30. Halal - END

141 13 0
                                    

Cr pict : galaxy girl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr pict : galaxy girl
.
.
.
.
.
........................................................................

"assalamualaikum" Ucap Amar dengan berbisik begitu memasuki kamarnya dan memperlihatkan kedua sahabat cantiknya yang sedang menunggu kehadiran Amar

"Waalaikumussalam" Adel dan Hana begitu terlihat bahagia dan memeluk langsung badan Amar

"Sssttt jangan berisik" pinta Amar

"Tenang aja, semua aman kok" Ucap Hana

"Ayah, Ibu, Fikri?" Tanya Amar memastikan keluarganya tidak khawatir akan kejadian yang menimpanya hari ini

"Ayah sama ibu lu aman si Mar Hana pinter banget kalo masalah beginian" Ujar Adel

"Iya dong gue gitu loh" Hana menaikkan sebalah alisnya

"Tapi Fikri" Hana harus mengucapkan yang sebenarnya

"Yaudah gapapa kalo Fikri mah" Ujar Amar

"Iya kita terpaksa cerita semuanya ke Fikri" Tambah Adel

"Aku ke kamar Fikri dulu ya" pamit Amar kepada kedua sahabatnya

"Mandi bentar gih, biar ga Fikri ga begitu cemas liat kondisi lu kayak gini" saran Adel, kondisi Amar memang sedikit berantakan dari hijabnya yang kusut bahkan gaun rusak yang tertutupi oleh jas kebesaran dari Rayhan

"Iya juga hahahaha" Ujar Amar

"Ini udah jam 02.00, jangan lama-lama lu harus makeup setelah ini" Hana mengingatkan jadwal akad Amar

"Astaghfirullah iya juga, siapa sih yang ngide akad ba'da subuh di hari jumat?" Amar baru ingat Ia yang meminta jadwal tersebut, Adel dan Hana hanya bisa menunjukkan telunjuknya ke arah Amar seolah berkata

"Lu kan"

...

"Adek Mba yang ganteng" Ucap Amar perlahan sambil membuka kamar sang adik yang tidak terkunci, berharap adiknya sedang tertidur

"Mba safa?" Jawab Fikri dari sajadah yang sedang ia duduki saat ini

"masyaAllah, rajin banget adek Mba" Amar mendekat sambil mengelus lembut kepala adiknya

"Mba beneran gapapa kan? Ga Luka kan? Kak Rayhan beneran bisa ngelindungin kakak kan?" Tanya Fikri khawatir

"Weits diinterogasi Gini Mba nya" Ujar Amar

"Mba aku serius" Fikri benar-benar khawatir bahkan matanya kini berkaca-kaca memikirkan bagaimana jika terjadi hal buruk pada kakak perempuannya ini

"Alhamdulillah, dengan izin Allah Mba gapapa. Semua udah rencana Allah, kak Rayhan cuma perantara" Jawab Amar menenangkan adiknya

"Bentar lagi Mba udah jadi milik orang, Mba janji sama Fikri buat jangan terluka, okey" Fikri menunjukkan jari kelingkingnya

"insyaAllah Mba janji" Amar mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Fikri

My SolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang