part 28

326 29 0
                                    


katanya ceo tapi bodoh" geritu prilly membuat Ali melototkan matanya

"untung cinta kalo kagak" ucap  ali terpotong

"kalau kagak kenapa hah" ucap Prilly nyolot membuat Ali menggeleng. ternyata benar kalau emak-emak marah itu seperti macan betina menakutkan.
"udah sana keluar inget jangan macem-macam sama anak gue" ucap Prilly dan langsung kekamar mandi.

" mommy kamu galak banget sih, perasaan dulu kaga gitu-gitu amat " ucap ali membuat barra memukul mukannya

"awsss sakit sayang ko muka daddy dipukul" ucap ali dan membawanya keruang tv.

setelah mandi prilly memandikan barra setelah itu dia menghampiri ali.

"nih jagaain dulu" ucap Prilly ketus dengan sepontan ali menggendong barra dan prilly pergi mengambil jemuran dan setelah itu ia memasak untuk makan malam. tiba-tiba barra menangis kejer. membuat ali kesusahan

"ehh anak daddy kenapa hmm.. ko nangis" ucap ali

"lo apain anak gue hah" ucap Prilly sembari menjewer telinga Ali yang baru dateng dari dapur.

"sayang sakit" ucap Ali pada prilly sembari mengelus telingannya. namun tidak dihiraukan prilly

"cup,,,cup sayang kenapa hmm" ucap Prilly sembari memberi asi.
"kamu aus sayang" ucap Prilly sedangkan Ali hanya menatapnya.

"ngapain disitu sana pergi" ucap Prillyketus

"kenapa sih ngomongnya gitu banget, ?" ucap Ali

"terserah gue dong, sekarang lo pergi sebelum gue panggil satpam dan ingat gue mau lo jangan munculin muka lo lagi " ucap Prilly biarkan ia egois toh itu semua karna ulah Ali yang telah menggores luka yang sangat dalam. membuatnya tak bisa menerima ali meskipun dia telah menjalaskannya.

"gak bisa gitu dong, barra anak aku apa kamu tega misahin aku sama barra" ucap ali tidak percaya.

"lebih tegaan mana sama kamu yang ninggalin dia saat masih di dalam rahim bahkan kamu bilang aku perempuan murahan yang tidak tahu diri, tegaan mana aku apa kamu?" ucap Prilly menahan sesak didadanya
"kenapa kamu diam" tanya prilly dingin karena Ali diam.

"sekarang kamu pergi" ucap Prilly

"aku minta maaf pril, pliss jangan pisahin aku sama barra, aku gak bisa tanpa dia" ucap ali memohon.

" gak bisa? dulu saja bisa bahkan dengan mudahnya kamu menghinanya , kamu anggap dia hasil dari pria lain" ucap Prilly entah kenapa air matannya menetes mengungat hinaan yang dulu dilontarkan Ali padannya.

"sekarang pergi,, pergi" ucap Prilly

"pliss jangan pisahin aku sama barra" ucap Ali memohon.

" pergi sekarang atau anda tidak akan pernah melihat kami lagi" ucap Prilly membuat Ali mengalah dan b pergi meninggalkan orang yang begitu ia cintai
andai saja dulu ia tidak membuat lubang besar kejadian seperti ini tidak akan terjadi padannya namun semua telah terjadi hanya penyesalan yang ia rasakan

"maafin mommy sayang, suatu saat nanti kamu akan mengerti kenapa mommy memisahkan kamu .maafin mommy yang telah egois" ucap Prilly pada barra yang sendari tadi sibuk dengan sumber kehidupannya.

sedangkan Ali ia segera kemobilnya.

"akhhhh" teriak Ali sembari memukul stir. dengan segera  Ali melajukan mobilnya sepanjang jalan ali terus memaki dirinya yang bodoh karena telah mengecewakan wanita yang tulus mencintainya.

brak

suara pintu yang dibanting oleh ali saat ia memasuki lamar membuat manya bertanya-tanya ada apa dengan anaknya.

prang.....

prang.......

prang......

prang......

suara pecahan menggema didalam kamar naufal dengan tangan dilumuri darah namun tidak membuatnya berhenti bahkan tangan yang terlukapun ia gunakan untuk memukul tembok.
hal itu membuat mamanya kawatir dan terus meneriaki Ali agar membuka pintunya.

"Ali buka na" teriak sang mama. namun tidak dihiraukan oleh ali
"Ali...... sayang...." panggil mamanya sembari menggedor pintu kamar anaknya.

"aku ja-jahat, maa-fin ak-u say-ang, ma-af-in pa-pa" gumam Ali dan membenturkan kepalanya kemeja nakas membuat darah mengalir dijidatnya.

"bi.... bibi....." teriak mama ali

"iya bu" ucap artnya

"bi tolong ambilin kunci cadangan kamar ali" ucap mama Ali panik dengan cepat artnya mengambil kunci.

"Ali sayang kamu baik-baik saja kan" teriak sang mama.

"ini bu kuncinya" ucap artnya. drngan cepat mamanya Ali membuka pintunya. hal yang ia lihat adalah kamar anaknya yang begitu berantakan bahkan pecahan beling dimana-mana. dengan hati-hati ia masuk namun langkahnya terhenti saat melihat anak semata wayangnya tengah bersandar ditembok dengan darah dijidatnya bahkan ia tambah kaget melihat tangan anaknya berlumur darah hingga tetesan darah segarnya menotori lamtainya.

"astagfirullah Ali  kamu kenapa kenapa kamu melakukan ini?" ucap mamanya yang panik sedangkan naufal hanya diam menatap kosongm
"Ali" ucap sang mama
"ALI" teriak sang mama membuat ali menatap sang mama dengan tatapan penuh penyesalan.

"kenapa?" tanya mamanya lembut. namun ali hanya menggeleng.

"yaudah sekarang kita kerumah sakit. biar kamar kamu diberesin" ucap sang mama sedangkan ali hanya menurut.

"bi tolong bantu saya bawa ali" ucap mamanya dan langsung membawa ali le mobil sedangkan ali ia hanya diam dengan air mata yang terus mengalir.

"bi tolong bersihin kamar Ali.  hati-hati soalnya banyak pecahan beling" ucap mamanya dan mereka pergi sepanjang jalan ali hanya diam ia memikirkan barra anaknya, baru tafi ia bertemu tapi ia sangat merindukannya ia ingin bertemu tapi ia takut prilly membawa barra pergi.
sesampainya dirumah sakit Ali langsung ditangani. dan ia mendapat beberapa kahitan di jidat dan juga tangannya.

setelah dari rumah sakit Ali langsung istirahat di kamar tamu karna kamarnya akan di cat ulang karena banyak bekas darah.

"kamu mau cerita?" tanya mamanya.

" peduli apa mama sama aku" tanya ali pada mamanya dingin.

"ko ngomongnya gitu, jelas mama peduli sama kamu karena kamu anak mama" ucap sang mama.

"papa dan mama sudah menghancurkan aku, menghancurkan semangat aku, karna kalian aku harus kehilangan anakku untuk yang kedua kalinya" ucap Ali datar







gimana guys? seru gak? atau gak jelas?

mohon di maklumi ya soalnya baru belajar😊😊🙏

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang