5. Papa & Anak lelakinya

103 10 0
                                    

Cr pict:one kindesign

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr pict:one kindesign
.
.
.
.
.

........................................................................

Pagi hari dikediaman Rayhan. Rumah yang cukup besar untuk ukuran yang hanya dihuni oleh 2 manusia, iya hanya Rayhan dan papanya.

"Papa belum berangkat?" tanya Rayhan kepada pria paruh baya yang saat ini sedang membaca buku sambil menyesap kopi dihadapannya

"Hari ini papa mau istirahat dulu" ujarnya

"Papa sakit?" Rayhan berlari kearah papanya dan langsung memegang dahi yang mulai berkerut itu dengan telapak tangannya

"Engga, cuma lagi mau istirahat aja. Kayaknya badan papa juga udah gabisa dipaksa"

"Rayhan sudah bilang kan pa, papa istirahat saja, rayhan sudah siap untuk handle semuanya"

"Udah papa bilang kan syaratnya, selesaikan magistermu dan menikahlah"

"Nikah terus yang dibahas" jawab rayhan kesal

"Hann, temukan jodohmu menikahlah dalam Islam menikah itu menyempurnakan separuh agama"

"Oh iya pa, ada yang mau Rayhan tanyakan"

"Hmm, alihin aja terus kalo papa lagi ngomongin nikah" papa Rayhan memusatkan atensinya pada Rayhan dan meletakkan cangkir kopi yang dari tadi ia pegang

"Kemarin Rayhan mau berkenalan dengan seorang perempuan karena permintaan dari dosen Rayhan, namun perempuan itu menolak jabat tangan Rayhan pa. Selain itu perempuan itu juga tidak mau menatap langsung mata Rayhan saat berbicara. Apa Rayhan kelihatan menjijikkan ya pa? Atau dia tau masa lalu Rayhan?"

"Dia muslim?" Tanya papa Rayhan

"Sepertinya iya pa, dia berhijab dan mengucapkan salam" jawab rayhan

"Nak, seorang muslim baik perempuan atau laki-laki sama sekali tidak diperkenankan menyentuh lawan jenisnya yang bukan mahramnya. Ini satu lagi pemahaman islam untuk kamu setelah mualaf"

Iya Rayhan dan papanya memang seorang mualaf. Namun papanya sudah lebih dahulu masuk Islam dibanding dengan Rayhan itulah mengapa hingga saat ini Rayhan terus berusaha mempelajari agamanya dengan baik dan mengikuti aturan sesuai syariat yang berlaku. Jika kalian bertanya, lalu dimana ibu Rayhan. Ibu Rayhan meninggal 5 tahun yang lalu, disitulah keluarga ini mengalami goncangan hebat yang membuat kehidupan mereka porak poranda, dan saat itulah papa Rayhan menemukan suatu ketenangan saat mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan akhirnya papa Rayhan yakin untuk bersyahadat. Sedangkan Rayhan, Rayhan terus merusak dirinya sendiri ia tenggelam dalam kesedihannya dan terus mengikuti nafsu dari sisi gelapnya dari mabuk-mabukkan setiap malam, berjudi, dan balapan. Namun semua itu berakhir saat setahun yang lalu papa Rayhan didiagnosa menderita kanker, Rayhan jatuh lagi ia tak mau kehilangan kedua orang tuanya ia terus menangis diluar kamar tempat papanya dirawat sampai suatu saat ia mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh papanya, seolah Dejavu oleh apa yang telah dialami oleh papanya. Rayhan mantap untuk mengikuti jejak papanya menjadi seorang muslim.

My SolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang