🕯️[30] Meliora🕯️

152 36 7
                                    

AYO AJAK TEMAN-TEMAN KAMU BUAT BACA CERITA INI JUGA ^^

AYO AJAK TEMAN-TEMAN KAMU BUAT BACA CERITA INI JUGA ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🕯️Tandai kalau ada typo 🕯️

Malam ini semuanya tidur bersama didalam ruangan yang lebih besar. Para wanita tidur diatas tempat tidur sedangkan para pria tidur di atas sofa yang tersedia. Jujur saja dari tadi aku tidak bisa menutup mata, berulang kali aku mengubah posisi tubuh namun hasilnya tetap sama.

Aku menatap gorden panjang yang bergerak ditiup angin malam, suara petir bersautan satu dengan yang lainnya perlahan satu persatu butiran hujan mulai turun lama-lama butiran air semangkin deras. Aku mengeuap dengan mata yang sedikit sayu perlahan mataku tertutup dan mulai memasuki dunia mimpi.

"Merina."

Aku membuka mata karena mendengar suara seorang perempuan yang juga pernah bergeming sebelum aku masuk ke dunia ini.

"Merina."

Aku melihat kesekitar mencari keberadaan orang yang dari tadi memanggil namaku namun yang kutemui hanyalah ruangan gelap dengan sedikit cahaya, tidak ada orang lain hanya aku sendiri di sini. Aneh padahal aku sedang tertidur tadi tapi bagaimana bisa aku berada di tempat menyeramkan ini.

"Merina."

Fokus ku teralihkan saat melihat seorang wanita tiba-tiba muncul di depanku dengan mengenakan mahkota yang bertaburan batu safir. Aku seperti pernah bertemu dengannya bahkan aku merasa kalau dia tidak asing.

"Kau lelah ya?" Jari jemari lentik nan mulusnya meraih telapak tangan ku. Dingin, itulah yang kurasakan saat ia menyentuh ku.

"Sangat." Kali ini aku bisa mengeluarkan suara tidak seperti dulu yang hanya bisa diam membeku. Wanita itu tersenyum kepadaku namun karena minimnya cahaya aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah nya.

"Maaf ya," ucapnya. Aku hanya mencoba berfikir dia meminta maaf untuk apa dan kenapa.

"Maaf karena aku kau menjadi terjebak di sini." Satu hal yang kusadari sekarang. Wanita di hadapan ku sekarang ini adalah Meliora yang sesungguhnya.

"Meliora, apa ini kau?" tanyaku yang dibalas senyuman olehnya

"Iya ini aku, Meliora." jawaban darinya membuatku senang, akhirnya aku bertemu juga dengan pemilik asli badan ini, ngomong-ngomong soal badan aku baru menyadari tubuhku sekarang kembali seperti dulu, tubuh asliku bukan tubuh orang lain.

"Kau, sekarang dimana? kenapa Arin tidak tahu keberadaan mu?" Aku menyerbunya dengan berbagai pertanyaan.

"Merina, jika dua jiwa yang sama berada di satu dunia maka dunia itu tidak bisa berjalan semestinya." Aku bingung dengan yang dijelaskan wanita ini.

"Aku tidak bisa membantu mu seperti yang lain, tapi aku akan selalu didekat mu." Kedua tangannya memegang bahuku.

"Bulan hijau itu akan datang lebih cepat dari yang diramalkan." Sedikit demi sedikit tubuh meliora menjadi butiran-butiran cahaya yang menghilang

In my DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang