"Ngomong-ngomong dia itu alim kenapa mau pacaran sama lo, kalo kayak gitu dia bisa dibilang munafik dong." lanjut Rey.
"Udah gue duga, pasti banyak yang bilang Al itu munafik." timpal Arga.
"Asal lo tau ya, gue sama Aisyah itu pacaran diawali dengan ijab qobul jadi lo jangan mikir aneh-aneh tentang Aisyah." tambah Arga.
"Hah? Ijab qobul? Berarti lo udah nikah sama Aisyah." balas Rey masih bingung.
"Yah gue sama Aisyah udah nikah dan itu berkat bunda. Hm gue cabut duluan." jawab Arga lalu hendak pergi meninggalkan Rey.
"Maksudnya." ucap Rey mencerna perkataan Arga.
"Ehh iya satu lagi, lo jangan kasih tau siapa-siapa soal hubungan gue sama Ais, apalagi ke Chalis." ucap Arga saat belum jauh dari Rey.
"Hmm okelah, lo bisa ngandalin gue." jawab Rey.
"Thanks." balas Arga.
"Jadi Arga sama Aisyah udah nikah, keknya gue harus berhenti suka sama Ais, gue harus move on, apalagi dia istri dari sahabat gue sendiri." batin Rey.
Waktu pulang pun tiba.
"Ga gue boleh nebeng lo gak?" ucap Chalis tiba-tiba sambil memegang lengan Arga.
"Gak ada tumpangan buat lo." jawab Arga.
"Ih kok gitu sih." balas Chalis agak sedikit ngambek alias di imut-imutin agar Arga luluh.
"Gak usah lebay lo, lo punya duit kan? Nah dipake tu buat beli ojol." sergah Arga lalu naik ke montor dan pergi meninggalkan Chalis sendirian.
"Ihhh gak biasanya Arga kek gini dari kemaren lagi, dia kenapa ya?" gumam Chalis.
"Karna Arga udah punya pawang dan lo mending jangan deketin dia lagi." ucap Rey tiba-tiba.
"Hah pawang? Emangnya siapa?" tanya Chalis.
"Emm siapa ya? Gue gak tau, itu amanah dari Arga, bye." jawab Rey lalu pergi dengan motor nya.
"Oh jadi Arga udah punya pacar." gumam Chalis.
• • •
/Malam hari
Selesai sholat magrib Ais dan Arga membaca Qur'an bersama di kamar.
"Shadaqallahul adzim." ucapan mereka berdua setelah selesai membaca Qur'an, lalu Ais mencium tangan Arga.
"Al." panggil Arga.
"Apa?" balas Ais
"Makan di luar yuk." jawab Arga.
"Kalo kayak waktu itu gimana?" ucapnya khawatir.
"In syaa Allah enggak, kan ada abang." balas Arga.
"Iya iya." balas Ais sambil tersenyum lebar.
Setelah itu Ais dan Arga bersiap-siap untuk pergi keluar. Setelah selesai, mereka keluar menggunakan mobil Arga dan menuju ke tempat,makan terdekat.
"Kamu mau makan apa?" tanya Arga kepada Ais.
"Em apa ya?" jawab Ais bingung.
"Terserah deh." lanjut Ais.
"Dahlah kalo terserah gue gak mau tanya lagi." batin Arga kesal, karna kenapa cewe ketika di tanya selalu jawab terserah?
"Kalo gitu coba tebak hari ini aku mau ngajak makan kamu dimana?" tanya Arga lagi untuk menghindari kata terserah.
"Em.. Ah aku tau pasti abang mau ngajak aku makan mie ayam kan, yakan!!" jawab Ais penuh semangat.
"Lah jawabnya malah mie ayam, yaudah deh yang penting dia seneng." batin Arga lalu tersenyum.
"Ok kita ke warung mie ayam deket taman ya." balas Arga lalu diangguki oleh Ais.
Setelah sampai diwarung, Ais dan Arga memesan makanan.
"Pak mi ayam dua ya." minta Arga memesan.
"Siap mas." jawab bapak pemilik warung.
Setelah beberapa menit, mi ayam pun datang.
"Eh Chal, liat deh itu kan Aisyah kok sama si Arga sih." ucap Ria menunjuk ke arah Ais dan Arga.
"Eh iya juga ya. Apa jangan-jangan pacarnya Arga itu Aisyah." balas Chalis.
"Emang lo tau dari mana kalo Arga punya pacar." tanya Lexa.
"Kata Rey." jawab Chalis singkat.
"Tenang Chal, kalo mereka beneran pacaran, kita kan bisa ngerusak hubungan mereka." ucap Ria tersenyum licik.
"Lo ada bener nya juga, Ria." jawab Chalis.
"Yaudah kita cabut." kata Chalis.
"Yuk." balas Ria dan Lexa.
Selesai dari makan Ais dan Arga pulang kerumah.
/Dikamar Arga.
"Ngomong-ngomong abang udah jujur belum soal hubungan aku sama abang ke temen-temen abang." ucap Ais.
"Gak semua, cuma Rey." jawab Arga.
"Kenapa cuma kak Rey yang dikasih tau?" tanya Ais.
"Karna dia suka sama lo Al, jadi ya gue bilangin lah kalo lo adalah istri gue." jawab Arga.
"Owh gitu, udahlah tidur udah malem." timpal Ais.
"Iya iya sayangku." balas Arga.
"Idih, tumben pake kata sayang." ucap Ais cuek, tapi sebenarnya ia malu wkwk (emot ketawa).
"Ya gak papa dong, kan udah halal." jawab Arga.
"Hehe iya ya." ucap Ais cengengesan.
"Ya udah cepet tidur." perintah Arga.
"Iya abang." jawab Ais.
Lalu mereka tidur 💤.
(Posisi mereka tidur tapi di kasur bukan di sofa ye)
• • •
Keesokkan paginya, Ais ingin berangkat menggunakan motor tetapi dilarang oleh Arga.
"Aku naik motor aja ya?" ucap Ais.
"Enggak sayang kamu sama abang aja ya." balas Arga.
"Tapi baru juga kemaren aku naik motor ke kampus." timpal Ais agak sedih.
"Nurut atau gue cium." balas Arga.
"Apaan sih, iya iya aku nurut." jawab Ais agak terkejut dengan perkataan Arga.
• • •
Sampe sini dulu lah ya, saya lagi males 🙂.
Ok Next part...
••🌻••
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIS (Arga & Ais) [END]
Teen Fiction⚠Beberapa part mengandung adegan dan kata-kata kasar. Dimohon bijak dalam membaca cerita. Cerita sudah lengkap dan sedang proses revisi.. !!Dilarang Plagiat!! [Slow Update, karna saya sibuk sekolah jadi waktu saya gak cuma di WP. Ok happy reading...