12. Main PS

86 7 0
                                    

Cr pict:Fachada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr pict:Fachada
.
.
.
.
.

........................................................................

"Mar" Tanya Adel kepada Amar. Saat ini mereka sudah kembali ke kosan, mereka sebenarnya sangat ingin untuk menginap di rumah Adel namun dikarenakan jadwal penelitian mereka yang sudah mulai padat, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan berangkat ke laboratorium besok pagi

"Hmm?" Jawab Amar yang sedang sibuk dengan telefon genggamnya

"Udah sejauh mana sama kak Rayhan?" Adel tiba-tiba bertanya, karena Adel benar-benar heran akan apa yang terjadi selama sehari ini. Mulai dari sikap Rayhan yang benar-benar hangat saat berhadapan dengan Amar hingga kejadian yang Adel lihat saat pulang tadi

"Cuma sebatas junior senior aja del, udah ih gausah mikir aneh-aneh" Ujar Amar mengalihkan pembicaraan Adel

"Ih Amar, kak Rayhan keliatan banget seriusnya" Rengek Adel meminta jawaban yang benar dari Amar

"Iya aku tau"

"Terus?"

"Yaudah kita liat dulu aja Del, aku cuma gamau berharap banyak aja. Aku gamau yang dulu keulang lagi Del" Ujar Amar

"Iya si"

...

1 jam yang lalu di depan gerbang kosan

"Bang, kak, kita pamit yaaa. Makasih buat hari ini" Ucap Adel kepada Hanif dan Rayhan sambil membuka pintu mobil

"Iya saya juga terimakasih sudah ditemani" Jawab Rayhan

"Oiya kak, jaketnya aku cuci dulu ya. Basah banget ini" Tanya Amar kepada Rayhan melalui kaca mobil Rayhan

"Simpan saja dulu. Untuk brosnya juga dijaga baik-baik ya" Minta Rayhan kepada Amar

"Oke kak siap, hati-hati ya kak dijalan" Ucap Amar

"Amaranth!" Seru Rayhan pada Amar yang sudah mengalihkan pandangannya dari kaca mobil

"Iya kak" Jawab Amar

"Tunggu sampai saya bisa melingkarkan cincin di jari manis kamu" Ucap Rayhan dengan ekspresi seriusnya yang khas. Namun terpotong karena Adel berteriak memanggil nama Amar, untuk segera masuk kedalam kosan. Amar tidak menjawab pertanyaan Rayhan dan berlari begitu saja kedalam gerbang

"Han, lu serius?" Tanya Hanif kebingungan tak percaya melihat apa yang sudah sahabatnya itu lakukan

"Iya, saya serius. Saya akan menikahinya" Jawab Rayhan dengan tegas

"Wahhh, gue dukung deh" Hanif masih tidak percaya

...

"Selamat pagi om Rezaa" Ucap seorang berkulit Tan dari pintu utama

My SolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang