🕯️[27] kebenaran yang selalu menyakitkan🕯️

154 35 13
                                    

Hai gaes, kalian dari daerah mana-mana aja nih?

Kasih satu pesan dong buat aku, biar nanti jadi penyemangat buat aqoh.

Dah itu aja, jaga kesehatan bestie qoh!

Ku ayun-ayunkan kakiku pada lantai kastil, sesekali aku bersenandung untuk melupakan sejenak masalah yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku ayun-ayunkan kakiku pada lantai kastil, sesekali aku bersenandung untuk melupakan sejenak masalah yang terjadi. Hah! bagaimanapun yang namanya hidup pasti memiliki masalah, sayangnya kehidupan hanya datang satu kali bagaimanapun aku terpaksa menikmatinya.

Dibenak ku tak henti-hentinya memikirkan perkataan dari wanita itu, tidak! ini bukan wanita sihir tetapi wanita yang di panggil 'ibu' apalagi saat dia mengatakan

"Nak, apakah ketiga anak ku pernah memperlihatkan sifat lain mereka?"

tentu saja aku menggeleng karena ketiganya tidak pernah berubah kecuali saat Jino memanggil ku kakak dan menjadi baik tiba-tiba tapi kan itu karena ada penyebabnya.

Tepatnya dua hari yang lalu, saat dia menceritakan kisahnya yang sedikit menyedihkan, mendengar nya bercerita aku seperti mendengar hayalan anak kecil sulit dipercayai ada kelompok peri, penyihir, seriga vampir, kutukan.

Aku juga berfikir apa semua ini hanya mimpi? jika iya, mimpi ini terasa sangat nyata.

Aku kembali mengingat-ingat, tiba-tiba satu-persatu kejadian ketika aku pertama kali datang terputar dipikiran ku begitu saja, iris mata Nicholas yang berwarna merah darah saat itu nada bicaranya juga berbeda, apakah itu pengaruh dari kutukan yang dimaksud.

Lupakan tentang itu, aku menjadi ingin tertawa saat mendengar umur Haiden saat pertama kali bertemu dengan ibu, saat itu umurnya 900 tahun, ternyata dia seumuran dengan buyut-buyutku.

Apa aku harus memanggil nya kakek Haiden?

Rencana yang bagus untuk menjahilinya.

Aku berjalan lunglai melewati sebuah ruangan yang ditutup tapi tidak di kunci, suara seorang laki-laki yang penuh amarah terdengar didalam sana, rasa ingin tahuku semangkin menggebu-gebu saat terdengar sebuah hentaman yang kuat pada dinding

Aku mendekat kearah pintu dan menyipitkan mata ku pada celah pintu yang tidak tertutup rapat

"Kau bodoh Nicholas, kau ingin menghancurkan rencana kita?" Haiden menyududkan Nicholas kedinding dan mencekiknya sehingga dinding yang berada dibelakang Nicholas menjadi retak, belum lagi darah yang mengalir di sudut bibir Nicholas.

Apa yang terjadi?

Aku menarik pandangan, memegang dadaku karena detak jantung yang tidak beraturan.

Bukannya syok, Aku malah semangkin ingin tahu. Aku kembali mendekatkan mataku ke celah-celah pintu.

"Kau ingat, saat kita ke istana Estetania hanya untuk melihat putri Meliora?" Haiden semangkin mencekik Nicholas namun dilerai oleh ibu mereka.

Aku? untuk apa mereka melakukan itu?

In my DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang