Seorang pria tinggi menggandeng koper silvernya muncul dan tersenyum kepada kedua wanita yang sudah menunggunya di bandara. Penampilanmya nampak sederhana, namun aura kegantengannya tak kalah dengan para aktor kpop
Irene yang melihat sahabat prianya pun langsung tersenyum dan melambaikan tangannya, hal itu dibalas dengan senyuman menawan dari seorang Park Chanyeol.
Seulgi yang dari tadi melihat pria idamannya pun tak berhenti memalingkan pandangannya.
Baginya pria yang sedang berjalan ke arahnya bagaikan seorang raja, dia sangat tampan."Kau sudah menunggu lama?" Tanya Chanyeol pada Irene sambil merentangkan kedua tangannya. Irene pun menggelengkan kepalanya dan memeluk Chanyeol
"Aigooo, sahabat kecilku ternyata sangat rindu padaku, padahal aku baru pergi dari Korea hanya 2 minggu" Ucap Chanyeol sambil mengusap kepala Irene. Tak berlangsung lama, Chanyeol pun mengalihkan pandangannya pada Seulgi
"Kau ikut menjemputku juga?"
Seulgi hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
Irene yang melihat itu, langsung menyikut perut Chanyeol menggunakan siku kananya.
"Aw, waeee?!"Ujar Chanyeol merasa kesakitan
"Kau ucapkanlah terimakasih, karena di tengah kesibukannya dia masih saja ingin menjemputmu. Kalau bukan karena dia aku sudah enggan datang kemari"
Chanyeol pun langsung membow kan badannya
"Gumawo Seulgiya"
"Ani, ani jangan begitu. Aku yang harus nya berterimkasih karena Irene mau mengajaku ke sini"
Kaget Seulgi sambil membowkan badannya.Setelah itu, merekapun memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke salah satu cafe sebelum mereka pulang.
•••
"Kau belum pulang Sehuna?"
Sehun hanya mengabaikan pertanyaan Kai
"Yak! Kenapa kau selalu mengabaikanku"
Ujar Kai sambil mendudukan badannya di sofa. Sehun pun hanya meliriknya sebentar, kemudian fokus kembali pada laptopnya."Apa lusa kau akan datang?"
Sehun hanya mengangkat satu alisnya tanda tak mengerti.
"Aigooo jangan bilang kau lupa" Selidik Kai kesal. Astaga yang benar saja temannya yang berkulit albino tersebut benar-benar lupa."Lusa adalah pernikahan D.O hyung dengan Wendy"
Sehun pun hanya menggaruk tengkuknya, bagaimana bisa dia melupakan momen penting sahabatnya tersebut yang sudah dia anggap sebagai saudara."Aish aku tak percaya ini" Kai pun melemparkan sofa bantal pada Sehun yang berhasil Sehun tangkap.
"Ya, tentu aku akan datang"
"Jika aku tak mengingatkanmu, sepertinya kau benar-benar tidak akan datang"
"Aku akan pergi bersama Krystal, datanglah bersama Irene dan Naeun. Kurasa kau tak akan datang sendiri bukan?" Kai pun mengakhiri perbincangannyaSehun yang melihat Kai keluar dari ruang kerjanya langsung mengirimkan pesan pada Irene.
From : Oh 🐣
"Lusa, apakah kau ada acara?"
From : Bae 🐰
"Ku rasa, aku sudah mempunyai janji dengan chanyeol. Wae?"
Sehun yang membaca nama rivalnya pun langsung tersenyum kecut. Lagi-lagi kenapa selalu Chanyeol yang Irene sebut.
From : Oh 🐣
"Aku hanya bertanya saja"Setelah mengirim pesan tersebut, mood Sehun benar-benar menjadi buruk. Ya sehun akui, hatinya sudah diisi dengan wanita bermarga Bae tersebut.
Dia berhasil mengambil hatinya dan juga hati anaknya, Naeun.Di saat dia sedang bergelut dengan pikirannya tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya
"Masuk""Kau?" Ujar Sehun sambil mengangkat satu alisnya. Lisa pun mendekati Sehun dan segera memeluk Sehun
"Lepaskan" Ujar Sehun sambil melepaskan pelukan Lisa.
Wanuta itu hanya tersenyum kecut melihat Sehun masih bersikap dingin padanya."Sehuna, apakah kau akan datang pada pernikahan D.O?" Tanya Lisa
"Ne"singkat Sehun yang memilih untuk fokus pada pekerjaannya
"Kalau begitu, mari pergi bersama, aku tidak ada teman untuk pergi ke sana" Tawar Lisa penuh harap.
Awalnya Sehun akan menolak, dia hanya akan datang dengan Naeun saja. Namun dipikir-pikir tak ada salahnya jika berangkat bersama, bukankah mereka berteman?
"Baiklah"
Lisa pun terkejut dengan jawaban Sehun, tanpa berpikir panjang Lisa langsung mencium pipi kanan Sehun dan pergi begitu saja. Sehun tentu kaget dengan reaksi Lisa, tapi dia bisa menetralkan wajahnya.
"Aku tunggu kau, di rumah jam 7 malam" Ujar Lisa sambil mengdipkan matanya.
•••
Di sisi lain, Irene yang baru saja pulang dari apartemen Sehun, langsung membaringkan badannya di atas sofa. Walaupun badannga terasa lelah, tapi petasaannya terasa sangat bahagia, tentu karena telah bermain dengan putri kesayangannya.
Namun tiba-tiba saja dia teringat akan pesan dari Sehun
"Ada apa dengannya? Apa dia akan mengajaku ke suatu tempat" monolog Irene. Tapi irene langsung mengalihkan pemikirannya dan bergegas bersih-bersih karena dia merasa badannya sudah lengket.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
Diversos"Ku kira kau bukanlah orangnya, namun saat kau pergi dari kehidupanku, saat itu pula aku tersadar kaulah takdirku" Sehun "Semakin aku berusaha menjauh, semakin kita mendekat, seolah-olah ada magnet di antara kita, dan magnet itu adalah Naeun" Irene...