12

7K 906 43
                                    

Author Pov

"gimana-gimana? gue udah cakep belom, Mbin?" Lisa merapikan jas praktik nya, tak lupa juga menyisir rapi poni keramatnya itu.

"cakep, Lis. cakep bangett~"

"jadi gue bisa minta tolong ga, lo ga usah nanyain itu lagi, lebih 20 kali gue dengernya, Lis." Hanbin mencoba tetap tersenyum meskipun raut wajahnya sudah terlihat kesal.

"ya maaf, namanya juga mau ngedate ma ayang harus perfect lah." Lisa cengengesan.

tatapan Lisa kemudian jatuh kepada Jisoo yang berdiri di dekat pintu kamar Hanbin, Jisoo melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah yang sama sekali tidak bersahabat.

"kenapa muka lo, Kak Chu?" Jisoo semakin cemberut mendengar itu. "ga usah ganti-ganti nama orang ya, lo bukan bapak gue." balas Jisoo ketus.

"sensi banget mbaknya, kan biar keliatan akrab gitu." Lisa tersenyum manis. tapi itu tidak mempan, Jisoo masih terus menampakkan wajah sebalnya.

"ya ampun Kak Jisoo, kalo lo segitu pengennya pergi ke pameran, akang Hanbin yang tampan ini dengan senang hati menemani lo." Hanbin mengedipkan sebelah matanya ke Jisoo.

"ogah! mending turu!"

"lagian ya, ini semua tuh rencana lo, pas ga sesuai ekspetasi malah pasrah aja. gimana nasib gue coba, padahal gue udah berhasil yakinin Lisa buat ikut rencana tikung-menikung, eh malah gue sendiri yang ketinggalan."

"gue nge langkah aja belom eh si Lisa udah ngelewatin dua-tiga samudra." Jisoo mendengus kemudian.

Lisa berdehem.

"tapi Kak Chu, kalo Rosé ga diajak berarti ini juga kesempatan Kak Chu buat memulai rencana."

mendengar itu, wajah sebal Jisoo mulai melunak digantikan dengan wajah yang kebingungan.

"maksudnya?"

"sekarang lo hubungin Rosé, tanya dia lagi di mana terus lo samperin dah. nikmati quality time kalian berdua." Lisa memainkan kedua alisnya, menggoda Jisoo.

"hoho~ masuk akal. nice idea muridku." Hanbin menepuk pundak Lisa lalu ikut menggoda Jisoo.

Jisoo mengangguk mengerti. ia pun mengeluarkan handphone nya lalu menghubungi gadis bule itu.

"Halo? Rosé?"

"...."

"lo sekarang lagi di mana?"

"...."

"gue samperin boleh ga?"

"...."

"oke, see u."

Tut!

"di mana katanya?" Hanbin bertanya.

"di rumah."

"loh?" Lisa dan Hanbin mengerutkan keningnya.

"dia lagi di rumah tapi Jennie ga ngajak dia? kok gue curiga ya." Hanbin meletakkan jari jempol dan telunjuknya di dagu.

"gue juga, tapi positif thinking aja siapa tau Jennie emang mau ngabisin waktu bareng Lisa aja." Jisoo mencoba menenangkan karena sekarang wajah Lisa terlihat gelisah.

"gue harap juga gitu." ucap Lisa pelan.

"yaudah, jangan terlalu dipikirin. Kak Jisoo mau berangkat sekarang?" Tanya Hanbin.

"engga, gue pergi kalo Lisa juga pergi. biar barengan keluarnya." Hanbin mengangguk mendengar itu.

"aduh Lis, lo kebiasaan banget dah tuh dasi miring mulu." Hanbin berdecak.

I D O L A ( JENLISA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang