part 36

437 37 3
                                    

Sesuai yang sudah diucapkan Bilal kini mereka tengah perjalanan menuju rumah Ali sedangkan Ali dirumah ia tengah makan malam bersama bara. Seperti biasa hanya ada keheningan menyelimuti makan malam mereka.

" Permisi tuan" ucap salah satu dari nya membuat Ali menatapnya

" Di ruang tamu ada tuan Bilal sama nyonya Kiya, mereka memaksa untuk masuk" ucap bodyguard membuat Ali menghela nafas sedangkan barra ia hanya diam.

" Barra kamu masuk kamar sekarang Daddy ada urusan" ucap ali diangguki barra dan segera pergi.

" Ada apa kemari" ucap ali setelah sampai diruang tamu membuat Kiya berdiri menatap Ali tajam

Plak

Plak

" Manusia tidak punya hati yang tidak pantas hidup " geram Kiya membuat Bilal merengkuhnya dan membawanya duduk.

" Akhirnya aku bisa menemukan kalian setelah kamu pergi tanpa jejak" ucap Bilal membuat Ali menatapnya

" Apa mau kalian" ucap ali membuat Kiya menatapnya dengan tajam

" Dimana berra" ucap Kiya membuat Ali menatapnya

" Aku tidak akan pernah memberikan barra" ucap ali

" Ouh apa harus aku mengingatkan anda kembali bahwa prilly adalah ibu kandungnya seorang wanita yang anda hamili lalu anda menikah dengan wanita lain tanpa ada niat untuk bertanggung jawab atas perbuatan anda dan bahkan anda sendiri tidak pernah menganggap bahwa anak yang dikandung oleh prilly adalah darah daging anda, bahkan dengan kejamnya anda mengatakan bahwa barra adalah hasil dari pria lain padahal jelas-jelas prilly melakukan dosa hanya dengan anda, dia yang berjuang supaya bara bisa hadir kedunia tanpa berniat untuk menggugurkannya, dia yang berjuang pada saat melahirkannya tapi dengan mudahnya anda mengambil hak barra dengan kekuasaan anda. Bahkan dengan teganya anda memisahkan bara dengan mommynya, DAN SEKARANG AKU MINTA KEMBALIKAN BARRA" ucap Kiya dengan emosi.

" Apa maksud kalian, ibuku sudah meninggal pada saat melahirkanku" ucap seseorang yang tidak lain adalah barra membuat Ali memejamkan matanya.

" Ouhh,,, ternyata anda sudah mengarang cerita kalau ibunya sudah meninggal" ucap Kiya

Plak

Tamparan keras mengenai pipi Ali kembali membuat Bilal kembali membawanya duduk

" Kita bicarakan baik-baik ya, jangan emosi" ucap Bilal

" Gak bisa sayang dia sudah keterlaluan dia tidak hanya memisahkan bara sama Prilly dia juga sudah membohongi barra yang jelas-jelas mommynya dia masih hidup, " ucap Kiya

" Apa benar mommy masih hidup? Jika memang benar kenapa tidak menemuiku? Kenapa Daddy bilang kalau mommy sudah meninggal" ucap barra membuat Ali terdiam.

" Maafin Daddy" ucap ali membuat barra menatapnya kecewa.

" Bara kalau kamu mau ketemu mommy kamu bisa ikut Tante" ucap Kiya yang diangguki barra.

" Ayo" ucap Bilal dengan segera mereka pergi sedangkan Ali ia masih terdiam.

Sesampainya di rumah sakit Kiya langsung membawa Barra dimana Prilly terbaring

" Mommy, mana ka barra" ucap Bella yang sedang di ruang tunggu.

" Ini barra sayang gantengkan" ucap Kiya membuat Bella menatapnya

" Loh ka barra " ucap Bella " ini ka barra anaknya Tante Prilly Kaka aku" ucap Bella yang diangguki Kiya membuat bela berhambur memeluk barra erat.

"Kaka jangan peri lagi kasian Tante Prilly" ucap Bella lalu melepaskan barra.

" Sayang mommy ajak bara ke dalam dulu ya" ucap Kiya yang diangguki Bella dengan segera Kiya dan bara masuk sedangkan Bilal dan Bella menunggu di kursi tunggu

" Ini mommy kamu, dia selalu nungguin kamu kembali, Tante sangat berharap dengan kehadiran kamu mommy kamu bisa sembuh karena dia sangat merindukan kamu" ucap Kiya sedangkan barra hanya menatap Prilly

" Kenapa bisa seperti" ucap barra

" Mommy kamu kecelakaan tapi tidak parah hanya saja penyakit yang diderita mommy kamu semakin parah dan harus secepatnya mendapatkan transfusi jantung tapi sampai sekarang kami belum juga mendapatkan pendonor yang cocok" ucap Kiya membuat barra menggenggam tangan prilly lalu mencium kening prilly

" Barra disini mommy harus cepat sembuh ya" ucap barra pelan ditelinga Prilly

" Tante keluar dulu ya" ucap Kiya yang diangguki barra yang masih menggenggam tangan prilly.

" Mom bangun ya, bara mohon" ucap barra

" Ba-rra" gumam prilly membuat bara tersenyum

" Ini bara mom, mommy buka matanya" ucap barra dan tak lama mata prilly terbuka membuat bara meneteskan. Air matanya

" Ba-ra an-ak mom-my" ucap Prilly terbata yang diangguki bara.

" Mommy harus kuat, barra akan selalu nemenin mommy" ucap barra yang diangguki prilly dan tak lama air mata prilly keluar membuat barra langsung menghapusnya

" Mommy jangan menangis" ucap barra yang diangguki prilly lalu tersenyum dan tak lama datang dokter membuat barra berdiri sedangkan dokter memeriksa kondisi Prilly

" Bagaimana dok" ucap barra setelah dokter selsai memeriksa

" Kondisi jantung pasien semakin lemah dan secepatnya harus melakukan transfusi jantung" ucap dokter yang duangguki barra

" Terimakasih dokter" ucap barra yang diangguki dokter.

" Mommy barra keluar dulu ya sebentar" ucap barra membuat Prilly menggelengkan kepalanya pertanda jangan.

" Barra janji gak akan pergi, bara akan jagain mommy sampai sembuh, barra keluar mau cari pendonor buat mommy biar mommy cepat sembuh ya" ucap Barra membuat Prilly tersenyum lalu mengangguk

" Yaudah barra keluar dulu ya" ucap barra dan segera pergi namun saat diluar bara melihat daddynya membuatnya menghela nafas, ya tadi Ali langsung menyusul bara

" Barra Daddy minta maaf, Daddy bukan tidak jujur hanya saja Daddy takut kehilanganmu" ucap ali membuat barra menatapnya.

" Aku akan memaafkan tapi dengan syarat" ucap barra

" Apapun syarat nya akan Daddy lakukan asalkan kamu tidak marah sama Daddy" ucap ali

" Cari pendonor jantung dalam waktu semalam" ucap barra membuat Ali menatapnya tidak percaya dimana ia mencarinya

" Kalau gak sanggup ya" ucap barra terhenti

" Daddy pergi dulu, sebelum subuh Daddy akan mendapatkan pendonor nya" ucap Ali dan langsung pergi sedangkan barra ia kembali masuk....


Kira-kira Ali bakalan dapet gak ya, jawabannya tunggu aku next ya,,,,🙏

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang