedinginan setelah tidak sadarkan diri di dalam air. Felix merawat Lord Yoongi sampai ia siuman kala itu, tapi besoknya Felix menjadi korban penyerangan Varanus. Itulah kenapa rohnya dijadikan penjaga Goa Melayang oleh Lord Yoongi. Ia masih sering merajut untuk anak-anak yatim piatu di klan-klan.
"Perasaanmu sedang berat?" Felix bertanya lagi.
"Mm, begitulah."
Felix menoleh sekilas. "Ada apa?"
"Ningyi pergi," sahutnya lirih. Sebenarnya ia tidak ingin memberi tahu tentang ini, tapi ia yakin Felix sudah tahu. Felix hanya ingin Niki berkata jujur dengannya.
"Pacarmu?"
Niki mendesis. "Bukan pacarku tapi oke, aku tidak mau munafik kalau aku bilang aku tidak menyukainya."
Felix terkekeh. Ia kembali merajut sebuah boneka beruang berwarna merah muda. Tidak butuh waktu lama sampai boneka beruang itu jadi. Felix menambahkan detail syal biru dengan motif bunga krisan di ujung syalnya. Setelah itu, ia memberikannya pada Niki. "Agar kau tidak kesepian tanpa Ningyi."
Niki bergeming. Ia menatap boneka beruang rajut buatan Felix.
"Aku juga sedih ketika Hyunjin harus pergi karena Lord Yoongi gugur," timpal Felix. Ia menyentuh permukaan air di wadah air raksasa miliknya. "Pertemuan ada untuk perpisahan, Niki. Mereka tidak dijual terpisah."
Niki mengulum bibir. Ia tahu cerita tentang Hyunjin, pengasuhnya dulu. Setelah Niki hibernasi, Hyunjin menemani Felix untuk menjaga Goa Melayang sekaligus menjaga Niki, tapi Hyunjin menghilang setelah sang penciptanya gugur dalam medan perang melawan penyihir hitam (buku pertama Alexandrite). Felix pernah menceritakan betapa sepi hidupnya setelah kepergian Hyunjin.
"Semua orang tidak pernah bersahabat dengan perpisahan, tapi kau bisa bersahabat dengan perasaan ikhlas, anakku." Felix melanjutkan. Tangannya menyentuh riak air yang begerak, sehingga muncul sebuah gambaran.
Menampilkan teman-temannya yang sedang bersiap.
"Aku tahu kau belum bisa merapikan perasaanmu, tapi ada sesuatu yang membutuhkanmu."
"Mereka bisa menyelesaikannya, 'kan?"
"Agathe berada di bawah kendali Alena saat ini," lanjut Felix. Riak air berubah menjadi gambaran Alena yang dengan mudah meruntuhkan tingkatan-tingkatan di Agathe.
Hal itu membuat Niki menegakkan badan.
"Hal ini disebabkan karena kau memilih lari dari tanggung jawabmu. Sama sekali bukan gaya Lord Yoongi," lanjut Felix dengan tenang. "Beribu-ribu tahun Alena mencoba melakukan itu tapi ia tidak pernah bisa mengalahkan Lord Yoongi yang punya semangat menggebu-gebu. Kali ini, Alena memiliki perasaan untuk berkuasa lebih tinggi daripada perasaanmu untuk membereskan ini, Niki. Sepertinya Agathe dengan mudah dikuasai setelah pindah jawab, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AMETHYST: The Seven Lights
FanficBUKU KETIGA DARI SERIES THE AMETHYST. 𝔗𝔥𝔢 𝔖𝔢𝔳𝔢𝔫 𝔏𝔦𝔤𝔥𝔱𝔰 𝔬𝔣 𝔄𝔪𝔢𝔱𝔥𝔶𝔰𝔱 - "Masih ada keturunan para Lord di alam Amethyst, dan yang paling menarik adalah salah satunya bisa mengendalikan Agathe." - dibintangi oleh: Enhypen...