part 41

474 22 1
                                    


" Siapa sayang" ucap Ali membuat Prilly tersenyum

" Bella" ucap Prilly yang diangguki Ali

" Kita disini hanya 3 hari setelah itu kita kejepang, Korea, Paris, jika kamu ingin kemana bilang ya" ucap Ali membuat Prilly menatapnya dari kaca

" Besok aku mau jalan-jalan sama barra, aku ingin menghabiskan waktu bersamanya sebelum kembali ke Indonesia karena pasti aku akan merindukannya." Ucap Prilly yang diangguki Ali

" Kalo rindu kamu bisa kesini menemuinya kapanpun kamu mau" ucap Ali yang diangguki Prilly

Tiba-tiba tangan Ali masuk mengelus perut rata Prilly, membuat Prilly terdiam. Membuat Ali semakin menaikan usapan nya kedada Prilly bahkan meremasnya.

Ashh ,,, dengan perlahan Ali membawa Prilly ketempat tidur dan melakukan apa yang dilakukan suami istri hingga beberapa ronde membuat Prilly kelelahan dan tidur dalam dekapannya Ali.

Paginya Prilly langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi bersama barra sedangkan Ali masih diam terlelap setelah setelah siap Prilly membangunkan Ali.

" Ali Bagun" ucap Prilly

" 5 menit lagi ya" ucap Ali membuat Prilly menghela nafas

" Yaudah aku pergi dulu ya mau jalan sama barra" ucap Prilly membuat Ali membuka matanya dan memeluk Prilly.

" Aku ikut" ucap Ali

" Yaudah buruan barra sudah nungguin" Ucap Prilly yang diangguki Ali.

Setelah Ali mandi mereka langsung berangkat dan tak lupa mereka memilih untuk sarapan terlebih dahulu.

" Sayang kamu mau makan apa, kamu harus makan tepat waktu supaya tidak sakit" ucap Prilly membuat barra menghela nafas mommynya begitu posesif

" Sayang udah ya, sekarang buruan pesan aku sudah laper" ucap Ali menghentikan pembicaraan Prilly

" Iya sayang" ucap Prilly dan memesan sarapan Setelah sarapan mereka pergi kepantai dan duduk di gazebo pantai.

Setelah menikmati suasana pantai mereka langsung pergi ke big Ben dan berfoto ria. Setelah berfoto mereka memutuskan untuk makan siang di resto ternama.

" Ouh iya Al nanti setelah lulus kuliah kamu harus meneruskan perusahaan Daddy, daddy sudah mengurusnya kemaren" ucap Ali

" Al gak tertarik didunia bisnis dad" ucap Al membuat prilly tersenyum

" Kalau bukan kamu siapa lagi kan anak daddy cuma kamu" ucap Prilly membuat Al terdiam.

"Daddy awasss" ucap Al saat melihat mobil melaju kencang, membuat mobil yang dikendarai oleh Ali terpelanting hingga beberapa meter membuat Prilly,Ali dan Al terlempar. Hal itu tidak membuat warga yang sedang beraktivitas menatapnya sedih. Tak lama ambulans datang dan membawanya ke rumah sakit.

" Sedangkan di negara Indonesia Bilal tengah duduk di ruang keluarga bersama kita karena tadi Kiya tidak ingin Bilal kerja.

" Mommy Aku susul Tante prilly aja ya, aku bosen disini" ucap Bella yang baru datang dari kamar dan duduk di sofa.

" No sayang, disana itu jauh, mommy gak mau jauh dari kamu sayang" ucap Kiya

" Dad, disana kan aku sama ka bara, Tante prilly ada om Ali juga" ucap Bella

" Daddy tau sayang, sebentar ya" ucap Bilal saat ada yang menelpon ternyata Leo, membuatnya sedikit bingung

" Hallo" ucap Bilal

" Hallo, gini pak, barusan ada telpon ke kantor kalau tuan Ali kecelakaan di London, apa anda sudah tahu" ucap Leo yang kini sudah dibandara

" Kecelakaan, saya tidak tahu, apa kamu sudah memastikan itu Benar" ucap Bilal membuat Kiya dan Bella menatapnya penuh tanya.

" Saya, sekarang sudah di bandara akan memastikan ke sana benar atau tidaknya, nanti saya kabari kalau sudah sampai" ucap Leo

," Baik, tolong secepatnya ya" ucap Bilal diiringi Akir telpon

" Kenapa Dad " ucap Kiya

" Ali kecelakaan di London, tapi belum pasti Leo sedang kesana untuk memastikan kebenarannya" ucap Bilal.

" Ya Allah, semoga aja itu berita bohong ya " ucap Kiya yang diangguki Bilal sedangkan Bella iya tengah berusaha menelpon barra

" Ko ka bara gak angkat telpon sih" ucap Bella

" Kita tunggu dari asistennya om Ali kebenarannya ya" ucap Bilal yang diangguki Bella.

Sedangkan di sebuah rumah sakit barra terbaring koma sedangkan prilly dan Ali sudah menghembuskan nafas terakhirnya.

Esok paginya Bilal mendapatkan kabar dari Leo bahwa beritanya benar dan hari ini Leo akan membawa jenazah Ali dan Prilly hal itu membuat Kiya, Bilal dan Bella sedih, bahkan bella tak henti-hentinya meminta izin untuk pergi ke London menemui barra. Baginya barra  sudah ia Angga seperti Kaka sendiri.

" Dadd, kalau om Leo pulang ka barra sendiri, Bella harus kesana dad" ucap Bella

" Sayang disana barra ada yang jagain nanti setelah pemakaman Daddy baru akan mengurus rujukan ka barra Daddy mohon kamu tenang dulu ya" ucap Bilal membuat Bella terdiam dan memeluk mimmynya.

" Sebaiknya kita ke bandara sebentar lagi pesawat yang membawa jenazah akan segera sampai.. ucap bilal yang diangguki Kuya dan Bella.

Sesampainya di bandara tak lama jenazah Ali dan Prilly sampai membuat Kiya menangis kembali, ia begitu sangat menyayangi prilly.
Tangis duka menyelimuti kediaman Ali hanya warga yang datang untuk melayat bahkan banyak kolega Ali yang datang.

Setelah proses pemakaman Bilal dan keluarga kembali ke rumah, lebih tepatnya rumah Ali karena nanti malam akan di adakan tahlil.

" Leo saya harus mengurus rujukan barra saya minta kamu urus disini ya" ucap Bilal yang diangguki Leo

" Kamu hati-hati ya" ucap Kiya yang diangguki Bilal
" Sayang kamu jaga mommy ya" ucap Bilal yang diangguki Bella dan segera pergi.

Sesampainya di London Bilal langsung mengurusnya dan setelah 2 hari kini barra akan dibawa ke Jakarta kerumah sakit yang di terbaik .
Selama barra belum sadarkan diri bella selalu menemani barra, sampai barra sadar dan belajar berjalan karena sempat mengalami cedera pada kakinya. Dan kini barra sudah sembuh namun ia masih belum menerima jika kedua orang tuanya telah tiada, bahkan setiap hari barra mendatangi makam kedua orang tuanya.
Seperti sekarang barra sedang berada di makam kedua orangtuanya menatap sendu batu nisa dihadapannya

" Barra ikhlas , semoga mommy dan Daddy bahagia di sana, barra janji akan menjalankan amanat dari kalian, barra mohon doa semoga barra bisa dan kuat menjalani semua ini" ucap barra terdengar lirih, belum 24 jam ia menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya tanpa ada rasa mengganjal di hatinya tapi tuhan sudah mengambil kedua orang tuanya, itulah yang membuat berra sangat terpukul. Namun sekarang ia akan berusaha untuk mengikhlaskan kepergian kedua orang tuanya. Bagaimanapun ia tidak ingin orang tuanya sedih jika ia tidak mengikhlaskan kepergiannya.






End



Thanks buat kalian yang selalu menunggu dan mengsuport aku.

Jangan lupa untuk vote, pollow and coment ya guys

Dan jangan lupa untuk tunggu cerita aku selanjutnya ya🙏🙏🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang