Irene yang baru saja diantar Chanyeol tiba di apartemennya dikejutkan dengan kehadiran sosok laki-laki yang membuat hatinya tak karuan. Laki-laki tersebut berdiam diri di depan pintu apartemen.
Tanpa menganggap kehadiran laki-laki tersebut, Irene ingin segera masuk ke apartemennya. Namun, pergelangan tangganya ditahan oleh sosok laki-laki tersebut, Oh Sehun.
"Kita perlu bicara"
"Jangan sekarang, aku ingin beristirahat"
"Ani, jika tidak sekarang. Kau akan selalu menghindar dariku" Ujar Sehun dengan tatapan tajamnya."Se.." belum juga Irene menyelesaikan ucapannya sudah dipotong Sehun
"Mian, aku tak sengaja melakukannnya. Itu semua kesalahan"
"Gwenchana Sehunaa, itu hakmu. Aku tak punya alasan apapun untuk marah padamu"
Jawab Irene
"Eoh? Benarkah?" Tanya Sehun tak percaya. Namun Irene terus saja memalingkan matanya dari tatapan Sehun"Jika kau tidak marah, mengapa kau tadi pergi begitu saja? Apa kau sedang cemburu"
"Ani, mana mungkin aku cemburu. Di antara kita tak ada ikatan apapun" Ujar Irene mengangkat kepalanya
"Ne, kau benar. Tapi kenapa kau tak melihat lawan bicaramu?"
"Itu, karena aku sedang tak ingin"
"Benarkah?" Ujar Sehun sambil merapatkan tubuhnya pada Irene. Irene yang melihat itu hanya memundurkan badannya."Sudahlah Sehun, aku ingin istirahat"
Ketika Irene akan masuk, Sehun langsung menarik tubuh itu dan mendekapnya. Irene langsung berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari pelukan Sehun."Sebentar, sebentar saja aku ingin memelukmu. Aku lelah beberapa hari ini kita sering bertengkar"
Akhirnya, Irene pun pasrah dalam pelukan Sehun•••
"Appa, apa hari ini appa akan datang ke sekolah Naeun?" Tanya anak bersurai hitam itu
"Eoh?" Sayangnya sang appa tak mengerti apa yang anaknya bicarakan
"Appa tak mengingatnya? Hari ini di sekolah Naeun ada lomba memasak bersama orang tua." Sedih Naeun
"Mian, appa melupakannya.
Baiklah appa akan datang" Tenang Sehun sambil mengusap rambut Naeun."Selamat pagi" Ujar Irene yang baru saja datang.
"Eommaa " Naeun langsung berlari untuk memeluk Irene, dengan senang hati Irene menerima pelukan tersebut. Sehun tersenyum melihat betapa sayang anaknya itu terhadap Irene."Kau sudah sarapan?" Tanya Sehun pada Irene ..
Irene hanya mengaggukan kepala dan berjalan ke arah Sehun untuk membenarkan kemeja puih Sehun yang nampak kusut"Nah sekarang sudah benar" Ujar Irene sambil melihat outfit Sehun dari atas sampai bawah
"Apa aku sudah terlihat tampan?" Tanya Sehun sambil mengedipkan satu matanya. Irene yang melihat itu hanya bisa membuka mulut.
"Neee, appa selalu terlihat tampan, sangat tampan" Jawab Naeun dengan semangat..
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
Diversos"Ku kira kau bukanlah orangnya, namun saat kau pergi dari kehidupanku, saat itu pula aku tersadar kaulah takdirku" Sehun "Semakin aku berusaha menjauh, semakin kita mendekat, seolah-olah ada magnet di antara kita, dan magnet itu adalah Naeun" Irene...