"Annyeong, namaku Cha Eunwoo, kau bisa memanggilku Eunwoo" Sapa laki-laki berwajah putih itu sambil mengulurkan tangannya pada Irene
"Eonni, kenalkan ini adalah Eunwoo fotografer kita kali ini. Dan Eunwoo-si ini adalah Irene eonni founder sekaligus ceo Orivi butik" Yeri memperkenalkan kembali keduanya
"Ne, Annyeong Eunwoo-si namaku Irene" Sapa balik Irene dengan tersenyum
Melihat senyum yang terbit dari wajah Irene, membuat laki-laki itu tak henti-hentinya memandang Irene
"Baiklah Eunwo si. Untuk jadwal pemotretan kali ini kita akan lakukan di Lotte World, karena seperti yang sudah tertera di kontrak bahwa produk terbaru yang akan diluncurkan oleh Orivi adalah bertema anak-anak" Jelas Yeri dengan seksama
"Baiklah" Ujar Eunwoo sambil mengedipkan satu matanya pada Irene
Irene hanya memalingkan wajahnya, sebenarnya dia sangat risih jika ada laki-laki yang selalu menggodanya, tapi mau bagaimana lagi, Irene harus profesional
"Kalau begitu sampai jumpa di Lotte world, Irene-si" Ujar Eunwoo
"Ne, sampai jumpa" Balas Irene menjulurkan tangannya
••••
Keesokan harinya, Eunwoo telah menyelesaikan beberapa pemotretannya bersama Orivi butik
Pekerjaan ini langsung diawasi oleh Irene, dan hasilnya cukup memuaskan
"Bisakah kau menjaga cameraku sebentar? Aku ingin ke toilet"
Ujar eumwoo pada IreneKetika sedang menuju toilet, Eunwoo melihat anak kecil yang sedang menangis, tentu saja dia tidak tega untuk meninggalkan anak itu sendirian
"Annyeong" Sapa Eunwoo ragu-ragu, sedangkan anak itu hanya menangis ketakutan
"Hei tenanglah, samchon tidak akan jahat padamu, tenanglah" Panik Eunwoo karena takut dianggap penculik melihat betapa banyak tatapan mata memandangnya
"Apa kau suka permen?" Bujuk Eunwoo, untung saja tangisan anak itu sedikit mereda
Awalnya anak itu ragu untuk mengambilnya, tapi permen yang ditawarkan oleh laki-laki dewasa di depannya adalah permen favorit dia
Akhirnya Eunwoo bisa berbincang cukup lama dengan anak kecil itu dan Eunwoo memutuskan untuk mengantar anak itu pada pihak keamanan di Lotte World, namun sebelum itu Eunwoo mengajak anak tersebut untuk mengambil cameranya di Irene
••••
"Kim Sejeong! Kenapa kau biarkan Naeun menunggumu sendirian saat kau pergi ke toilet? Tidak bisakah kau menungguku sebentar? Aku hanya mengambil handphone ku yang tertinggal di mobil" Bentak Sehun pada Sejeong
Betapa hawatirnya Sehun mencari Naeun di tengah keramaian, dia takut anak semata wayangnya terluka atau bahkan hilang
"Mian, aku sudah menyuruhnya untuk tetap diam, tapi entah mengapa dia malah menghilang" Bela Sejeong
Sehun hanya diam menahan amarahnya
"Jika Naeun terluka, aku tidak akan memaafkanmu" Pelan Sehun, membuat Sejeong panik
akhirnya mereka memutuskan untuk fokus mencari Naeun
••••
"Aish, kenapa kau lama sekali?!" Kesal Irene
"Apa kau merindukanku?" Goda EunwooIrene pun memalingkan wajahnya, jengah dengan sikap Eunwoo, pasalnya Eunwoo pergi ke toilet hampir 1 jam lamanya, membuat anggota team yang lain pun sudah pamit pulang deluan, sehingga menyisakan Irene yang setia menunggu camera Eunwoo
Anak kecil itu mengintip dari balik badan Eunwoo, betapa terkejut dan bahagianya anak itu
"Eommaaaaa" Teriak anak kecil itu dengan suara yang bergetar, dengan gerakan cepat dia langsung berlari dan memeluk Irene
"Naeunnnn" peluk Irene kaget melihat anaknya ada di sana, Naeun pun menangis dengan tersedu-sedu
"Hiks, aku takut eommaa"
"Tenanglah, ada eomma di sini, Naeun akan baik-baik saja" Ujar Irene sambil mengusap punggung kecil ituSedangkan Eunwoo kebingungan dengan adegan 2 orang di depannya
"Apa kalian saling mengenal? Apa aku tidak salah dengar? Eomma? Kau sudah menikah?" Tanya Eunwoo tak percaya"Ya ini anaku, dan aku belum menikah!" Jawab Irene sambil menenangkan Naeun
"Aigoo, maaf apa kau hamil deluan?" Tanya Eunwoo tak percaya, Irene pun menginjak kaki Eunwoo. Spontan Eunwoo berteriak kesakitan karena terkena heels Irene
"Jaga bicaramu Tuan Cha Eunwoo, aku blm menikah dan belum pernah hamil, jadi tolong kecilkan suaramu" Ujar Irene sinis dan kembali memeluk Naeun
"Naeunnnnn" Teriak Sehun diikuti Sejeong dari arah belakang
Ya, dari kejauhan mereka melihat wajah Naeun sedang memeluk seorang wanita. Sehun pikir Naeun akan diculik, namun ternyata..
"Lepaskan putriku!" Ujar Sehun, ketika wanita itu berbalik betapa kagetnya Sehun
"Re renne?" Gugup Sehun
"Appaaa" sapa Naeun sambil menyeka air matanya dan enggan melepaskan pelukan IreneSedangkan Sejeong masih terengah-engah karena lari mengikuti kaki panjang Sehun
•••
Setelah Eunwoo menjelaskan kronologi kejadiannya, dia berinisiatif mengajak mereka makan malam bersama.
Dan sebagai bentuk tanda terimakasih, Irene, Sehun, dan Sejeong menyetujuinyaSuasana makan malam saat itu sedikit canggung
"Apa kau perlu bantuan?" Tawar Eunwoo pada Irene
Awalnya Irene menolak namun karena Naeun sudah tertidur dipelukan Irene, itu sedikit membuat dia kewalahan untuk menuangkan air dalam gelasnya
Tanpa disadarai, interaksi Eunwoo dan Irene membuat sepasang mata tak henti-hentinya memperhatikan mereka, entah tatapan apa itu, hanya Sehun yang mengerti
Setelah selesai makan, Irene melihat jam di tangannya sudah menunjukan pukul 20.45
Irene bergegas untuk pergi, karena dia harus segera ke butik mengambil barangnya yang tertinggal
Sebelum menyerahkan Naeun pada Sehun, Irene mengecup kening anaknya cukup lama
"Kalau begitu, aku pergi, terimakasih untuk makan malamnya" pamit Irene
"Biar ku antar" Tawar Eunwoo segera
"Irene akan pulang bersamaku" sanggah Sehun
"Aku akan pulang sendiri" tegas IreneSejeong merasa kesal karena Sehun lebih memperhatikan Irene dibanding dirinya
"Tapi Rene.." potong Sehun
"Eunwoo-si gumawo untuk kerja kerasmu hari ini dan gumawo telah menjaga Naeun" Irene pamit pergi pada semuanya
Suara sepatu Irene pun semakin menjauh, Sehun hanya bisa memandang punggung Irene yang berlalu begitu saja, hatinya sakit mendapat penolakan dari Irene
Lotte World
••••
Kira-kira chapter berikutnya, Sehun dan Irene masih marahan atau malah baikan?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
Aléatoire"Ku kira kau bukanlah orangnya, namun saat kau pergi dari kehidupanku, saat itu pula aku tersadar kaulah takdirku" Sehun "Semakin aku berusaha menjauh, semakin kita mendekat, seolah-olah ada magnet di antara kita, dan magnet itu adalah Naeun" Irene...