🕯️[38] Hari patah hati🕯️

141 32 20
                                    

21:30

Kemarin kuki nulis seribu lebih kata jadi chapter kali ini lebih sedikit ya bestie 😗

Ohya, capter kali ini terdapat banyak typo karena pala kuki puyeng dari tadi pagi 😵
mana hari libur lagi harusnya saat-saat seperti ini kuki jadikan waktu yang pas untuk nulis tapi ya gitu deh 🤕

Selamat malam semua, kuki mau bobo dulu
baca besok juga gapapa kok 🌚

Selamat malam semua, kuki mau bobo dulubaca besok juga gapapa kok 🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiden pov

Mengganggu wanita aneh yang bernama Merina adalah kebiasaan ku sekarang entah mengapa rasanya sangat menyenangkan melihat wajahnya yang merah padam menahan emosi.

Gadis aneh yang selalu membuatku kesal, malam ini aku tak sengaja merasakan air mata yang jatuh mengenai tanganku awalnya aku ingin menjadikan hal itu sebagai candaan tapi aku malah mengusap rambutnya.

Ya, dia sedang menangis

Disampingku terlihat Nicholas yang tengah memandangku tak suka, aku menaikan sebelah alisku membuatnya mengalihkan pandangan.

Begitu banyak nyamuk, aku terbangun begitu saja dan tidak menemukan sosok gadis aneh yang tadinya tertidur di sebelahku.

"Nicholas," gumamku saat melihatnya mengikuti seorang perempuan.

Tidak tinggal diam aku mengikuti Nicholas dan perempuan tadi. Merina, gadis aneh itu sedang menangis sekarang.

Bukan tanpa alasan, aku takut dia sedang dikendalikan sihir gelap. Tahu sendiri sikapnya itu sering berubah-ubah.
 
Aku mempercepat langkah dan mengambil jalan pintas, membuat ku berada di depannya sekarang.

Menyadari kehadiran ku Merina mendongakkan wajahnya

"Haiden." Tanpa persetujuan dariku Merina langsung memeluk tubuhku begitu saja dan menangis didalamnya.

Melihat yang terjadi, Nicholas langsung menghentikan langkahnya di belakang lalu merekahkan sebuah senyum.

Orang itu memang sering tersenyum

"Peluk lebih erat," ucapnya tanpa suara, aku mengetahui dari gerak gerik bibirnya

"Tak apa." Aku mengencangkan pelukan ku, rasanya tidak akan kubiarkan orang lain mengambilnya dariku.

Satu hal yang aku sadari malam ini.

Gadis aneh ini miliku.

🕯️

Seharian aku terus menjauhi Nicholas karena kupikir pilihan itu yang paling tepat tapi ternyata tidak, setiap aku menghindarinya selalu ada cara yang membuatku kembali berada di dekatnya

In my DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang