🕯️[15] Beban yang sesungguhnya🕯️

224 57 2
                                    

Bisa gak ya ni cerita tamat akhir Februari, moga aja bisa ya

Sedikit cerita dari gue

Jujur ni ya, cerita ini udah ada dipikiran gue selama dua tahun. dulu gue sok sok an mau bikin komik di Webtoon nah cerita nya itu yang 'ini' gue udah nyoba setengah tahun buat belajar gambar sendiri, tapi apalah daya gue yang kismin ini. ngambar pun pake hape dan jari. disaat itu gue memutuskan untuk menyerahkan karena mungkin bakat gue memang gak ada di gambar Digital

Dan akhirnya gue memutuskan untuk menuangkan ide dari otak imut gue menjadi sebuah tulisan, dan semoga kalian gak bosan dengan cerita ini

21:13

Btw maklum ya kalau terdapat typo

Aku terus mengikuti Haiden kemanapun dia pergi, mau dia sedang makan, atau sedang liatin cicak berkembang biak, dimana ada Haiden disitu ada Aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terus mengikuti Haiden kemanapun dia pergi, mau dia sedang makan, atau sedang liatin cicak berkembang biak, dimana ada Haiden disitu ada Aku

"Dasar tidak punya hati" Sengit ku saat Haiden menutup pintu kamarnya dengan kasar, membiarkan ku mengoceh seorang diri

"Memang, Aku memang tidak memiliki hati" jawabnya tak kalah saing

Seakan tak putus asa, Aku mengetuk pintu kamarnya dengan kuat tak lupa Aku juga menendang pintu tersebut, tapi sayangnya pintu kamar Haiden tak terbuka sedikit pun, heran, terbuat dari apa pintu kamarnya

Aku masih setia menunggu nya keluar "Haiden" pekiku

Seseorang menapakkan kakinya di dekatku yang sedang terduduk sambil mengelus-elus pupus

Ya pupus, peliharaan ku yang diberi nama olehku sendiri sekitar lima menit yang lalu

"Ada yang bisa ku bantu, Lady?"

Ah ya, kenapa dari tadi Aku tidak berfikir untuk meminta bantuan kepada Nicholas dan malah terus membuntuti Haiden

"Ini" Aku menyodorkan pupus tepat didepan wajahnya "Haiden bilang, kalau pupus hanya bisa diberi makan dengan sihir, apa kau bisa melakukan itu?"

Nicholas mengulurkan tangannya untuk mengambil pupus dari ku "Baiklah, berikan kucing itu eum maksud ku pu--pus, berikan pupus padaku" dengan senang hati Aku memberikan pupus padanya

Nicholas memeluk pupus dengan hati-hati setelah itu ia mengarahkan jarinya pada kaki pupus, ia mulai menutup matanya dan menggumamkan sebuah mantra. Aku melihat cahaya merah yang keluar dari tubuhnya, apa itu sihir Nicholas? tapi kenapa sihirnya berwarna merah

Pupus yang semulanya masih baik-baik saja tiba-tiba tubuhnya langsung menyusut seakan terkena penyakit

Miau~

In my DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang