part 2

530 40 0
                                    

"ketika sosok yang kita banggakan harus berjuang melawan sakit itulah bencana bagi kita"

________________________________________________________________________

setelah menjalani hukuman prilly menuju kelas namun langkahnya terhenti oleh seseorang yang membuat mood nya hancur siapa lagi kalau bukan Ali cowok menyebalkan.

"ishhh.... apaan sih lo" ucap Prilly kesal

"gue tadi sudah ngomong .... temui gue di kantin, kenapa Lo gak datang" ucap Ali

"gue kan tidak bilang ya....jadi terserah gue dong" ucap Prilly

"gue ga mau tau itu" ucap ali

"dasar pemaksa" ucap Prilly membuat Ali tersenyum namun tiba-tiba suara telpon berbunyi.
dengan segera Prilly mengangkatnya.

"hallo assalamualaikum, bu" ucap Prilly setelah mengangkat telponnya.

"Illy ayahmu masuk rumah sakit, kamu nanti pulang sekolah kesini ya" ucap sang ibu membuat Prilly meneteskan air matanya.
sudah setahun ini sang ayah bolak balik masuk kerumah sakit gara-gara penyakit yang dideritanya. sudah beberapa kali sang ayah melakukan pengobatan. namun hasilnya tetap sama. hal itu membuat prilly sedih ia ingin sekali bekerja agar bisa membantu pengobatan ayahnya. namun ayahnya tidak mengijinkan ia tidak mau prilly ketinggalan pelajaran.
 
"Pril." panggil sang ibu karena tidak ada jawaban dari prilly membuat Prilly tersadar dari lamunannya

"iya bu,,, nanti prilly langsung kesana, ibu jangan khawatir prilly pasti kesana ko" ucap Prilly berusaha tegar

"ya sudah kalau gitu, ibu tutup telponnya ya" ucap sang ibu

"iya bu,,,, assalamualaikum" ucap prilly

"waallaikumsalam" ucap sang ibu dan telpon terputus

"kamu tidak apa-apa" tanya Ali yang sendari tadi diam. dan dijawab gelengan kepala oleh prilly.

"kalau lo mau cerita, cerita aja" ucap ali membuat Prilly menatapnya tajam

"gue minta lo jangan ngikutin gue mulu. ngerti" ucap Prilly kesal

"aku tidak mengikutimu aku hanya mengikuti kata hatiku, dan hatiku berkata ingin selalu disampingmu" ucap ali membuat Prilly kesal setengah mati.

"coba aja bunuh orang ga dosa udah gue bunuh nih orang" ucap Prilly dalam hati

"lo tuh ngeselin banget sih jadi orang" ucap Prilly dan berlalu sedangkan ali hanya tersenyum melihat Prilly kesal.

" kamu itu lucu, aku harap kamu bisa nerima hatiku" ucap batin ali. dengan mata menatap kepergian prilly

skipp.....

bel pulang berbunyi......

dengan tergesa-gesa prilly segera pergi kerumah sakit menemui ibunya. namun saat dijalan ia dikagetkan kehadiran ali yang duduk disampingnya.
Prillypun hanya menghela nafas ia benar-benar dibuat stres oleh ali.

"hay nona manis,,, kita ketemu lagi,,,, itu artinya kita berjodoh,,, ahhhh.  tuhan memang adil, Allah tau orang ganteng itu pasangannya bidadari cantik" ucap ali membuat Prilly kesal ingin sekali prilly menenggelamkan nya kerawa-rawa.

"udah deh lo ga usah banyak bicara gue lagi males berdebat sama lo" ucap Prilly kesal

"sedikitpun aku ga ada niatan untuk mengajakmu berdebat, aku hanya ingin mengajakmu menjalin hubungan serius" ucap ali tanpa ekspresi membuat Prilly memutar bola matanya malas

"dasar cowo gila" ucap Prilly

"aku memang gila" ucap ali

"pantas" ucap Prilly dingin

"aku gila karena memikirkanmu, dan kamu tau itu kenapa, karena kamu" ucap ali membuat prilly geram dan menatap tajam ali

" lo tuh lebih baik kedokter deh... priksain otak lo. takutnya ada yang geser" ucap Prilly penuh penekanan

"tanpa kedokterpun aku sudah tau, kalau otakku sudah geser, " ucap Ali membuat Prilly menatapnya

"kamu yang ngebuat geser otakku" ucap ali

"kenapa gue" ucap Prilly

" karena lo yang menuhi fikiran gue" ucap Ali membuat Prilly blushing

"pake blushonnya jangan tebal-tebal" ucap ali membuat Prilly memalingkan mukanya sedangkan ali iya hanya tersenyum melihat prilly malu

setelah sampai prilly langsung mencari ruangan dimana ayahnya dirawat sedangkan sang ibu baru saja di beritahu kalau suaminya telah tiada.

"kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun tuhan berkhendak lain, pasyen telah tiada" ucap dokter membuat Prilly menghentikan langkahnya dan tangisnyapun pecah.

"bu.." ucap Prilly bergetar menahan sesak didadanya.

"ayah illy" ucap sang ibu memeluk prilly tangis keduanya pecah disaksikan sepasang mata yang sendari tadi menyaksikan kesedihan prilly dan ibunya ya dia ali.
Ali sengaja membuntuti prilly karena ia merasa akan ada sesuatu yang terjadi terhadap prilly dan benar saja, prilly harus kehilangan sang ayah.

"yah..... kenapa ayah pergi ninggalin prilly sama ibu,, prilly sayang sama ayah.... kenapa harus secepat ini ayah ninggalin prilly,,,,," ucap Prilly memeluk zasad sang ayah
"ayah bangunnnn..... Prilly ga bisa tanpa ayah, prilly belum bahagiain ayah" ucap Prilly begitu pilu sang ibu tang melihatnya hanya bisa menangis.
ia juga belum siap ditinggalkan suaminya namun ia juga tidak mau melihat suaminya kesakitan terus-menerus.

"ayahhhh,,,,, bangunnnnn....ayahhh" teriak Prilly terdengar begitu pilu

"Illy sudah nak.... ikhlasih ayah biar tenang" ucap sang ibu berusaha tegar bagaimanapun ia harus bisa mengikhlaskannya.

"bu... a-yahhh..." ucap Prilly dipelukan sang ibu

"kita harus bisa ikhlasih ayah ya,,, biar ayah tenang" ucap sang ibu dengan air mata yang terus keluar.....

terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, susah, senang ,sakit, sehat, rizki, meninggal semuanya sudah diatur oleh yang maha kuasa, kita hanya perlu siap kapan itu terjadi. begitupun dengan prilly,,, ia selalu berfikir ayahnya pasti sembuh, tapi apa sekarang, tuhan lebih sayang kepada ayahnya maka tuhan mengambilnya. kehilangan sosok yang begitu berharga dalam hidup kita adalah bencana yang sangat sangat besar, saat kehilangan sosok seorang ayah membuat semua harapan-harapan bersamanya sirna hanya sebuah harapan, semuanya begitu gelap, hampa, sakit, kecewa karena belum bisa memberikan yang terbaik meskipun tau pengorbanan orang tua tidak akan tergantikan oleh apapun.

disinilah prilly ditempat peristirahatan pahlawannya (ayah). air matanya tak henti-hentinya berhenti menetes, tidak mudah mengikhlaskan sosok yang sagat ia cintai apa lagi ini sosok yang sangat berarti baginya.

"ayah..... Prilly janji akan berusaha mewujudkan apa yang ayah mau,, prilly sayang ayah, saat ini prilly belum bisa ikhlasin ayah tapi prilly akan berusaha buat ikhlasih ayah. selamat jalan ayah" ucap Prilly menatap gundukan dihadapannya.

"ayo illy kita pulang, kita harus persiapan buat acara tahlil ayahmu" ucap sangibu membuat Prilly mengangguk dan menatap batu nisan sang ayah.

"yah,, prilly pulang dulu ya, prilly janji akan sering-sering kesini temui ayah" ucap Prilly dan pergi meninggalkan pemakaman.
sesampainya dirumah prilly langsung kekamar dan menangis.

"ayah,,, prilly belum siap kehilangan ayah" ucap Prilly lirih.
ssesak dan sakit yang ia rasakan saat ini, semuanya terasa mimpi semalam ia masih bercanda dan bermanja-manja tapi sekarang hanyalah kenangan.






gimana guysss.....
jangan lupa vote , coment and follow ya guys.....
next part selanjutnya......

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang