part 15

292 20 0
                                    

sudah seminggu prilly menjalani kehidupan normal setelah dinyatakan sembuh dan hari ini ia akan menjalani ujian akhir disekolah.
dan saat ini prilly dan rara sedang siap-siap untuk melaksanakan ujian.

"duhh prill gue deg-degan nih" ucap rara

"santai ra, lo gak boleh gitu" ucap Prilly diangguki rara.

tak lama mereka masuk karna ujian akan segera dimulai. Prilly terlihat begitu serius mrngerjakannya begitupun dengan ali dan rara.

skip   

sudah 4hari prilly ujian dan selama itu ia membatasi waktu untuk mengobrol dengan ali. dan saat ini prilly, ali dan rara tengah berada dikantin.

"sumpah gue pusing banget" ucap rara kesal karena mata pelajaran terakhir yaitu matematika yang membuat otaknya mendidih

"lebay lu ra" sahut prilly

"ish bukan gue lebay,,, tapi lo lihat kan soal nya susah banget, sampe nih kepala mau pecah tau" ucap rara

"itu mah lunya aja yang gak belajar" ucap ali sedangkan prilly hanya tertawa.

"eh mana ada gue gak belajar emangnya lo apa " ucap rara kesal

"sudah-sudah ko malah berantem sih" omel prilly

"pacar lo tuh ngeselin" sahut rara kesal.

"kamu juga, jangan ngeledekin rara mulu" ucap Prilly pada Ali

"ko aku?" ucap Ali sedangkan rara iya tertawa penuh kemenangan.

"udah ah sekarang kita makan" ucap Prilly dan memakan makanannya

"ouh iya prill nanti gue gak ke apartemen ya soalnya bokap gue nyuruh gue pulang dulu katanya ada hal penting yang mau diomongin" ucap rara.

"ouh ya sudah gak papa ko" ucap Prilly

"bener lo gapapa sendirian" ucap rara diangguki  prilly meyakinkan rara.

saat ini ali baru pulang setelah dari sekolah ia mampir ke apartemen menemani prilly.

"papa" ucap Ali saat melihat sang papa tengah duduk diruang tv.

"hey boy" sapa sang papa

"bukannya masih sebulan lagi papa pulang" ucap Ali.

"iya memang benar, cuma papa perlu bicara sama kamu" ucap sang papa

"bicara apa" tanya ali yang sudah duduk.

"papa ingin mulai besok kamu belajar bekerja dikantor, sebelum kantor kamu yang mimpin" ucap sang papa membuat Ali menghela nafas

"secepat ini" ucap Ali diangguki sang papa.

"hmmm,,,, baiklah akan aku usahakan mulai besok" ucap Ali diangguki sang papa.

"yasudah sana istirahat, besok kamu kekantor setelah dari sekolah" ucap sang papa diangguki ali

berbeda dilain tempat prilly tengah duduk di dikasurnya dengan hp digenggamanya

tiing  suara hp prilly berbunyi.
dengan segera Prilly membuka pesan yang baru masuk

from my prince
hey sayang,,,, lagi apa kamu? pasti belum tidur ya

to my prince
hey juga.... lagi duduk aja, kamu lagi apa? sudah bersih-bersih? belum nih"

from my prince

kangen....... aku baru sampe dan belum bersih-bersih juga.

to my prince
sama sayang... yasudah sana bersih-bersih terus tidur

from my frince
yasudah aku mau mandi kamu tidur ya good night sayangnya aku

to my prince
yasudah good night too pangeranku.

setelah membalas chat dati Ali, prilly langsung tidur . begitupun dengan ali dia langsung mandi.

pagi ini prilly membuat sarapan untuknya, hari ini iya akan pergi kemakam kedua orang tuanya ditemani rara.

"eummmm...... pasti enak" gumam prilly menuju meja makan dan sarapan sebdiri. di lain tempat rara sedang sarapan bersama kedua orang tuannya.

"ouh iya ra papa mau bicara" ucap sang papa

" iya pa, papa mau bicara apa" tanya rara

"jadi gini papa dan sahabat papa punya janji saat kamu masih berumur dua bulan, papa dan sahabat papa ingin menjodohkan kamu sama putra semata wayangnya itu.

"APA" teriak rara kaget.

"ra kamu dengerin dulu omongan papamu jangan asal menyela." ucap sang mama.

"bukan gitu ma tapi masa ia rara dijodohin, emangnya ini jaman siti nurbaya apa jodoh- jodohin" ucap rara  protes

"tapi sayang ini sudah janji kami, lagian anaknya baik ko" ucap sang papa

"tapi tetap saja pah rara gak mau" ucap rara

"sayang kamu tidak mau lihat kami bahagia" ucap sang mama

"bukan gitu ma, tapi kan aku gak kenal sama dia" ucap rara

"nanti kamu bisa lenal ko sayang" ucap sang mama diangguki papanya

"yaudah deh terserah papa dan mama aja" ucap rara pasrah
"yaudah deh rara berangkat mau ke zalfa" ucap rara dan pergi ia kesal dengan orang tuanya. perjodohan kata itu terus berputar di benaknya

"akhhh kenapa harus ada perjodohan gila" ucap rara kesal dan memukul stirnya

sesampainya di apartemen prilly rara langsung masuk dan duduk di sofa samping prilly membuatnya terperanjat kaget.

"ishhh lo ngagetin aja sih kenapa lo, kaya gitu" omel prilly

"ya ampun pril gue baru habis dapat bencana lo gak ngertiin banget sih"ucap rara kesal

"emangnya kenapa? bencana apaan" tanya prilly

"gue dijodohin sama anak temen papa gue" ucap rara kesal membuat Prilly terdiam dan seketika tawanya pecah

"buwahaaaaaa.. seriusan lo ra" tanya prilly membuat rara kesal

"emang dimuka gue ada tampang bercanda apa" dengus rara kesal

"oke,, okee.  gak usah marah dong. emang siapa yang dijodohin sama lo? ganteng gak?" ucap Prilly

"ish lo ini, mana gue tau ganteng apa enggaknya guekan gak pernah ketemu gimana sih lo" ucap rara kesal dan prilly malah cengengesan

" yaudah sih ra lo terima aja, biasanya pilihan orang tua itu yang terbaik" ucap Prilly

"iya sih , tapi tetap aja gue gak mau" ucap rara kesal

"yaudah ah sekarang kita berangkat ntar tambah siang panas" ucap Prilly diangguki rara dan merekapun berangkat .
sesampainya di sana prilly langsung berjongkok ke tengah makam ibu dan ayahnya begitupun dengan rara.

"assalamualaikum ibu,, ayah,, maafin prilly ya sudah lama tidak nengokin kalian, prilly rindu sama kalian, prilly sayang kalian.. ayah ibu tenang ya disana, disini zalfa tidak sendirian lagi ada rara sahabat zalfa yang selalu nenenin zalfa dan Ali tunangan prilly maafin prilly baru bilang sama kalian karna kemaren prilly sibuk, prilly seneng banget saat ali jadiin prilly tunangannya, hari ini Ali sudah mulai belajar bekerja dikantor papannya, kata dia dia ingin secepatnya meresmikan pertunangan kita. aku berjarap ibu dan aya setuju karena ali itu nafas aku bun , dia alasan aku bertahan. " ucap Prilly dengan air mata dipipinya dengan setia rara merengkuh prilly
"Prilly sayang kalian, sangat merindukan kalian," ucap zalfa,lirih

"hay om tante apa kabar , semoga om dan tante bahagia disana ya, aku janji akan nemenin prilly disini" ucap rara dan menghapus air mata prilly.





maaf ya guys ceritanya makin gak jelas baru belajar soalnya heee....😊😊😊🙏🙏🙏

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang