Sakit

232 9 0
                                    

Keesokan harinya..
"Rene, bagaimana kabarmu sekarang? Apa lebih baik?" Ujar Sehun sambil menempelkan tangannya pada dahi Irene.
"Hm, aku merasa lebih baik sekarang. Di mana Naeun?" Tanya Irene sambil menyenderkan punggungnya pada kepala ranjang yang dibantu oleh Sehun.
"Naeun semalam tidur di rumah Wendy, dia ingin bermain bersama Eunha" Ujar Sehun sambil menyodorkan sesendok bubur Abalone buatannya pada Irene. Irene pun hanya mengganggukan kepalanya, kemudian mulai menerima suapan bubur dari Sehun.
"Sehun.."
"Hm?"
"Nanti siang aku akan pulang ke Apartemen, gumawo sudah mau merawatku seharian ini Sehuna" Ujar Irene dengan senyum tulusnya
"Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarmu" Jawab Sehun sambil menyuapkan suapan terakhir pada Irene
"Tidak usah, itu akan merepotkanmu"
Saat Sehun akan menjawab, Irene memotong pembicaraan Sehun
"Lagi pula, aku akan dijemput oleh Chanyeol. Aku sudah berjanji padanya" Seketika mimik wajah Sehun-pun berubah menjadi datar
"Baiklah kalau begitu"
Akhirnya Sehun pergi ke dapur untuk menyimpan piring, entahlah setelah nama Chanyeol disebut, hati Sehun berubah menjadi tidak karuan, padahal Sehun tahu jika Chanyeol adalah sahabat Irene semenjak kecil

Jam 12 siang
*ting tong.. ting tong* ..

Saat Irene akan melangkah membuka pintu apartemen, Sehun terlebih dahulu bangkit dari tempat duduknya
"Biar aku yang membukanya, kau duduklah saja"
Irene pun paham, dan kembali mendudukan dirinya di sofa.

"Irene sudah menunggumu, masuklah" 
Ujar Sehun mempersilahkan Chanyeol untuk masuk, Chanyeolpun hanya mengangguk dan melangkahkan kakinya mengikuti arahan Sehun.
"Apa kau sudah lebih baik? kenapa kaau tak pernah mengangkat teleponku sama sekali? Aku sangat hawatir. Apa kau tahu itu? Mari kita pergi ke Rumah Sakit" Keluh Chanyeol panjang lebar, karena menghawatirkan sahabatnya tersebut. Irene pun hanya tersenyum dengan tingkah sahabatnya
"Tenanglah, aku baik-baik saja, Sehun sangat pandai dalam merawat orang sakit"
Ujar Irene menenangkan, Sehun yang melihat interaksi antara 2 orang tersebut hanya tersenyum kecut. Tak tahu mengapa ada rasa yang tak bisa dijelaskan saat melihat interaksi dua sahabat itu.
"Baiklah, kajja kita pergi sekarang"
Ajak Chanyeol sambil mengulurkan tangannya pada Irene. Dengan tersenyum Irene menerima uluran tangan tersebut "Kajja"
"Sehunsi, gumawo telah merawat Irene seharian kemarin, maaf telah merepotkanmu"
Ujar Chanyeol pada Sehun dengan tersenyum dan membowkan badannya.
"Kau tak perlu berterimakasih, karena itu adalah tugasku untuk menjaganya"
Ujar Sehun yang pergi begitu saja, meninggalkan Irene dan Chanyeol yang kebingungan dengan sikap Sehun.
(Ada apa dengan Sehun? Apa dia marah padaku? Tapi apa kesalahanku?)
Tanya Irene dalam hatinya, karena kebingungan dengan sikap Sehun

(Mengapa hati ini terasa sesak melihat Irene tersenyum lebar kepada lelaki selain aku? Dan apa tadi? Dia menggandeng Chanyeol? Oh Tuhan, kenapa ini terasa sakit) Ujar Sehun dengan memegang dada sebelah kirinya

Sehun pun langsung menggelengkan kepalanya, tanda menolak apa yang sedang ia pikirkan. Menurutnya itu hanya ilusi sesaat, ah tapi entahlah. Yang jelas Sehun tak ingin ingin rasa itu singgah lagi di hatinya.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang