part 4

352 29 1
                                    

setelah prilly pergi ali memutuskan untuk ke kantin karena ia belum makan dan merasa lapar.

"Prillyyyyyy" teriak rara saat baru sampai dikelas dan melihat prilly membuat prilly tergejolak kaget.

"bisa gak sih lo kalo manggil gak usah teriak-teriak" omel Prilly sedangkan rara hanya menyengir.

"lagian lo tadi dibawa kemana sih gue cariin," ucap rara

"ke rooftop doang ko" ucap Prilly membuat rara membelalakan matanya.

"tapi lo gak di apa-apain kan" tanya rara sembari mengecek badan Prilly membuat prilly menatapnya malas.

"gue gpp cuma,, tadi dia nembak gue" ucap Prilly yang diakhir kalimatnya pelan.

"whattt.... lo serius" tanya rara dengan ekspresi kagetnya.

"terus gimana, lo terima?" tanya rara membuat Prilly menggelengkan kepalannya.

"lah ko gak lo terima sih, dia itu sempurna tau, kalo gue udah gue terima tuh" ucap rara membuat Prilly mendengus

"ra gimana gue mau nerima dia, dia nembak gue kaya ngajak kekantin tau gak ada basa basinya sedikitpun coba" ucap Prilly kesal, entah kenapa ia kesal mengingat Ali yang mengajaknya pacaran tapi dengan kalimat tidak ada romantis-romantisnya.

""bearti kalo dia serius ngomongnya lo mau" tanya rara menggoda prilly

"ish apa sih lo ra" ucap Prilly merona.

"ahhhh,,,, jujur lo suka kan sama ali" ucap rara menggoda prilly membuat prilly merona

"gak rara" ucap Prilly penuh penekanan.

saat tiba pulang sekolah rara dan prilly menuju gerbang namun sebuah mobil berhenti membuat mereka berhenti berjalan.

"Pril... pangeran lo tuh" bisik rara, membuat Prilly salah tingkah.

"apaan sih lo" dengus prilly

"pulang bareng aku ya" ucap Ali setelah turun dari mobilnya

"gak ah, gue pulang bareng rara" ucap Prilly membuat ali menatap rara.

"ahh.. kata siapa gue pulang naik bis ko, soalnya supir gue lagi cuti" ucap rara membuat Prilly menatapnya tajam sedangkan ali tersenyum kemenangan.

"see, lo bareng gue" ucap ali membuat Prilly menatap tajam ali

"gak, gue gak mau" ucap Prilly

"gak ada penolakan ayo" ucap Ali dan langsung menarik prilly masuk ke mobilnya.

sedangkan rara yang melihatnya hanya tersenyum, ia ingin sahabatnya bahagia.

"lo apa-apaan sih, seenaknya lo narik-narik gue emang gak sakit apa" omel Prilly saat ali baru masuk namun tak dihiraukan ia langsung tancap gas.

"sebenernya mau lo tuh apa sih?" geram prilly membuat Ali menoleh sebentar.

"mau gue lo jadi pacar gue" ucap ali santai sedangkan prilly menatapnya tajam.

"denger gue gak sudi jadi pacar lo paham, " ucap Prilly membuat ali mengerem mendadak. membuat kepala prilly mencium dasboard

"lo tuh bisa nyetir gak sih? kalo gue kenapa-kenapa gimana lo mau tanggung jawab, lagian ya kalo belum bisa nyetir jangan sok bisa" crocos prilly

"sudah?" ucap Ali datar menatap prilly sedangkan prilly ia diam.

"sekarang gue tanya! apa salah gue sampe lo sebenci itu sama gue? dimana letak kesalahan gue? apa gue pernah berbuat salah sama lo sampe lo benci sama gue," tanya ali menatap prilly sedangkan prilly hanya diam.
"apa salah kalau gue menginginkan lo, apa salah kalo gue sayang bahkan mungkin cinta sama lo.?" ucap ali menjeda.
"sekarang gue tanya dimana letak kesalahan gue?" tanya ali namun prilly hanya diam menundukan kepalanya entah kenapa ia merasa sakit saat Ali berkata seperti iti, sebenarnya semenjak pertemuan waktu itu Ali sama sekali tidak membuat kesalahan.

"jawab pril" ucap Ali membuat Prilly bingung ia gak tau harus menjawab apa.

karna tidak ada jawaban Ali pun menghela nafas dan melajukan kembali mobilnya sedangkan prilly masih saja diam.
  sesampainya didepan rumah prilly ia tidak langsung turun melainkan ia diam  begitupun dengan ali setelah beberapa menit prilly membuka suara.

"maafin gue soal tadi, bukannya gue benci sama lo tapi gue cuma kesel aja sama sikap lo yang pemaksa, " ucap Prilly tanpa ,menoleh menatap ali sedangkan ali ia menatap prilly
"gue gak tau sama perasaan gue, gue gak mau sakit hati, kita baru kenal, jadi gue minta maaf dan gue mau lo ngertiin" lanjut prilly

"gue janji gak akan nyakitin lo prill kasih gue kesempatan buat bahagiain lo" ucap ali tulus membuat Prilly menatap ali mencari kebohongan namun yang ia temukan hanya ketulusan.
"lo bisa pegang janji gue" ucap ali sedangkan prilly ia masih diam
"pliss" ucap Ali memohon dan akhirnya prilly mengangguk hal itu membuat ali tersenyum.

"yaudah gue turun" ucap Prilly sambil membuka pintu mobil namun ditahan oleh Ali  membuat Prilly menatap ali

"makasih ya, udah ngasih aku kesempatan, kamu hati-hati ya. I Love you" ucap ali membuat Prilly mengangguk lalu  turun dan segera masuk sedangkan Ali ia langsung pulang dengan senyum bahagiannya

"Prilly" tanya sang bunda.

"iya bun kenapa?" ucap prilly saat ia baru masuk

"tadi siapa prill" tanya sang bundan membuat Prilly bingung harus ngomong apa

"itu temen prilly bun, memangnya kenapa" tanya prilly

" ya gpp. bunda cuma bertanya" ucap bunda sembari tersenyum.

"yaudah bun prilly kekamar dulu ya" ucap Prilly lalu kekamar setelah diangguki sang bunda.

sesampainya di atas prilly merebahkan badannya karna ia merasa lelah.

berbeda dilain tempat ali baru saja sampai langsung kekamar dan bersih-bersih setelahnya turun menuju ruang tv dimana sang bunda sedang menonton tv.

"bun ayah belum datang"  tanya ali setelah duduk disamping sang bunda

" belum ayah sedang keluar kota" ucap sang bunda diangguki ali.

"ouh iya, besok pulang sekolah kamu jemput bunda dibutik ya, soalnya besok bunda gak bawa mobil" ucap sang bunda

"lah emang mang tono kemana" tanya ali

"mang tono lagi ambil cuti pulang kampung" ucap bunda membuat ali menganggukan kepalanya.

"ouh iya bun. Ali kekamar ya" ucap ali diangguki sang bunda. dengan segera Ali kekamar dan mengambil benda pipihnya.

"lahh.... gue lupa minta nomor telponnya lagi" ucap ali kesal. ia berniat menghubungi prilly namun ia lupa meminta nomor hpnya.
Ali pun tidur supaya besok ia tidak terlambat lagipula ia tak sabar bertemu sang kekasih hatinya..

berbeda dengan ali, prilly tengah duduk dengan buku dihadapannya yang sendari tadi membuat kepalannya pusing.

"ish, kenapa susah banget sih" gumam prilly dengan kesal.
"mening gue tidur" ucap Prilly dan beranjak dari duduknya lalu ketempat tidur. namun bukannya tidur ia malah kepikiran dengan Ali .
"apa gue mulai suka sama dia, kalo dipikir-pikir dia baik juga. ehh tapi tetep menyebalkan. "  ucap batin prilly dan tidur ia berharap besok ia mendapat kebahagiaan.














.

.

.

oke guys gimana nih kedepannya, kira-kira ali mampu gak luluhin hati prilly sepenuhnya?

oke guys janglupa buat vote, pollow and coment jangan lupa juga mampir keceritaku yang lainnya.🙏🙏🙏

#nesasry14

seperti cuaca (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang