part 13

292 22 0
                                    

terlihat dua insan yang masih terlelap dengan posisi yang begitu intim ya siapa lagi kalau bukan prilly dan ali. hampir dua jam mereka tidur sampai mata itu mengkerejap menyesuaikan cahanya.
wanita itu menelusupkan wajahnya pada ketiak ali membuat ali merasa terusik dan membuka matanya dilihatnya ternyata kekasih tercintanyalah yang mengusel-ngusel ketiaknya

"lucu banget sih" ucap ali dengan suara khas bangun tidur. tidak disadari mereka berdua ternyata sendari  tadi ada sepasang mata yang memandang mereka sambil menggelengkan kepalanya.

"woy lo berdua gak mau bangun apa, lagian gak inget apa kalian tuh belum mukhrim tidur dempet-dempetan gitu" omel seseorang yang tak lain adalah rara. membuat prilly semakin menelusupkan wajahnya.

"sayang,,,, hey" ucap ali sambil mengelus kepala prilly, membuat Prilly mengerejapkan matanya.

"sayang ayo bangun udah sore juga" ucap ali membuat Prilly terbangun dan duduk.

"duhh nyenyak banget yang tidur di peluk pageran sampe tuh muka nancep diketiak" sindir rara membuat zalfa tersipu

"yaudah sekarang kamu mandi terus makan sana" ucap ali kepada prilly yang bersender didada bidang ali entah kenapa semenjak pulang dari rumah sakit prilly tidak mau jauh dari Ali dan semakin manja ali sendiripun tidak tau kenapa.

"iya sono lo mandi rerus makan tadi udah gw masakin" ucap rara.

"iya ya, kamu jangan kemana-kemana ya, tungguin aku disini" ucap Prilly di angguki ali

"ya elah gak bakal ilang juga kali pril" ucap rara yang direspon cengengesan oleh prilly dan pergi mandi.

"ouh iya nanti lo tidur sama prilly soalnya gue mau nginep, lo tau sendiri prilly gak bisa jauh dari gue" ucap ali yang dihadiahi lemparan bantal oleh rara.

"bilang aja lo mau modus, kupret lu" ucap rara kesal dan beranjak pergi

"itu lo tau" ucap ali yang tak dihiraukan rara.
tiba-tiba hpnya Ali bergetar dengan segera ia mengangkatnya.

"hallo" ucap Ali setelah mengangkat telponnya.

",,,,,,,,,,,,,," ucap seseorang membuat ali menghela nafas.

"nanti saja setelah ujian" ucap ali dan mematikan telponnya dan meletakannya diatas meja. iapun bersandar dan memejamkan matanya.
tiba-tiba ada tangan yang melingkar di lehernya.

"kenapa" tanya prilly dibalas senyuman oleh ali..

"aku gapapa.... yuk makan" ucap ali diangguki prillymerekapun makan dengan hening. setelah makan mereka kembali ke sofa dan disana sudah ada rara yang sedang menonton tv.

"nempel mulu lo berdua udah kaya prangko aja"ucap rara

"makanya lo cari pacar biar gak jomblo terus" cetus Ali diangguki prilly membuat rara kesal.

"terserah gue dong mau punya pacar atau ngga" ucap rara

"iya gue setuju sama lo ra" ucap Prilly membuat rara berbinar srdangkan ali hanya mendengus.

"yaudah deh sayang aku mau keksmar ya mau mandi gerah" ucap ali membuat Prilly menoleh.

"yaudah sana bau juga belum mandi" ucap Prilly

"bau tapi nempel mulu" cetus rara membuat Prilly menyengir sedangkan ali ia hanya diam menatap prilly yang tersenyum lebar.

"yaudah aku mamdi dulu"ucap ali disngguli prilly dan pergi.

"ouh iya fa, gue mau cerita nih" ucap rara membuat Prilly menatapnya

"lo tau gak frustasinya dia pas lo sakit kemaren?" ucap rara membuat Prilly menggeleng.

"asal lo tau dia jadi es tau dingin banget, sampe anak-anak takut sama dia" ucap rara membuat Prilly merasa kepo
"dan lo tau dia sampe sempat di panggil bk gara-gara ribut sama adek kelas yang ngatai lo gila" ucap rara

"segitunya?" tanya prilly diangguki rara merekapun asik dengan obrolannya sampai wantu menunjukan malam.

"sayang" panggil ali dan duduk disamping Prilly terlihat matanya yang  memerah dan rambut acak-acakan.

"kamu tadi tidur lagi?" tanya prilly

"iya lagian kamu ngobrol mulu" ucap ali dan tiduran  dengan paha prilly sebagai bantalan.
melihat itu rara hanya menghela nafas.

"bisa gak kalau didepan gue biasa aja, so romantis banget" dumel rara membuat Prilly melihat ke arah rara.

"ya lo makanya cari cowo dong biar gak jomblo." ucap prilly membuat rara memutar bola matanya malas.

"ouh iya pril gue ke kamar dulu ya mau ngerjain tugas" ucap rara diangguki prilly yang tengah mengelus kepala ali.
"awas lo berdua dan lo Li  jangan macem-macem sama sahabat gue" peringat rara

"iya bawel lo" ucap Ali sedangkan prilly hanya terkrkeh.

"bodo" ucap rara ketus dan pergi meninggalkan meraka.

"bangun sih" ucap Prilly pada Ali yang sedang memejamlan matanya.

"bentar lagi ya, aku masih nyaman banget nih, serasa udah punya istri" ucap Ali membuat Prilly teringat saat Ali yang menginginkannya jadi tunangannya.
menadari tak ada respon Ali membuka matanya dan menangkap prilly tang tengah melamun membuat Ali bangun dan duduk rapih

"hey kenapa" tanya ali dengan lembut membuat prilly menatapnya

"maaf" ucap Prilly lirih membuat Ali menatapnya bingung.

"maaf untuk apa?" tanya ali bingung

"maaf aku kemaren nolak permintaan kamu yang ingin menjadikanku tunanganmu" ucap Prilly lirih. membuat ali menggenggam tangannya.

"sayang aku ngerti kenapa kamu menolaknya, aku paham sayang kamu jangan merasa bersalah ya, yang terpenting bagi aku adalah kamu selalu ada disampingku" ucap Ali lembut

"tapi a-aku udah jahat sama kamu" ucap Prilly membuat Ali menggelengkan kepalanya

"kamu gak jahat sayang, kamu tunggu sebentar ya, aku pergi sebentar aja ya" ucap ali dan keluar. membuat prilly bingung dan mengambil hpnya.

"aku beruntung bisa memilikimu, aku pikir kamu orangnya cuek tapi ternyata kamu orang yang romantis dan perhatian. sekarang yang aku takutin adalah kehilangan kamu dan rara aku tidak tahu lagi kalau tidak ada kalian, apakah aku bisa bertahan, memikirkanyapun membuat kepalaku pusing."  ucap Ali dalam hati tiba-tiba .....





makin gak jelas nih ceritanya ya.
makasih ya yang sudah mau baca cerita gak jelasku😊..

jangan lupa vote ya....😊😊🙏

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang