Satu minggu sebelum acara pertunangan itu tiba, Sejeong mengajak Irene untuk bertemu
From : (nomor tak dikenal)
Irene, bisakah kita bertemu?Irene yang menerima pesan itu hanya menaikan satu alisnya
From : Irene
Mian, siapa?From : (nomor tak dikenal)
Aku Sejeong.
Mari bertemu, ku tunggu kau di cafeskon jam 3 sore iniIrene heran kenapa Sejeong tiba-tiba mengajaknya bertemu..
Bukankah dia sudah menjaga jarak dengan Sehun?
Ah sudahlah, Irene akan mengetahuinya ketika ia bertemu dengan Sejeong••
Pulang dari sekolah Naeun, Irene langsung menepati janjinya pergi ke cafeskon, namun sudah lewat dari 20 menit, wanita yang mengajaknya bertemu tak kunjung datang padahal jam 4 sore nanti Irene sudah mempunyai janji dengan clientnya
5 menit kemudian..
"Kau sudah datang ternyata" Enteng Sejeong tanpa merasa bersalah dan langsung duduk di kursi depan Irene
Irene tak mempersalahkan hal tersebut
"Aku tidak bisa lama" singkat Irene
"Baiklah, aku hanya akan mengantarkan undangan pertunanganku dengan Sehun" Jawab Sejeong sambil memberikan undangannya pada IreneIrene menerimanya, diundangan tersebut tertera bahwa acara pertunangan Sehun dan Sejeong akan dilaksanakan minggu depan
Secepat itukah?
Bukankah Sehun bilang bulan depan?Hati Irene terasa perih, namun dia harus merelakan semuanya
"Ku harap, kau tak mengacaukan pesta kami" Sarkas Sejeong
Irene heran, kenapa Sejeong jadi begini? Atau mungkinkah ini sifat aslinya?
Pasalnya sebelum dia dan Sehun berpacaran, di mata Irene dia adalah wanita yang anggun"Apa kau sedang tidak percaya diri?" Irene pun membalasnya dengan sarkas, mendengar jawaban itu tentu membuat Sejeong naik pitam
Tentu saja Sejeong merasa kepercayaan dirinya sedang menurun
Bagaimana bisa sebentar lagi dia akan bertunangan dengan pria yang ia cintai namun di pikiran Sehun itu selalu Irene dan IreneSejeong sadar, sangat sadar jika ternyata Sehun mencintai Irene, namun pantang untuk Sejeong mundur begitu saja, dia tidak akan menyerah
Oleh karena itu, ia mempercepat pertunangannya dengan Sehun, dia takut jika Sehun akan menyadari perasaanya pada Irene
"Ku rasa kau sudah melampaui batas. Aku tahu kau lebih dekat dengan Naeun sebelum aku, aku tak masalah dengan itu. Namun apakah kau tak punya malu jika mengambil calon suami orang?" Ucap Sejeong dengan pipi yang sudah memerah
Irene tentu merasa aneh, mengapa dia disebut merebut Sehun?
Yang benar saja, bahkan sudah berbulan-bulan lamanya dia berusaha menjaga jarak dengan Oh Sehun
Racau Irene dalam hatiDengan menarik nafasnya pelan, Irene menjawab tuduhan Sejeong tersebut
"Tenang saja, aku tak akan mengambil Sehun darimu. Tapi bagaimana jika Sehun yang datang padaku?
Ku rasa jika ia mencintaimu, kau tak akan sehawatir ini" Jawab Irene asal.
Entah keberanian dari mana yang membuat Irene begitu, Tentu jawaban Irene membuat Sejeong semakin marah"Haha inilah alasanku mengapa awalnya aku tidak ingin mengundangmu di acara bahagiaku dengan Sehun. Belum apa-apa kau sudah iri pada kebahagian orang" tandas Sejeong kesal
"Namun sayang, aku tetap harus mengundangmu karena kau harus melihat kebahagian kami."
Mendengar itu, Irene hanya tersenyum
"Baiklah aku ucapkan selamat atas pertunangan kalian, ku harap kalian selalu bahagia. Dan ya aku titip Naeun, dia anak yang sangat lembut, tolong jangan pernah mengabaikannya" tulus Irene
![](https://img.wattpad.com/cover/299620757-288-k833835.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
Rastgele"Ku kira kau bukanlah orangnya, namun saat kau pergi dari kehidupanku, saat itu pula aku tersadar kaulah takdirku" Sehun "Semakin aku berusaha menjauh, semakin kita mendekat, seolah-olah ada magnet di antara kita, dan magnet itu adalah Naeun" Irene...