part 5

367 31 0
                                    

terlihat prilly yang tengah duduk dibangku kelasnya dengan meletakan kedua tangan dimeja sebagai tompangan. ia bingung kenapa harus ada seorang seperti ali didunia ini.

" Prilly..." ucap  rara membuat Prilly menatapnya tajam.

"lo bisa gak kalo manggil itu gak usah teriak sakit nih telinga gue" omel Prilly sedangkan rara hanya cengengesan membuat Prilly tambah kesal.

"ya sorry. lagian lo kenapa coba bengong sendirian"  ucap rara menatap prilly

"siapa yang melamun coba. orang gue bingung sama pelajaran" ucap Prilly

" oke gue percaya" ucap rara sambil menganggukan kepala.

sedangkan di lain tempat Ali tengah berjalan dikoridor sekolah dengan cool.

ya ampun kenapa makin hari makin ganteng sih"

kerenn....

gue mau jadi cewenya.."

aduhh gak kuat gue liat ketampananya"

begitulah bisikan-bisikan yang ali dengar saat disekolah, namun ia cuek.

skif

saat ini semua murid berhamburan keluar kelas setelah mendengar bell istirahat. begitupun dengan prilly ia merasa cacing diperutnya minta diisi karena tadi pagi ia tidak sempat sarapan karena kesiangan.
dengan segera ia mesan bakso.

"Prill,,, lo tumben banget buru-buru kekantin" ucap rara yang sendari tadi duduk memperhatikan prilly

"gue tadi gak sarapan." ucap prilly sembari melahap bakso bersama rara.

"tumben banget lo" ucap rara membuat Prilly menggeleng dan fokus pada makanannya.

tiba-tiba seseorang duduk disamping Prilly membuat prilly kaget. sedangkan rara hanya biasa aja.

"sayang " ucap ali membuat rara terbatuk dengan cepat ia minum.

"hati-hati dong ra. ntar lo mati keselek kan gak lucu" ucap Prilly membuat rara mendengus.

"lo doain gue mati? wah parah. sahabat macam apa lo" ucap rara kesal

"heheee sorry ra. becanda" ucap Prilly membuat rara mendelik.

"oke gue mau tanya lo udah jad-" tanya rara terpotong oleh ucapan ali

"iya kita udah jadian, iya kan sayang" ucap ali membuat rara menatap tak percaya sedangkan prilly ia hanya diam.
banyak pasang mata yang melihat ali merangkul pundak prilly dengan tatapan membunuh terutama kaum hawa. sumpah prilly kesal dengan tindakan  Ali  lihat saja ekspresinya sama sekali tidak merasa bersalah.

"kamu bisa gak kalo depan umum jangan kaya gini. kamu gak liat mata fans panatik kamu tuh udah kaya mau bunuh aku" ucap Prilly kesal

"ouh bearti kalo bukan didepan umum boleh ya?" ucap Ali membuat Prilly kesal setengahati sedangkan rara hanya memperhatikan mereka berdua.

"ish.. ali bisa gak sih kamu serius dulu" gertak prilly kesal membuat ali tersenyum. hal itu membuat para fansnya kesenengan sedangkan prilly ia menatap tak suka.

"seneng banget diliatin cewe-cewe" cletuk prilly membuat Ali tersenyum penuh arti.

"kamu cemburu?" tanya ali membuat prilly kesal

"g-gak lah ngapain cemburu" elek prilly membuat ali menarik hidung mancung prilly

"isshh... sakit" rengek  prilly membuat Ali mengeratkan rangkulannya sedangkan prilly ia berusaha menutupi muka tomatnya.

"khem." dehem rara menyadarkan ali dan prilly bahwa dirinya masih bersama mereka.

"hee sorry ya ra" ucap Prilly diangguki rara.

"lo beneran udah jadian" tanya rara membuat Prilly mengangguk.

"bearti lo harus traktir gue. sekarang karna gue masih laper." ucap rara membuat Prilly melirik Ali.  Ali yang mengertipun langsung menyuruh rara memesan makanan yang ia mau.

"sayang aku juga laper." ucap ali membuat Prilly menoleh sebentar dan fokus pada hpnya.

"pesenin dong. aku males kalo harus antri apa lagi itu cewe semua. emangnya kamu mau aku desek-desekan sama cewe" ucap ali membuat Prilly menghela nafas.

"yaudah kamu mau makan apa" tanya prilly

"nasi goreng sama jus mangga ya" ucap ali disertai senyuman.

"yaudah kamu tunggu disini" ucap Prilly dan memesan makanan untuk ali kalo ditannya rara, ia sibuk memesan makanan yang ia mau mumpung lagi ditraktir menurutnya.

"nih. kamu makan dulu" ucap Prilly yang baru datang sehabis memesan makanan.

"kamu mau gak" tanya alo saat makan

"gak aku udah kenyang" ucap Prilly diangguki ali dan melanjutkan makan. setelah makan mereka menunggu bel masuk dengan obrolan

"sayang nanti aku gak bisa antar kamu pulang, aku harus jemput mama di butiknya" ucap Ali diangguki prilly membuat ia tersenyum. ia bersyukur karena prilly bukanlah tipe cewe egois membuatnya semakin mencintainya.

"iya gpp ko. kan aku bisa naik bis" ucap Prilly

"gak nanti kamu aku pesenin taksi aja" ucap Ali membuat Prilly menghela nafas.

"aku gak mau, aku gak mau ngerepotin kamu" ucap Prilly

"sayang aku gak merasa direpotkan aku cuma gak mau orang yang aku sayangi kepanasan" ucap ali membuat pipi prilly merona.

"kalo pake blushon itu jangan tebel-tebel" ucap ali menggoda gadisnya itu.

"ish apa sih" ucap Prilly kesal. ouh ya kalo ditanya rara dia setelah puas makan ia pergi kekelas dengan alasan ingin ke toilet.

"ya udah sana kekelas sebentar lagi bel masuk." ucap ali

"yaudah yuh. " ucap prilly namun ali hanya diam

"kamu duluan aja. " ucap ali diangguki prilly

"yaudah deh. aku duluan ya" ucap Prilly diangguki Ali dan pergi meninggalkan Ali dikantin.

sesampainya dikelas prilly di sambut ratusan pertanyaan oleh rara.

"Prill gue masih bingung. ko bisa lo jadian sama Ali bahkan kemaren lo kaya benci banget sama tuh anak" tanya rara membuat Prilly menghela nafas.

"jadi gini" ucap Prilly dan mengalirlah cerita dari prilly

"jadi lo dipaksa" ucap rara

"gak juga sih, karna itukan keputusan gue" ucap Prillymembuat rara membelalakan matanya

"jadi lo suka sama dia?" tanya rara membuat Prilly diam dan mengangkat bahunya.

"gue gak tau tapi pas tadi dikantin banyak cewe yang menatap dia gue kesel ra" ucap Prilly .

"itu artinya lo udah jatuh cinta" ucap rara membuat Prilly termenung apa benar ia mencintai ali.

"udah ah jangan bahas itu mulu" ucap Prilly membuat rara kesal padahal ia masih kepo dengan prilly yang bisa-bisanya menerima Ali padahal prilly sendiri yang kemarin bilang ogah-ogahan.



jangan lupa tinggalkan jejak ya guys.....🙏🙏🙏😊
Vote pollow and coment ya guys 🙏🙏😍

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang