Cr Pict:HibaEsa
.
.
.
.
.........................................................................
"mar, semalem kak Hanif minta nomor kamu" tanya adel sambil meminum teh hangat di tangan kanannya
"Kamu kasih?" Tanya balik amar
"Iya, kayaknya penting mana tengah malem mintanya"
"Wait Del, aku penasaran. Sebenernya kak Hanif siapa kamu sih?. Kmren kamu tau kalo dia ga akan masuk terus tengah malem dia ngehubungin kamu cuma mau minta nomer aku" amar semakin penasaran dengan sahabatnya itu
"Kakak aku, hehe" Adel terkekeh
"Kenapa ga pernah cerita ihh. Bisa bisanya kakak beradik sama sama kuliah di kimia?" Amar masih tidak percaya dengan keadaan ini, karena memang selama di lab tidak pernah ada perbincangan selayaknya kakak adik diantara mereka
"Ya karena gue insecure sama kakak gue sendiri hehehe. Beda banget kan gue sama kak Hanif?" Tanya Adel sembari sedikit tertawa melihat ekspresi terkejut amar
"Beda banget, tapi kalo diinget dari cara kalian ngomong emang mirip si"
"Terus lu mau kemana sekarang ? Masih jam 8. Ga ada kuliah pagi kan?"
"Mau kekampus nemuin kak Rayhan"
"Emang udah janjian?" Adel memastikan sahabatnya itu tidak akan kecewa seperti hari kemarin
"Tadi barusan kak Rayhan telfon, kayanya dia dapet nomer aku dari kak Hanif deh"
"Eungg, bisa jadi si. Yaudah hati hati yups. Kalo ga Dateng lagi bilang ke gue, nanti kita labrak itu kak Rayhan yang songong" Adel mulai menyombongkan dirinya karena amar sudah tau kalau ia punya tameng kak Hanif di kampus
"Siap boss!"
...
"Oke pukul 08:05, seharusnya saya datang lebih dulu dibanding dia" ujar Rayhan didalam hati sambil melihat jam tangannya memastikan ia tidak terlambat. Namun betapa terkejutnya Rayhan saat memasuki ruangan laboratorium, rayhan melihat seorang perempuan dengan hijab berwarna hitam dan sepatu putih terlihat sangat anggun dengan sebuah buku ditangannya yang sedang ia baca.
"Cantik" Rayhan ucap dalam hatinya. Dengan nafas yang masih terengah-engah setelah berlari dari parkiran ke lantai 2 Rayhan masuk ke ruangan itu.
"Maaf saya terlambat lagi" ucap Rayhan sambil memasuki ruangan
"Oh engga kak. Lagian aku juga datengnya kecepetan" jawab amar
"Sudah disiapkan semua, alat dan bahan untuk penelitian ?" tanya Rayhan kepada amar sambil melepas jaket dan tasnya, tidak lupa membenarkan kacamata kesayangannya
"Sudah kak, yang belum tinggal sampel kakak aja" jawab amar dengan tatapannya yang mengikuti pergerakan Rayhan
"Oh oke"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Solution
General Fiction"Jadi amar perkenalkan ini Rayhan mahasiswa magister bimbingan saya, Rayhan ini amar" Amar langsung membelalak kaget, tidak percaya kalau pria yang dari tadi duduk diam dengan postur yang sangat rupawan adalah Rayhan. "Hah? Jadi dari tadi disebelah...