Setelah pulang dari kampus Ais berencana untuk pergi ke butik. Dan dia melihat Ria di dalam butik tersebut.
"Assalamu'alaikum, kamu ngapain disini." sapa Ais membuat Ria terkejut.
"Eh, wa'alaikumussalam." jawab Ais.
"Kenapa ada perlu sama saya?" tanya Ais.
"Eh ayo masuk dulu." ajak Ais.
Flashback on
Setelah kejadian kecelakaan Arga, Ria berniat untuk menemui Ais.
"Duh mo kemana nih, no nya gak punya kalo kerumahnya pasti ada Arga." gumam Ria saat berada di dalam mobil berjalan entah kemana tujuannya.
Dia melihat sebuah butik muslim, lalu memberhentikan mobilnya di parkiran dan berniat ingin membeli sebuah gamis dan hijab. Entah dari mana asalnya, Ria ingin berhijrah untuk menjadi lebih baik lagi, memang ya hidayah bisa datang kapan saja jika kita memang ada niat untuk berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Saat berkeliling mencari gamis Ria bertemu dengan Ais.
"Eh Aisyah, akhirnya gue nemu lo." ucap Ria.
"Hmm emangnya kenapa?" tanya Ais heran, kenapa tiba-tiba?
"Gue mau ngomong sama lo, berdua doang. Bolehkan?" pinta Ria.
"Boleh dong, mari ikut saya." ajak Ais menuju ke ruangannya.
"Loh kita ngapain ke sini, inikan ruang..." sergah Ria saat berada di ruangan Ais.
"Ini butik saya, gak usah takut kena marah sama pemiliknya, orang pemiliknya aja ada di depan kamu." jawab Ais lalu tertawa kecil.
"Owh jadi lo punya butik?" ucap Ria sedikit tak percaya.
"Iya, alhamdulillah hehe." kekeh Ais.
"Oh iya gue mau ngomong serius sama lo." timpal Ria.
"Soal apa?" tanya Ais dibuat penasaran.
"Soal kecelakaan Arga." lantas Ais terkejut mendengar jawaban dari Ria.
"Jadi gini beberapa hari yang lalu gue Chalis sama Lexa lagi ngerencanain sesuatu buat lo dan Arga, maaf banget ya Syah. Chalis tiba-tiba bilang kalo dia mau celakain Arga waktu balapan. Waktu itu gue pikir dia cuma main-main tapi gue sadar kalo dia serius sama ucapannya dan waktu kita bertiga lagi di dalam mobil kita liat Arga di jalan, nah disitu rencana jahat Chalis muncul yaitu untuk menyerempet motor Arga dan ya seperti yang lo tau Arga sekarang berada di Rumah sakit kan, maaf banget ya atas nama kita bertiga, maaf banget." jelas Ria panjang lebar lalu meminta maaf.
Sedari Ria bercerita Ais hanya diam,
Ais tersenyum sebentar "in syaa Allah saya maafin kok tenang aja, dan in syaa Allah saya orang nya engga pendendam." ucapnya lalu tersenyum lagi.
"Lo serius, semudah itu lo ngemaafain?" tanya Ria kaget, bagaimana bisa manusia bisa memaafkan secepat itu.
"Iya, mungkin ini juga termasuk takdir dari Allah jadi aku Terima aja apapun yang terjadi, karna setiap hidup ataupun hubungan pasti ada ujiannya dan jika kita melibatkan Allah dalam segala urusan, maka in syaa Allah, Allah juga akan memudahkan ujian itu." jawab Ais.
Ria tersenyum "ma syaa Allah, gue salut sama lo, punya kesabaran yang besar." puji Ria.
"Alhamdulillah." jawab Ais.
"Oh iya, tadi gue lagi cari gamis sama jilbab. Bantuin gue dong." pinta Ria.
"Bantuin apa?" tanya Ais.
"Bantuin gue buat hijrah, gue tau lo pasti bisa bantu gue." ucap Ria.
"Oh gitu yaudah ayo ikut aku." ajak Ais.
Lalu mereka mulai mencari gamis dan jilbab di butik Ais.
Kalo kamu tanya Chalis kaget apa engga sama penampilan Tia yang mulai berhijab, jelas Chalis sama Lexa kaget. Dan Ria mulai menjauhi mereka. Ria tau ini sakit karna Chalis dan Lexa adalah sahabat nya tetapi ia harus meninggalkan mereka karna mereka melakukan hal yang semena-mena.
Flashback off
"Kenapa kok kamu kesini?" tanya Ais.
"Gak boleh ya?" tanya Ria balik.
"Eh gak gitu maksudku." ujar Ais.
"Hehe bercanda, aku kesini cuma mau main aja, aku cuma pengen deket sama kamu aku juga udah cape tau ngebully lah ato apa lah itu, dan cape juga kalo harus nuruti Chalis." keluh Ria.
"Sabar ya, ikut aku yok ke lantai paling atas." ajak Ais langsung menarik tangan Ria.
"Ehh mau ngapain?" tanya Ria.
"Udah ayo!!"
Saat berada di lantai atas Ais memberi Ria es krim rasa coklat.
"Buat aku?" tanya Ria saat diberi es krim tersebut dan diangguki oleh Ais.
"Kok disini kek kantin ya?" tanya Ria penasaran.
"Emang konsepnya kantin, cuma para karyawan di perbolehkan makan dan minum sebanyaknya secara gratis, ya itung-itung sedekah." Jawab Ais.
"Hmm gitu makasih ya es nya." ucapnya lalu dibalas senyuman oleh Ais.
Mereka duduk di sofa sambil memakan es krim tersebut.
• • •
Okeyy sampe sini dulu prend saya lelah dan gak tau kenapa otak saya lagi lancar 😀🖖🏻...
Oh iya dari pada kalian manggil saya AUTHOR mending manggil saya Lia aja gimana, yah walaupun nama asli sya Amelia wkwk gak papa lah ya panggil saya Lia, ku ambil yang terakhir itu 😆. Oke jadi mulai sekarang panggil saya Lia 😼.Okelah, sampe sini dulu. Babayy....
••🌻••
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIS (Arga & Ais) [END]
Teen Fiction⚠Beberapa part mengandung adegan dan kata-kata kasar. Dimohon bijak dalam membaca cerita. Cerita sudah lengkap dan sedang proses revisi.. !!Dilarang Plagiat!! [Slow Update, karna saya sibuk sekolah jadi waktu saya gak cuma di WP. Ok happy reading...