part 24

342 20 2
                                    

terlihat wanita cantik dengan perut membuncit  yang tengah memasak sarapannya selsai memasak ia sarapan dan tidak lupa meminum susunya. yang kini kandungannya menginjak 9 bulan, setelah itu ia bersiap-siap untuk bekerja, meskipun ia tengah hamil tapi ia akan tetap bekerja karena  sebentar lagi ia perlu biaya untuk persalinannya meskipun kaka angkatnya melarang tapi kekeh ia ingin bekerja dia tidak ingin merepotkan kakanya terus. dengan dres crem dipadu dengan blezer yang sengaja ia tak kancing karena perut buncitnya yang menghalangi namun itu tidak mengurangi kadar kecantikannya.

"pagi mbk" sapa karyawannya

"pagi juga may, " jawab prilly ramah ia memang terkenal dengan keramahannya berbeda dengan  kiya yang lebih serius namun penyang

"oug iya mbk tadi ada orang yang mencari mbk" ucap maya pada prilly

" siapa" tanya prilly

"katanya dia ingim menyewa caffe kita untuk acara ulang tahun" ucap maya diangguki prilly

"ya sudah nanti suruh keruangan saya aja ya" ucap Prilly diangguki maya  dan pergi menuju ruangannya

"kenapa sayang ko nendang-nendang mulu dari tadi" ucsp prilly sembari mengelus perut buncitnya.

tak la terdengar ketukan pintu membuat Prilly menyuruhnya masuk tanpa mengalihkannya dari kertas.

"selamat pagi " ucap seseorang yang baru saja masuk membuat Prilly menegang karna ia sangat mengenali suara itu.

"A-ali" ucap Prilly pelan dan ali duduk didepan meja prilly sembari menatap prilly remeh namun pandangannya terhenti saat melihat perut buncit Prilly

"kita berjumpa lagi, wow setelah aku menikah ternyata seorang prilly bisa cepat juga mencari penggantinya atau jangan-jangan sebelum putuspun kau sudah berhubungan dengan laki-laki lain dan mungkin aku cowo yang kesekian yang menidurimu" ucap ali yang begitu pedas membuat hati prilly semakin hancur.air matanya luruh dengan cepat prilly menghapusnya.

"cepat katakan ada apa anda kesini?" ucap Prilly datar tanpa mengidahkan ucapan Ali.

"kita bisa ngobrol dulu, jangan terlalu terburu-buru." ucap ali

"saya tidak ada waktu untuk seorang pria bajingan seperti anda" ucap Prilly

"pria bajiangan ya memang benar saya pria bajingan dan anda wanita murahan yang mau saja dipake sana sini oleh pria lain, dan bahkan sampai seperti itu" ucap ali menunjuk perut buncit prilly. membuat air mata prilly luruh membahasi pipinya.

"dulu kamu tiba-tiba datang dan menginginkan aku jadi pacar kamu, dan terus membujuku agar mau menjadi kekasihmu dan setelah pacaran kamu tiba-tiba mengingikanku untuk menjadi tunanganmu, aku tidak menerimanya karena aku takut kamu pergi ninggalin aku, hiks.. sampai 3 bulan aku masuk rumah sakit jiwa dan kamu selalu nemenin aku bahkan kamu selalu meyakinkanku bahwa aku tidak sendirian. sampai aku sembuh dan aku nerima untuk menjadi tunanganmu dan bahkan aku dengan bodohnya memberikan kehormatanku kepada laki-laki berengsek seperti kamu sampai kamu menghianati aku dengan bertungan sama sahabat aku sendiri, dan sarang kamu berkata bahwa aku wanita murahan. sakit rasanya dihianati orang yang kita percaya, aku tidak mengerti kenapa kamu jadi seperti ini. cu-ku-p,,, CUKUP KAMU SAKITIN AKU, HATIKU SUDAH HANCUR LALU APALAGI YANG AKAN KAMU HANCURKAN BAHKAN HIDUPKUPUN SUDAH HANCUR" ucap Prilly begitu terdengar menyakitkan. tiba-tiba ada tangan dibahunya untuk memberikan kekuatan . kiya adalah orangnya.
  sedangkan Ali hanya diam sebenarnya ia tak ingin menyakiti prilly terlalu dalam tapi ia harus membenci prilly agar ia bisa mencintai rara..

"sebaiknya anda pergi dan jangan pernah temui adik saya lagi" ucap kiya dingin. dengan segera Ali pergi .

"hiks,,,, hiks,," tangis prilly pecah didalam dekapan kiya.

"aku capek ka" ucap lirih prilly membuat kiya menggeleng.

"kamu harus kuat. ingat ada calon anak kamu yang akan menuatkanmu. kaka janji akan selalu nemenin kamu, jadi kami jangan merasa sendiri ya" ucap kiya diangguki prilly.

"sekarang kita pulang ya" ucap kiya diangguki prilly. dalam perjalanan prilly hanya diam ia merasakan perutnya sakit.

"awssss,,,"ringis prilly menahan rasa sakit diperutnya dan ia merasakan cairan mengalir di selangkangannya.

"Prilly kamu kenapa, kita kerumah sakit ya" ucap kiya dan menambah kecepatannya karena prilly terus merintih kesakitan

"ka sak-it" ucap lirih ali

"iya sabar ya bentar lagi kita sampai" ucap kiya fokus pada jalan dan setelah sampai dirumah sakit prilly langsung ditanganin.

sedangkan kiya berdiri mondar mandir ia khawatir pada adiknya.

oek...oekk....oek....

suara tangis baby terdengar dari ruang bersalin membuat kiya menghela nafas dan ia merasa lebih tenang.

"dok gimana keadaan mereka" tanya kiya

"ibu dan anaknya baik-baik saja. dan anaknya sangat tampan" ucap dokter

"boleh saya lihat dok?" ucap kiya

"boleh tapi nanti kalau sudah di pindahkan ke tuang inap" ucap dokter diamgguki kiya
semoga dengan kelahirannya bisa menguatkan prilly








segini dulu ya guysss..... semoga kalian suka🙏😊😊

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang