Hallo guys, maaf aku baru update lagi nih..
Happy reading♡
••••
Hari demi hari, kehidupan Irene berjalan seperti biasa: pergi bekerja, membawa bekal untuk Naeun ke sekolah, bermain bersama Naeun ketika weekend, dan berkumpul dengan sahabat-sahabatnya..
Sedangkan Sehun?
Sama seperti Irene, hanya saja Sehun terlalu fokus pada Sejeong dibanding pada NaeunIntensitas pertemuan Sehun dan Irene pun bisa dibilang sangat jarang..
Namun hari ini, Sehun mengajak Irene bertemu di Viva Palo, restoran favorit mereka"Rene" Sapa Sehun memulai pembicaraan
"Hm?" Tengok Irene
"Kau tahu bahwa hubungan ku dengan Sejeong sudah berjalan hampir 1 tahun?"
Jeda Sehun, namun entah kenapa Irene tidak ingin mendengar kelanjutannya
"Dan Naeun pun sudah mulai dekat dengan Sejeong. Maksudku, sepertinya Naeun membutuhkan sosok ibu"Deg!
Irene tahu, kemana arah pembicaraan Sehun. Tiba-tiba dada Irene terasa panas, pelan-pelan Irene mengatur nafasnya
Sehun memperhatikannya
"Maksudku, bukan berarti Sejeong akan menggantikanmu. Itu tidak akan terjadi! Aku yakin, tak akan ada yang bisa menggantikan posisimu di hati Naeun, kau selalu nomor satu baginya." Jelas Sehun menenangkan, namun bukan itu yang dirasakan Irene sekarang
"Aku butuh seseorang yang bersedia berada di sampingku Rene, dan kurasa mungkin itu Sejeong.
Malam ini aku berencana akan melamarnya Rene" Akhirnya Sehun bisa bernafas lega menjelaskan semuanya pada Irene, lebih tepatnya meminta pendapatnyaDeg!
Benar saja dugaan Irene, lagi-lagi ingin rasanya Irene menangis detik ini juga..
Ya, Irene masih mencintai Sehun, walaupun dia sudah berusaha untuk mengahapus rasanya, namun sayang tak semudah itu menghilangkannya.."Rene, bagaimana pendapatmu?" Tanya Sehun menyadarkan Irene ditengah lamunannya
"Hah? Hmmm it-itu bagus. Ku rasa kalian sangat serasi" jawab Irene terbata-bata
Sehun tersenyum tipis mendengar jawaban Irene, ada secerca hatinya tidak suka mendengar jawaban itu..
Mengapa Irene tidak mencegahnya?
Mengapa Irene setuju dengan keputusannya?
Dan mengapa hati Sehun merasa tidak bahagia?Lagi dan lagi, Sehun memilih mengabaikan perasaannya, yang tanpa dia sadari keputusannya akan membuat penyesalan di kemudian hari
Pembicaraan mereka pun menjadi sedikit canggung, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, belum berani mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka rasakan
••••
Setelah pertemuan di Viva Palo kemarin..
Irene membulatkan tekadnya untuk menghapus perasaanya pada Sehun, Irene harus move on dan mencoba membuka hatinya untuk orang lain1 bulan dari kejadian itu, Irene benar-benar pergi menjauh dari Seoul, semua pekerjaannya, ia kerjakan dari jarak jauh, imbasnya Naeun sangat merindukan eommanya, walaupun mereka sering berkomunikasi lewat udara..
"Selamat pagiiii" Ujar seorang wanita yang baru saja datang
"Eommaa? eoh Imo? anyeong" sedih Naeun yang selalu mengira itu adalah eomanya, Irene
Melihat itu, Sejeong sebenarnya tidak suka namun mau bagaimana lagi dia harus tetap berusaha mengambil hati Naeun agar Sehun segera menikahinyaDi sisi lain Sehun yang melihat ekspresi Naeun hanya bisa mengelus rambut anaknya, ia tidak bodoh. Ia sangat tahu bahwa Naeun kehilangan sosok ibunya.
Sehun pun bingung, kenapa Irene belum juga pulang ke SeoulDi lain tempat
Di sebuah pulau, di Jeju..
Seorang wanita sedang memandang laut di depannya.."Mengislah, jika kau masih ingin menangis"
Ujar Chanyeol memegang pundak sahabatnya dari belakang, Irene pun menangis sejadi-jadinya.. rasanya sesak, sakit, sedih, semua bercampur"Teriaklah jika memang masih terasa berat" Saran Chanyeol kembali sambil melemparkan batu kecil ke arah pantai
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa Aaaaaaaaaa hikkks aaaaaaaaaaa" teriak Irene di tengah isakannya sambil memukul mukul dadanya yang terasa sesak
Chanyeol sangat sedih melihat Irene begini, dia tidak terima sahabatnya terus saja tersakiti, pdahal Irene termasuk perempuan kuat..
Terakhir Irene menangis seperti ini, ketika dia harus kehilangan sosok ayahnya.."Loeyyy, kenapa dada ini terasa sakit.. aku tidak tahu kenapa aku bisa sesayang itu pada Sehun" Ujar Irene menjatuhkan lututnya pada pasir
Segera mungkin Chanyeol mengambil pundak Irene dan memeluk erat sahabatnya, Irene pun menangis dalam dekapan Chanyeol
Di ujung pantai, sosok wanita memperhatikan interaksi 2 sahabat tersebut..
Siapa bilang dia tidak cemburu?
Tentu dia cemburu, namun dia tahu posisi Irene di hati dan kehidupan Chanyeol, dan sebagai kekasih Chanyeol sekaligus sahabat Irene, dia memang sengaja memberi ruang untuk mereka berduaSetelah kejadian tadi sore di tepi pantai, Chanyeol sengaja menelepon Eunwoo.
Oh iya Chanyeol dan Eunwoo menjadi dekat ketika perusahaannya bekerja sama dengan Eunwoo dan itu membuat Chanyeol dan Seulgi berinisiatif menjodohkan mereka berdua apalagi Eunwoo sangat kantara menyukai Irene"Annyeong noona manis" Sapa Eunwoo menggoda gadis di depannya sambil mengedipkan mata
"Ka kauu" kaget Irene
"Aku yang mengundangnya datang" Sela Chanyeol yang mengetahui ekspresi Irene
"Waee?" Tanya Irene dengan menatap sinis pada sahabatnya itu
"Agar kau tidak menjadi obat nyamuk di antara mereka" Ucap Eunwoo dengan tersenyum lebarChanyeol dan Seulgi yang mendengar itu pun menganggukan kepala dan tertawa
"Daebak!aku tak percaya ini" Ujar Irene melongoMereka ber empat pun mengobrol sampai larut malam, jujur kehadiran Eunwoo di sana membuat Irene sedikit melupakan perasaaannya pada Sehun
•••
Setelah kebersamaan mereka di Jeju, hubungan Irene dan Eunwoo menjadi dekat, hingga Irene berani menyetujui ajakan Eunwoo untuk mengantarnya ke sekolah Naeun..
"Apa kau benar-benar tidak sibuk?" Tanya Irene
"Aku tidak pernah sibuk jika berurusan denganmu" Santai Eunwoo
"Aku serius" tegas Irene
"Aku lebih serius"
Sudahlah Irene hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Eunwoo, dia heran mengapa Eunwoo selalu bercanda jika diajak bicara"Eommaa" suara lembut yang selama ini Irene rindukan
"Naeunnn" Ujar Irene melihat siapa yang memanggilnya, Naeun pun berlari memeluk eommanyaMereka berdua saling berpelukan diiringi air mata Naeun yang sudah mengalir di pipinya
Dengan penuh kelembutan Irene mengusap punggung Naeun
Sedangkan Eunwoo?
Dia hanya menyaksikan betapa besar kasih sayang antara ibu dan anak di depannya walaupun di antara mereka tidak ada ikatan darah
"Eommaa, Naeun sangat rindu eomma" ucap Naeun, Irene yang melihat itupun menghentikan pelukan mereka dan mengusap air mata Naeun
"Eomma pun sama, sangat merindukan Oh Naeun" Ucap Irene dengan penuh penekanan
"Aigooo, uljima Naeun-ya. Kau lihat? Sekarang eomma ada di sini.. ngomong-ngomong apa anak eomma ini sudah makan?"
Naeun hanya menganggukan kepalanya dengan tersenyum
"Hebat, Apa Naeun membawa bekal?"
"Ani, semenjak eomma tidak menemuiku, Aku tidak pernah membawa bekal, aku selalu pergi ke sekolah di antar oleh pak Kim. Appa selalu sibuk dengan pekerjaannya" adu Naeun pada Irene
Irene yang mendengar itu hanya bisa mengusap lembut kepala anaknya"Aigooo, kalau begitu mulai hari ini eomma akan usahakan datang ke sekolah Naeun dan membawa bekal untuk Naeun, otokke?" Irene menghangatkan suasana hati Naeun, ya Irene selalu mengerti dengan perasaan anaknya bahkan lebih dari Sehun
"Jinja? Hore aku sangat menyayangi eomma" Naeun memeluk Irene
Sedangkan laki-laki di depan mereka hanya memperhatikan adegan anak dan ibunya tersebut
••••
Huhu gimana ceritanya?
Maaf ya aku sengaja Sehun sama Irene nya belum disatuin, biar Sehun sadar dulu tentang perasaannya...
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
De Todo"Ku kira kau bukanlah orangnya, namun saat kau pergi dari kehidupanku, saat itu pula aku tersadar kaulah takdirku" Sehun "Semakin aku berusaha menjauh, semakin kita mendekat, seolah-olah ada magnet di antara kita, dan magnet itu adalah Naeun" Irene...