ARIS (Arga & Ais) [END]

|| ARIS-23 ||

• • •

"Heh Lan, ini gimana kok si Arga sama Aisyah masih bersatu, gagal rencana kita!!" timpal Chalis sambil memukul meja.

"Ya gue mana tau bangsat!!" bentak Delan.

"Gak bisa di biarin, pokok ya kita harus buat rencana lagi." sergah Chalis.

"Gue setuju." timpal Ria.

"Tapi apa rencananya!?" tanya Chalis.

"Gue punya rencana, sini gue kasih tau." ujar Delan lalu memberi tahu rencananya kepada Chalis, Ria, dan Lexa.

"Good, rencana yang bagus." ucap Ria.

"Oke kita mulai rencananya besok waktu di kampus." saran Chalis.

"Oke." ucapan mereka bertiga.

• • •

Setelah selesai mengaji bersama, Arga tiduran di paha Ais yang masih menggunakan mukena nya.

"Dek." panggil Arga.

"Hmm."

"Kok kamu cepet banget yah hamilnya? Kek gak ada tanda tanda gitu loh."

"Ada ya, waktu itu aku cuma mual-mual gitu, nah trus juga perut rasanya kek aneh gitu."

"Tapi ngapa kok waktu itu kamu pingsan?"

"Ya Allah bang, kan waktu itu dokter bilang kalo aku pingsan karna kecapean dan aku juga gak sadar kalo lagi hamil."

"Owhhh gitu, oke oke, trus rencana mau kamu kasih nama siapa?"

"Rafardhan Akhdan Athalla Agam."

"Panjang banget, Ya Allah."

"Kalo kamu punya nama?"

"Punya dong, Daffa Syauqi Natara, itu kalo cowo kalo cewe Syahira Amartha Lathifah Shakera."

"Kalo nama cewe abang belum mikir, kan abang maunya anak cowo."
"Eh abang punya nama untuk cewe, namanya Qanita Salsabila Azizah, gimana?"

"Kece juga nih." sergah Ais.

"Iya dong siapa dulu Arga gitu loh." ujar Arga.

"Oh iya jadi dikasih nama siapa nih?" tanya Ais.

"Kalo cowo Daffa aja, nah kalo cewe nanti Qonita aja, ya."

"Iya, abang sayang, yaudah bangun aku mau masak dulu." ucap Ais.

"Apa? Kamu tadi bilang apa?" tanya Arga.

"Abang sayang?"

"Apa-apa? Gak kedengeran, coba bilang lagi." pinta Arga.

"Ishh males."

"Ih ayolah sekali aja."

"Abangku sayang, ayo bangun kita makan malem ya." perintah Ais.

"Iya sayang." balas Arga dengan senyuman nya.

"Auah." ucap Ais lalu menundukkan kepalanya karna malu dan pergi meninggalkan Arga di kamar.

"Sayang mukenanya di lepas dulu." panggil Arga.

"Biar mau adek cuci." sahut Ais dari luar kamar.

Setelah mendengar perkataan dari Ais, ia tertawa sambil menggelengkan kepalanya karna melihat tingkah laku istrinya itu.

Setelah itu ia membereskan tempat sholat lalu menaruhnya di rak. Lalu ia menuju ke dapur untuk membanti Ais.

"Ada yang mau di bantu gak nih?" tanya Arga tiba-tiba di samping Ais.

"Hmm ada sih, tapi emang abang bisa." jawab Ais.

"Ya bisa dong, emangnya apa, hmm?"

"Potong bawang."

Arga tertawa, lalu berkata "cuma motong bawang, yakali abang gak bisa."

"Ya ini." ucap Ais lalu memberikan beberapa bawang merah dan bawang putih dan memberikan talenan dan pisau.

Lalu Arga mulai memotong bawang tersebut.

"Auuhh." teriak Arga.

Ais kaget mendengar teriakan Arga, saat ia menoleh tangan Arga sudah berdarah.

"Astagfirullah, abang." ucap Ais panik.

Ais mengambil tisu yang ada di meja dapur, lalu mengelap tangan Arga yang berdarah.

"Bentar aku ambilin P3K dulu." timpal Ais.

Sedangkan Arga, ia segera mencuci lukanya.

"Sini aku obatin dulu." sergah Ais.

Lalu ia mengobati tangan Arga.

"Udah abang tunggu disini aja, biar aku yang ngurusin di dapur."

Arga tersenyum, dan berkata "iya iya, kan tadi abang niatnya cuma mau bantuin."

"Iya adek tau, tapi abang jadi kenapa-napa kan!!"

"Ayolah Aisyah, ini cuma kegores pisau loh. Abang ya udah berkali kali kena pisau, tapi liat kamu sepanik ini jadinya."

"Ya namanya orang panik, mau gimana?"

"Yaudah, kamu lanjut aja masaknya ya, abang tunggu disini."

"Okeh, tunggu disini ya."

"Iya sayang."

Lalu Ais melanjutkan kegiatan memasaknya.

• • •

Keesokan paginya seperti biasa Ais dan Arga bersiap untuk Pergi ke kampus. Ais menggunakan dress putih nya dan jilbab pashmina plisket warna pink.

Sedangkan Arga, ia mengenakan hoodie hitamnya.

Setelah sampai di kampus...

• • •

Hey gess, jadi saya lagi males and otak saya buntu.
Jadi jangan heran kalo saya lama update nya 🙃🙏🏻

Sekian dan terima nasib...

Next part...

••🌻••