"Jadi amar perkenalkan ini Rayhan mahasiswa magister bimbingan saya, Rayhan ini amar"
Amar langsung membelalak kaget, tidak percaya kalau pria yang dari tadi duduk diam dengan postur yang sangat rupawan adalah Rayhan.
"Hah? Jadi dari tadi disebelah...
"perkenalkan ini Keyla yang akan magang di laboratorium kita Selama beberapa bulan kedepan" Ucap pimpinan laboratorium kepada seluruh peneliti
"Selamat pagi" Salam pertama Keyla kepada semuanya
"Pagi" sambutan hangat dari semua peneliti kepada Anggota baru mereka
"Untuk waktu dekat silahkan Keyla bekerja dengan Amar, Amar sedang mengerjakan riset penting perusahaan untuk saat ini" Ucap pimpinan kepada Keyla
"Baik terimakasih Bapak" dengan sopan Keyla menerima tawaran tersebut dan berjalan mendekati meja penelitian Amar
"Selamat bekerja" Amar menyalami pegawai magang baru itu dengan senyum hangatnya
"Mohon kerjasamanya kak" Ujar Keyla
...
"Amar bisa bantu saya di lemari asam, sepertinya sedikit ada masalah" Ucap salah satu peneliti kepada Amar yang kini tengah disibukkan dengan kegiatannya di depan laptop
"Baik, sebentar" Amar menutup lembar kerja yang sebelumnya ia ketik dan menampilkan wallpaper laptopnya untuk beberapa saat
"Sampe mana ya tadi?" Amar bertanya kepada dirinya sendiri, namun tanpa ia sadari kini Keyla sudah duduk disamping kursi Amar
"Kak maaf, tadi aku liat wallpaper kakak di laptop. Kayanya aku kenal salah satunya deh" Ucap Keyla sambil menunjuk ke laptop Amar. Wallpaper laptop Amar adalah foto mereka bertujuh saat di restoran beberapa hari yang lalu, bagaimana Keyla bisa mengenal salah satu diantara mereka
"Kenal sama yang mana nih?" Amar menggerakkan mouse nya sehingga menampilkan wallpapernya
"Ini, mas Hanif" Keyla menunjuk ke salah satu manusia yang ada foto itu dan benar memang itu adalah Hanif
"Loh, kenal sama kak Hanif?" Tanya Amar heran
"Hehehe, kemarin sempet dapet project riset bareng kak sama mas Hanif" Ucap Keyla sambil tersenyum
"Ahhh, jangan-jangan kamu yang kemarin sama kak Hanif di depan resto ya?" Amar mulai menangkap arah pembicaraan
"Hehehehe, ketahuan" Jawab Keyla sambil menggaruk kepalanya yang bahkan tidak gatal
"Astagaaa, calonnya kak Hanif ternyata" Ucap Amar gemas. Perbincangan mereka terus berlangsung hangat bahkan tanpa mereka sadari kini mereka sudah saling nyaman untuk bercerita
...
Beberapa hari telah berlalu, waktu pernikahan mereka kian mendekat dan membuat persiapan harus cepat diselesaikan
"Mohon izin Pak, lobi sementara sudah saya kosongkan sesuai permintaan Bapak" Ucap seorang keamanan gedung yang mana Rayhan adalah CEO disini. Rayhan Masih belum ingin Amar mengetahui identitas Rayhan sebenarnya, belum lagi jika ada karyawan yang melihat mereka pasti akan ada gosip bertebaran dimana-mana.