🕯️[46] back to the past 🕯️

134 35 22
                                    

Ada yang kangen????

Sebagai permintaan maaf karena lama gak up jadi part kali ini lebih panjang dari biasanya.

Kalau ada Nama yang salah tolong bilangin ya soalnya kuki gak baca ulang 🤧

Ayo ramaikan part kali ini, komentar apa aja dah biar kuki seneng. Part kemarin sepi makanya kuki gak semangat up 😭

Happy Reading

Ibu...

Saat aku menyadari wanita di depanku sekarang adalah sosok ibu yang meninggalkan ku, dadaku tiba-tiba terasa sangat sesak mataku terasa sangat memanas bahkan menarik nafas sangat susah untukku.

Seperti ada sesuatu yang tertahan di dadaku.

"Tolong kamu jaga anak kita mas." Ibu melepaskan ku kedalam gendongan Ayah yang selalu kupanggil dengan sebutan papa

"ANAK KITA?" Aku tersentak kaget mendengar suara dengan volume tinggi sambil menatap tak percaya kearah papa

Siapa lagi kalau bukan mama, tidak heranl9 jika dia semarah itu. Bayangkan saja seorang wanita asing tiba-tiba memberikan seorang anak kepada suaminya lalu berkata 'anak kita' hello, wanita mana yang tidak marah coba.

Ibu terus bicara walaupun dia tahu seekor macan siap mencakar wajahnya saat ini
Tangan ibu naik mengelus kepalaku yang saat itu sedang tertidur.

"Mungkin hidupku sudah tidak lama lagi, tolong jaga Merina," lirihnya sembari menitikan air mata

Lidahku seakan kelu, sesak di dadaku semangkin membuatku susah untuk bernafas dan akhirnya setetes air mata terjun bebas dan mengalir melewati pipi.

Mengetahui ibu sedang sakit perasaanku sangat berkecamuk, aku merasa bersalah karena selalu menyalahkannya

Ibu...

Aku mencoba untuk meraih wajahnya namun sayang, bagaikan sebuah arwah seperti di film-film aku sama sekali bisa meraihnya, tanganku menembusnya begitu saja.

"Mas, maksud dia apa? anak siapa? anak kamu cuma Zora aja!" Mama mengguncang papa yang berdiri disampingnya, wajahnya meminta penjelasan dari sang suami.

Tak kunjung menjawab, akhirnya ibu yang angkat suara menambah keadaan semangkin buruk saat mengetahui kebenaran yang terjadi

"Mbak, saya istri kedua mas, dan bayi ini anak kami." Dengan perasaan takut ibu menjelaskan dengan singkat kebenaran yang terjadi sekarang.

Mendengar kalimat yang keluar dari bibir ibu, tubuh mama membeku ditempat pandangnya lurus kedepan. Bagaikan sebuah manekin.

"Aku tahu, aku memang salah karena menikah dengan suami mbak. Karena itu aku memutuskan untuk pergi dan tidak akan menggangu kalian," jelas ibu mencoba meraih tangan mama namun sayang mama tidak menerima sentuhan yang ibu berikan, ia menghempaskan tangan ibu dengan kasar.

In my DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang