6

8K 982 87
                                    

Author Pov

beberapa hari berlalu setelah kejadian Jennie berkunjung ke rumah Lisa. terhitung sudah 1 minggu lebih Jennie tidak bertemu dengan gadis tinggi itu.

entah kenapa, sekarang ia merasa sangat merindukan Lisa.

hampir setiap hari ia berbelanja di minimarket dekat sekolah Lisa dengan harapan bisa bertemu kembali dengan gadis tinggi itu. namun sayang, Jennie tidak pernah melihat Lisa lagi.

ia ingin mengunjungi rumah Lisa, tapi tentu itu tidak mudah. apa yang akan dipikirkan tetangga sekitar jika penyanyi terkenal seperti dirinya berkunjung ke rumah Lisa yang notebene nya adalah orang biasa.

belum lagi dengan reaksi orang rumah Lisa seperti adiknya, Haruto.

memikirkan itu, membuat Jennie kehilangan semangatnya. Chahee bahkan dibuat heran dengan sahabatnya ini.

"lo kenapa sih Janeee? dari maren gue perhatiin buluk amat tuh muka."

Jennie berdecak sebal, tapi ia hanya diam dan kembali berguling di atas ranjang ratusan jutanya itu.

Chahee berdecak, berkacak pinggang.

hampir satu minggu ini ia melihat Jennie seperti tidak ada semangat hidup. padahal ia sudah bertemu dengan Rose juga menonton pertunjukan nya di sebuah cafe beberapa hari lalu, tapi reaksinya tidak seperti biasanya.

biasanya setelah menonton pertunjukan Rose, Jennie tidak akan pernah berhenti tersenyum dan menunjukkan wajah bahagia nya. ia juga pasti akan terus berkunjung ke apartemen Rose jika tidak ada jadwal seperti hari ini.

"lo mau apa sih? ketemu Rose?"

Jennie menggeleng, menatap Chahee cemberut. "gue pengen ketemu Lisa aaaa~"

"hah? Lisa siapa dah?" Chahee mengerutkan keningnya.

"temen gue. lo ga kenal dan ga bakal gue kenalin."

"dih anjing? temen doang posesif banget lo."

"ya iyalah, lo kalo ketemu Lisa pasti juga ga mau berbagi."

"jadi pindah haluan nih? dari Rose ke Lisa?" Chahee tersenyum menggoda.

"heh engga ya, hati gue milik Rose seorang." Jennie menatap Chahee garang.

"ah masaaa? tuh hp lo dari tadi bunyi ditelpon Rose kok ga diangkat?"

"eh?"

Jennie langsung beranjak dari posisi rebahan nya lalu matanya melirik sekitar, mencari keberadaan handphone nya. di atas nakas itu, ada sebuah handphone yang berbunyi menandakan ada yang menghubunginya.

drrrtttt drrrttttt

dengan malas, Jennie mulai merangkak mengambil handphone nya itu. ia kemudian melihat sang penelepon yang ternyata adalah Rose, pujaan hatinya.

Jennie menghela nafas sebentar sebelum mengangkat panggilan itu.

"halo?"

"ah, halo Jane. akhirnya diangkat juga hehe."

"iya sorry ya, gue lagi ga pegang handphone tadi."

"gapapa gapapa, gue yang minta maaf kalo
nelpon lo pas lagi sibuk."

"emm belakangan ini sibuk banget ya?"

"yaa... mayan sih..."

"ohh gue penasaran aja sih soalnya lo belakangan ini jarang ke apartemen."

"kali aja gue ada bikin lo marah tanpa sadar gitu, hehe."

"ahahaha engga kok. gue emang lumayan sibuk belakangan ini jadi ga bisa main ke apartemen lo."

I D O L A ( JENLISA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang