part 7

302 26 1
                                    

namun tiba-tiba......

suara hp prilly berdering pertanda adanya panggilan masuk.

" sebentar ya" ucap Prilly kepada ali sebelum mengangkat telpon dan diangguki ali

"halo" ucap ali

"............" ucap seseorang

"iya benar saya anaknya. ada apa ya" tanya prilly  sedangkan Ali ia hanya diam memperhatikan prilly.

"..............." ucap seseorang membuat tubuh prilly tegang dan hpnyapun terjatuh dengan segera ali mengambil dan melihat siapa yang menelpon.

"hallo. anda siapa? dan kenapa anda menelpon keekasih saya" tanya ali sambil merengkuh tubuh prilly yang bergetar ia yakin saat ini prilly tengah menangis

"............." ucap seseorang

"baik kami akan kesana" ucap Ali  dan mematikan telpon dan memeluk prilly

"kita kesana ya" ucap Ali lembut membuat Prilly mengangguk dan mereka pergi buru-buru  didalam perjalanan prilly hanya diam dengan air mata yang terus mengalir membuat Ali merasakan sesak didadanya melihat orang yang dia sayangi rapuh seperti ini.
sesampainya dirumah sakit Ali dan prilly menuju resepsionis .

"sus korban kecelakan atas nama ibu widia dimana ya" tanya Ali yang setia merengkuh prilly

"atas mana ibu widia beliu di ruang zenajah" ucap suster membuat tubuh prilly lemas.

bagai ribuan belati menusuk hatinya bahkan seperti ditambah ribuan maretial menghantam dadanya. baru saja dihantam ombak  sekarang harus terjepit dibatu karang baru saja ia kehilangan sang ayah ia harus kehilangang sang ibu. bagaimana semuanya terjadi padanya apa ia akan sanggup menjalani hari-hari tanpa mereka. memikirkanyapun membuat kepala serasa ingin pecah.

disinilah Ali dan prilly diruangan yang tersapat sang ibu prilly terbujur kaku. dengan perlahan prilly membuka kain penutup mukanya.

"bu...." lirih prilly saat melihat wajah ibunya yang pucat pasi Ali dengan setia disamping Prilly

"ke-napa i--bu ting-galin illy?hiks.....hiks.. kena-pa ib-u ing-kar jan-ji? hiks....ken-apa ib-u le-bih memi-lih ber-sama ay-ah? seka-rang illy hiks....hikss... di sini sen-diri bu? bagai-mana illy bi-sa hi-dup tan-pa kali-an. kena-pa bu?KENAPA ? hiks...hiks.." ucap Prilly terdengar pilu. dengan segera Ali merengkuh tubuh Ali

"sayang... kamu gak sendirian masih ada aku, aku janji akan selalu disamping kamu" ucap Ali menenangkan prilly. sakit rasanya melihat orang yang kita cintai rapuh. itulah yang dirasakan Ali.

"bu... bangun..hikss... ba-ngun...hiks" ucap Prilly sebelum ia tak sadarkan diri

"sayang" ucal Ali dengan segera ali membawa prillykeruang UGD dengan setia ali selalu disampingnya.

"pasyen hanya kelelahan dan shok. kami akan memindahkannya keruang rawat" ucap dokter diangguki ali. Prillypun dipindahkan keruang rawat.

"sayang bangun.... kamu lelah ya kebanyakan nangis. kamu harus kuat ini semua takdir tuhan" ucap ali dengan tangan menggenggam tangan prilly

sorenya ibu prilly dimakamkan karna proses pemakaman diurus oleh kepala desa dan warga. karna mereka tidak mungkin menunggu prilly yang tengah terbaring dirumah sakit dengan keadaan tak sadarkan diri ali dan rara ikut dalam prosesi pemakaman ibunya prilly setelah pemakaman rara dan naufal menjaga prilly beraamaan.

"hey sayang, indah banget ya mimpi kamu sampai tidak mau membuka matanya" ucap ali sembari menciumi tangan prilly rara yang duduk disofa ruangan prilly hanya memperhatikan sepasang kekasih dihadapannya.
setidaknya ia bersyukur karena Ali  begitu menyayangi zalfa.

skip.

esok siangnya Ali masih setia disamping prilly yang masih pingsan

"sayang cepet bangun, kamu tidur lama banget sih, aku kangen tau" ucap ali sembari menggenggam tangan prilly

ibu"

ibu" suara prilly begitu lirih.

"sayang hey" ucap Ali mengusap pucuk kepala prilly sayang

"sayang bangun ini aku" ucap ali membuat prilly melihat ali

"ibu mana? aku mau ketemu ibu" ucap Prilly sembari menangis.

"sayang kamu baru sadar. aku panggilin dokter dulu oke" ucap ali

"aku mau ketemu ibu" ucap Prilly hiteris dengan segera Ali memeluk prilly memberi kekuatan.

tak lama dokter datang dan memeriksa prilly yang sudah sedikit tenang.

"kondisinya sudah membaik nanti sore juga boleh pulang" ucap dokter diangguki ali. dan pergi.

"sayang kamu makan dulu ya" ucap ali di respon gelengan kepala oleh prilly

"sedikit aja yang penting kamu makan ya" ucap ali yang tak direspon oleh prilly

"Prill" ucap ali penuh penekanan. "makan" ucap ali penuh penekanan namun malah membuat Prilly menangis. dengan segera ali merengkuh prilly.

"aku bukan bermaksud membentak kamu aku hanya tidak ingin kamu sakit. aku gak mau orang yang aku sayangi sakit. kamu paham kan maksud aku" ucap Ali dan melepas pelukannya.

"jangan nangis" ucap Ali dengan tangan menghapus air mata prilly

"maaf" ucap pelan prilly diangguki ali

"sekarang kamu makan dulu ya. disuapin" ucap ali dan menyuapi prilly. setelah makan prilly meminum obat. untuk memulihkan tenaganya.

"sekarang kamu istirahat ya" ucap ali membantu prilly untuk berbaring.

skip.  

sorenya prilly pulang dari rumah sakit langsung menuju pemakaman ibunya didampingi Ali. setibanya di sana prilly lamgsung memeluk nisan sang ibu.

"bu maafin prilly belum bisa baha-giain ibu hiks... minggu kemarin ayah ninggalin prilly sekarang ibu pergi ikut ayah. sekarang prilly gak punya siapa-siapa. Prilly pengen ikut kalian, prilly gak bisa tanpa adanya kalian." ucap prilly dengan airmata yang sudah tak bisa ia bendung dengan setia ali merengkuh tubuh prilly

"Prilly kangen kalian, prilly gak mau disini" ucap lirih prilly membuat hati ali sakit.

"sayang kita pulang ya, sebentar lagi mau hujan." ucap ali yang direspon gelengan pertanda prilly tidak ingin pulang.

"sayang kamu harus pentingin kesehatan juga, kamu gak bisa kaya gini terus" ucap Ali dan diangguki prilly lalu mereka pulang. hanya keheningan yang mendominasi perjalanan mereka karena prilly hanya diam tidak merespon ucapan ali.


jangan lupa tinggalin jejak ya...🙏🙏😊

Vote pollow and coment ya guys 🙏🙏😍

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang