|| ARIS-31||

1.5K 95 2
                                    

!!!Budidaya kan vote saat membaca dan jangan lupa tandai typo!!!

•••

Arga dibuat bingung dengan tingkah laku Ais yang sedari tadi sibuk sendiri. Alhasil ia meninggal kan Ais sendiri di kamar.

"Mau kemana?" tanya Ais.

"Keluar." jawab Arga.

"Oh oke, tapi inget jangan balapan!!" tegas Ais.

"Iya sayang, gak usah khawatir oke, abang pamit dulu assalamu'alaikum." pamit Arga.

"Wa'alaikumussalam, beliin adek coklat ya kalo pulang..." teriak Ais saat Arga hendak keluar dari kamar.

"Siap nona." balas Arga.

Ais tersenyum saat Arga sudah keluar dari kamarnya. Setelah itu ia melanjutkan menonton animenya.

Sudah setengah jam lebih Ais menonton animenya, karna anime tersebut memang berdurasi cukup lama yaitu 1 jam 46 menit 36 detik.

Kriing....
Kriing....

Suara terdengar dari handphone milik Ais, tertera nomor tak dikenal di layar handphone nya,...

"Halo Assalamu'alaikum." ucap Ais.

"Halo ini Aisyah kan?" jawab orang itu seperti ngos-ngosan.

"Iya saya sendiri, ini siapa ya?" tanya Ais.

"Anu... Gue Juna, gue mau ngasih tau kalo Arga kecelakaan." ya orang itu adalah Juna, dia mendapatkan nomor Ais dari handphone Arga.

Deg...

Sungguh Ais sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Juna. Juna sadar tidak ada jawaban dari Ais lalu ia berkata,..

"Sekarang gue sama yang lain lagi bawa Arga ke RS. Laraswati, mending lo cepet kesini." ucapnya lalu mematikan sambungan telfon nya.

Ais masih terdiam di tempat, tanpa sadar ia meneteskan air mata nya. Setelah sadar dari bengong nya ia turun ke bawah untuk menhampiri Nissa dan Daniel.

"Bundaa... Ayaaah..." teriak Ais sambil menuruni anak tangga.

"Kenapa nak kok teriak-teriak?" tanya Nissa.

"Bun, bang Arga bun..."

"Kamu kenapa kok nangis kayak gini? Arga kenapa sayang?" tanya Nissa bingung apa sebenarnya yang terjadi?

"Bun t-tadi kak Juna nelfon Ais terus d-dia bilang kalo bang A-arga kecelakaan hiks..hiks..." jawab Ais lalu menangis.

Daniel dan Nissa kaget saat mendengar perkataan Ais.

"Ais kamu gak bohong kan?" tanya Daniel memastikan.

"Enggak Yah, tadi kata Kak Juna bilang gitu habis itu juga ada suara ambulan waktu dia nelfon." jawab Ais.

"Kita ke rumah sakit sekarang." ajak Daniel lalu mereka semua bergegas menuju mobil Arga untuk pergi ke RS.

"Ada di RS mana nak?" tanya Daniel.

"RS. Laraswati Yah." jawab Ais saat mereka bertiga sudah menaiki mobil.

Daniel melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang untuk menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Ais segera berlari ke koridor RS, lalu ia berpapasan dengan Rey.

"Aisyah, Arga lagi ada di ruang ICU." ucap Rey menghentikan Ais.

Tanpa basa-basi Ais langsung lari pergi ke ruang ICU, ia melihat dari luar ruangan, Arga sedang diurusi oleh dokter dan beberapa suster.

Terlihat bahwa kepala Arga sedang di perban. Ais yang melihat kondisi Arga menangis dalam diam di depan pintu, ia melihat dari kaca pintu. Nissa berusaha menenangkan Ais,..

"Sayang duduk dulu ya nak, kamu tenangin diri, kita do'a sama Allah semoga Arga baik-baik aja, yaa." ucap Nissa mencoba untuk menenangkan Ais agar ia tidak terlalu sedih, tetapi tanpa sadar ia juga mengeluarkan air matanya karna ia juga sedih melihat putranya terbaring di hospital bed.

Tiba-tiba Gita dan Bayu datang menghampiri Ais.

"Ais, bapak denger Arga kecelakaan?" tanya Bayu.

"Hiks...hiks..hiks..." tidak ada jawaban dari Ais ia hanya menangis dalam pelukan Nissa.

"Sabar ya ndok, in syaa Allah Arga gak kenapa-napa. Kamu kan tau dia itu orangnya kuat." ucap Gita berusaha menghibur Ais.

Ceklek...

Dokter keluar dari ruang ICU...

"Dok gimana kondisi anak saya dok." sergah Nissa kepada o
dokter tersebut.

"Kondisi pasien saat ini sedang koma dan pasien mengalami benturan keras di kepalanya yang membuatnya kehilangan kesadaran, jika ingin menjenguknya silahkan, saya permisi dulu." ucap dokter itu.

Mendengar hal itu badan Ais menjadi lemas karna sangat terpukul, kenapa harus dia? Pikirnya.

Tanpa berpikir panjang Ais langsung masuk ke ruangan untuk menemui Arga yang sedang terbaring di ranjang. Ais menatap Arga yang tentunya masih terbaring di ranjang. Ia mendudukkan dirinya di samping ranjang denagn mengambil kursi yang ada di ruangan itu.

"Bang, kok gini sih. Tadi kan abang janji mau beliin adek coklat, kok abang malah kayak gini." ucapnya sembari menangis.

"Abang bangun ih nanti malem siapa yang meluk adek kalo tidur hiks...hiks.." tangis Ais sambil memegang tangan Arga dan menguncangkan tubuh Arga pelan.

"Ais kita tunggu aja ya sampe Arga bangun, kamu harus sabar ndok." sergah Gita lalu memeluk Ais.

"Tapi buk..."

"Sssttt... Mungkin ini sudah jadi takdir Allah jadi kamu harus sabar ya ndok, kita tunggu aja ya." ucap Gita.

"Yang sabar ya mbak kita doa sama-sama." ucap Gita kepada Nissa, ia tahu bahwa bunda dari Arga sedang sedih sama seperti Ais. Dan dijawab anggukan oleh Nissa.

Ais merenung menatap Arga yang masih terbaring, ais matanya tak berhenti keluar dari kelopak matanya. Berjam-jam ia menunggu tetapi tak kunjung bangun sampai ia ketiduran.

Saat bengun Ais kembali menatap Arga yang belum bangun juga, padahal istirahat sudah berharap bahwa suaminya akan bangun, tetapi kenyataanya tidak.

"Assalamu'alaikum." salam Nissa.

"Wa'alaikumussalam, bunda." jawab Ais.

"Makan dulu ya nak, sekarang udah malem loh, kamu makan ya." ajak Nissa...

• • •

Sampe sini dulu lah ya, capek and bingung mau lanjutin gimana lagi...

Hmm btw hari ini saya ulang tahun loh, gak ada yang mau ngucapin gitu?

Ahaha gak gess bercanda 😆😆
Btw minal aidzin walfaidzin ya kalo aku ada salah sama kalian, ya walaupun gak ada juga sih hehe, agak telat ngucapinnya tapi gak papa kan?

Love buat kalian semua yang udah mau baca cerita saya

Lanjut di part selanjutnya, babayy....

••🌻••

ARIS (Arga & Ais) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang