"Yasudah thanks ya." Diman melepas pelukannya dan tersenyum ke arahku.
"Maaf ya Dim." Senyum kecut terpatri di wajahku, aku tak menyangka jika Diman si Ketua Kelas yang banyak mengingatkan tentang tugas itu malah berbalik menyukaiku. Karena yang aku rasakan Diman menyukai Nabila, bukan diriku.
"Aku harap kita gak canggung gara-gara ungkapan dari aku ya Sal. Yaudah aku juga mau ke belakang sama teman-teman yang lain." Tanpa menunggu persetujuan dariku, Diman lekas menuju meja belakang dan berkumpul bareng teman-teman yang lain.
"Gimana?" Tanya Rahman. Samar-samar ku dengar obrolan saat Diman datang ke meja mereka.
"Gagal." Tawa hambar keluar dari suara Baron.
"Tenang, masih ada ikan di lautan. Mau cari yang kaya gimana? Warna ungu? Lucu? Atau bersisik emas?" Canda temannya Diman yang lain yang aku rasa mereka sedang menghibur Diman. Aku semakin merasa bersalah ketika teman-temannya pun harus ikut campur untuk menenangkan Diman.
"Hai Salma." Seseorang mengejutkan lamunanku.
"Paul? Ngapain ke sini? Udah mau masuk loh." Tanyaku karena dia tiba-tiba di kelasku, bahkan di hadapanku.
"Kamu gak ingat ini jadwalnya apaan?" Tanyanya yang menimbulkan kebingungan di otakku.
"Eh Paul, ngapain disini?" Secara tiba-tiba Nabila datang ke kelas diikuti Anggis dan juga Rachel di belakangnya.
"Jemput Raja Terakhir nih, masa iya dia yang ingetin untuk jangan telat kemarin eh malah sendirinya yang ga datang-datang." Kesal Paul sambil melihat ke arahku.
"Permisi aku sama Rachel numpang lewat ya." Ucap Anggis nyelonong pergi diikuti Rachel tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Oh iya silahkan nona-nona, numpang bersemayam di hati Abang juga boleh." Senyum sok menawannya ia keluarkan.
"Bersemayam-bersemayam, kek orang meninggal aja loh pake bersemayam." Lengos Nabila langsung duduk di kursinya.
"Lagian sejak kapan sih kamu jadi kang gombal gini." Kesalku pada Paul.
"Santai donk Sal, ga usah marah-marah." Kekeh Nabila melihatku.
"Udah-udah ayo buruan ke ruang jurnalistik Ma." Tanpa aba-aba Paul langsung menarik tanganku. Nabila yang melihatnya langsung memotret kita yang seolah tengah bergandengan tangan dan mengunggahnya di instagram dengan caption :
•┈┈•┈┈•⊰•❁✦✿✦❁•⊱•┈┈•┈┈•
'Serupa bunga, cinta juga bisa bermekaran tanpa bilang'
•┈┈•┈┈•⊰•❁✦✿✦❁•⊱•┈┈•┈┈•
Salma sama Paul itu pacaran ya Nab?
Menuju deh keknya, udah
tanda-tanda gitu soalnya haha
Ditanyain beneran kok
Ya kalau kepo bisa
tanya anaknya kali,
emang gua emak bapaknya
Ah Nabila gak asik
Budu༈•*¨*•.¸¸☆*・゚゚・*☆¸¸.•*¨*•༈
Nabila segera memasukan hapenya setelah membalas komentar seseorang di instastorynya. Ia segera mengambil buku untuk mata pelajaran selanjutnya. Tapi saat ia sedang membuka-buka bukunya tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Buru-buru Nabila memutar badanya dan melihat siapa gerangan yang menepuk tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Energi Alam ✅
Teen Fiction‼️Just AU‼️ "Bentar bentar bentar, ini maksudnya apa nih. Kok otak kecil dan otak-otak saya tidak mampu mencerna ya." "Otak besar ege, bukan otak-otak." "Ya bener lah otak-otak, kan dikuadratkan." "Lha iya bener juga ya." "M...