Rutinitas pagi

38 3 0
                                    

"Naeun, ayo bangun sayang"
Naeun pun membuka matanya perlahan, dan betapa bahagianya dia melihat orang yang sedang mengusap dan mencium pelipisnya adalah Irene

"Eomma? Eomma benar-benar datang ke apartemen?" Tanya Naeun dengan mata yang berbinar. Dan Irenepun tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

"Tentu, let's go .. anak eomma harus bangun dan siap-siap sekolah"

"Horee aku diantar eomma" Girang Naeun sambil mengangkat kedua tangannya dan berloncat-loncat di atas kasur.

"Palli, Naeun harus segera mandi. Eomma akan menyiapkan dulu sarapan."

Naeun pun menganggukan kepala dan langsung bergegas untuk mendi.

•••

"Kau sudah bangun? Ayo sarapanlah terlebih dahulu"
Sapa Irene ketika melihat Sehun yang baru turun dari tangga. Tentu saja, Sehun terkejut melihat keberadaan Irene di apartemennya. Seketika bibir Sehun pun langsung terangkat ke atas.

"Ne" Jawab Sehun menghampiri Irene dan Naeun yang sedang makan. Irene mengalaskan makanan untuk Sehun, dan tentu Sehun langsung menerimanya.

"Kapan kau datang?" Tanya Sehun pada Irene sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kapan kau datang?" Tanya Sehun pada Irene sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Sekitar 1 jam yang lalu" Singkat Irene.
Sehun pun mengangguk.

"Are you happy, Naeun?" Tanya Sehun sambil mengelus puncak kepala Naeun
"Yes, i'm verry happy appa"

Mereka pun akhirnya menikmati sarapan pagi mereka diiringi celotehan Naeun tentang temannya di sekolah, tetang bonekanya, dan masih banyak lagi yang Naeun ceritakan.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Setelah mengantar Naeun ke sekolah, Irene langsung melajukan mobilnya ke butik. Sedangkan Sehun, dia tadi langsung berangkat ke kantor karena Irene menolak ikut dengan Sehun karena dia membawa mobil sendiri.

"Irene-yaa, kau dari mana?" Sapa Seulgi
"Aku habis mengantarkan putriku sekolah" Jelas Irene dengan tersenyum
"Jinja?" Kaget Seulgi, pasalnya sudah 3 hari ini Irene sangat sibuk mengurus cabang butik Orivi di Daegu
"Ne"
"Syukurlah, aku lega mendengarnya. Oh ya, apa kau akan menjemput Chanyeol nanti sore ke bandara?" Tanya Seulgi sambil terseyum lebar

"Tentu saja, kau mau ikut?" Tawar Irene, sebenarnya Irene tahu bahwa Seulgi menaruh hati pada sahabat kecilnya tersebut begitupun dengan Chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu saja, kau mau ikut?" Tawar Irene, sebenarnya Irene tahu bahwa Seulgi menaruh hati pada sahabat kecilnya tersebut begitupun dengan Chanyeol. Hanya saja, keduanya masih malu untuk mengungkapkan rasa.
Seulgi pun tak akan bisa menyia-nyiakan ajakan Irene.

Sedang asyik mengobrol, tiba-tiba seorang laki-laki memeluk leher keduanya dari arah belakang.

"Aigooo, pasti kau sedang menunggu temanmu ini kan?"
Spontan 2 wanita itu langsung melepaskan tanggan pria itu dari leher mereka dan memutar kedua bola mata mereka
Sedangkan orang yang menyapa hanya tersenyum lebar dan mengedipkan salah satu matanya

"Aigooo, pasti kau sedang menunggu temanmu ini kan?" Spontan 2 wanita itu langsung melepaskan tanggan pria itu dari leher mereka dan memutar kedua bola mata merekaSedangkan orang yang menyapa hanya tersenyum lebar dan mengedipkan salah satu matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya yak terserah kau saja Bun Baekhyun!" Jawab Seulgi dengan nada jengah. Pasalnya teman prianya tersebut selalu percaya diri. Irene yang melihat itupun hanya menggelengkan kepala. Dia sudah terbiasa melihat 2 temannya tersebut bertengkar seperti itu.

"Sudahlah, ayo kita masuk" ajak Irene.
"Kajja" Teriak Baekhyun sambil merangkul kembali 2 temannya itu. Akhirnya ketiga nya pun masuk ke dalam butik, dan melaksanakan tugasnya masing-masing.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang