19. Pertandingan

71 10 0
                                    

Cr pict : ndanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr pict : ndanda
.
.
.
.
.
........................................................................

"Udah mau zuhur, ayuk pulang" Ajak Ayah Amar kepada Amar dan Rayhan yang sedang sibuk memancing belut

"Sabar yah, dikit lagi" Ucap Amar sambil menggerak-gerakkan tali pancingnya

"Rayhan pulang yuk, tinggal aja si Safa" Ledek Ayah Amar

"Mari Bapak" Ucap Rayhan dengan santai

"Eh emang kakak udah dapet?" Tanya Amar kebingungan karena dari tadi hanya keheningan yang hadir di kala mereka berlomba, Amar tidak tahu kalau Rayhan sudah mengalahkannya

"Saya hanya dapat ini" Rayhan menunjukkan seember penuh belut hasil pencariannya

"masyaAllah, kak seember mah bukan hanya. Tapi banyak banget" Ucap Amar terkejut

"Jadi, saya pemenangnya kan?" Rayhan menegaskan kenyataan yang ada karena Amar hanya berhasil mendapat 2 ekor belut sedari tadi

"Iya deh, kakak menang" Ujar Amar dengan kesal karena sebelumnya skill memancing belutnya tidak ada yang bisa mengalahkan

"Alhamdulillah" Ucap Rayhan dengan santai

"Jadi kakak mau apa nih?" Tanya Amar

"Udah nanti aja bahas hadiahnya, panas nih. Kasian nanti calon mantu Bapak gosong kepanasan" belum sempat Rayhan mengucapkan apa yang ia inginkan, Rayhan malah terkejut dengan perkataan Ayah Amar barusan dengan disertai Rona merah di pipi Rayhan yang perlahan muncul

"Ayah ih apaan, dah yuk pulang" Amar mengalihkan pembicaraan

...

"Ibu, kak Rayhan nang endi?. Tadi bilang jam 2 mesti pulang, tapi malah gaada orangnya" Tanya Amar kepada ibunya yang sedang menonton anak-anak bermain bola dihalaman rumah mereka

"Tuh, ...." Ibu Amar hanya menunjuk ke arah halaman rumah

"Astaghfirullah kak Rayhan!!" Teriak Amar hingga membuat semua anak-anak ikut menoleh ke arah sumber suara. Jika kalian mengharapkan Rayhan langsung berlari ke arah Amar, tentu saja itu tidak terjadi. Rayhan hanya melambaikan tangannya dan melanjutkan permainan bola nya dengan anak-anak setempat

"Udah biarin nduk, lagian anak-anak keliatan sayang banget tuh sama Rayhan" Ucap Ibu Amar menenangkan Amar

"Iya sih, yaudah deh biarin" gumam Amar

"Sepertinya permainan kita harus selesai, saya harus pulang. Suatu hari nanti kita main lagi ya" Ucap Rayhan mengakhiri permainan dengan mengajak tos semua anak-anak. Meskipun anak-anak kecewa karena permainan dihentikan tapi mereka sangat bahagia bisa bermain dengan Rayhan. Rayhan pun berlari menuju rumah

"Udah mainannya? Siapa tadi yang bilang mau pulang jam 2 hah?" Tanya Amar dengan kedua tangannya yang sedang berkacak pinggang seolah siap menerkam musuhnya ini

My SolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang