***
Singkat waktu les privat itupun selesai dan Bu Dani di ajak ikut makan malam dahulu di rumah Bella, juga Amell yang masih belum pulang, Amell memang terlihat betah sekali di rumah Bella.
"Tugas Ibu Dani udah selesai hari ini, kalau begitu Ibu Dani pamit dulu Bell ya?"
Peralatan pun di beresin dan dosen itupun pamit undur diri pada keluarga Arganta tersebut.
"Ibu makasih ya udah ajarin Bella sampe Bella semengerti ini, sungguh Bu, Bella gak tau harus bales apa sama Ibu!" lontar seneng Bella sambil salim pada dosennya.
"Sama-sama Bell. Bales Ibu dengan prestasi belajar kamu aja Ibu udah seneng kok Bell." jawabnya tulus dan itu ternyata bikin pandangan Pak Arya menoreh perhatian lebih terhadap Ibu Dani jadinya. Ibu Dani berhasil.
"Bella akan berusaha sebisa mungkin Bu..." senyum tulus Bella padanya, Ibu Dani pula tersenyum.
"Pak Arya saya permisi pamit dulu ya Pak?" si dosen mengangguk santun.
"Ibu naik apa ke sini Bu?" tanya Pak Arya yang mulai ada rasa ingin perhatian itu.
"Naik taxi Pak. Mobil saya kebetulan masih di bengkel."
"Oh kalau gitu biar sopir di sini anterin Ibu pulang ya? Tunggu sebentar." ponsel di tekan hubungi sopir pribadinya yang bernama Purnomo itu di panggil.
"Pur siapkan mobil, anterin Ibu Dosennya Bella pulang sekarang."
"Baik Pak!" jawaban siaga sopirnya itu di dalam telpon.
"Aduh saya jadi ngerepotin Pak Arya jadinya." lontar Bu Dani yang malu-malu tapi mau.
"Gak apa-apa Bu. Saya yang justru ngerepotin Ibu sudah mau ngajarin putri saya. Makasih ya Bu..." senyum lembut Pak Arya padanya dan itu bikin dosen tersebut makin berbunga-bunga di hati.
"Mari saya antar ke depan Bu..." mereka pun keluar.
Bella menoleh pada Amell yang masih ikut tersenyum melihat keceriaan dirinya. Bella membelai wajah Amell dan mengecup bibir Amell di sana.
"Aku seneng banget Sayang! Aku gak nyangka sama diriku sendiri..." sikap ceria Bella belum juga reda karena dia terlalu bahagia dengan keberhasilannya ini.
"Selamat ya Sayang... Smoga kamu berhasil di ujian nanti." seraya bibir Amell lagi-lagi di kecup Bella dan itu di lihat oleh Mbo Inah ternyata.
Mbo Inah begitu shock menyaksikannya yang sedang membereskan meja makan, sementara Bella dan Amell ada di ruang keluarga. Tapi Mbo Inah cuma bisa pura-pura tak melihat saja dan terus melanjutkan pekerjaannya.
"Saya suka cara Ibu Dani ngajarin Bella itu mudah di mengerti saya perhatikan." mereka mengobrol dahulu di area garasi.
Si Ibu Dani tentu serasa terbang hidungnya di puji begitu.
"Ah biasa saja Pak. Tapi saya pikir Bellanya memang punya potensi ternyata Pak, dia pasti mampu menguasai semua ilmu asalkan dia terus semangat belajarnya." Pak Arya mengangguk-ngangguk seiring menatap wajah dosen itu dengan tersenyum. Bu Dani sungguh salah tingkah di sana.
"Bell aku pulang dulu yah udah malem. Dan aku yakin di rumah, mamihku pasti udah siap-siap melototin aku.." menekan keningnya di hadapan Bella dan Bella pun berhenti tersenyum.
"Aku harus anterin kamu pulang yah? Aku yang ngomong ke mamih kamu nanti biar kamu gak di marahin.." ucap Bella jadi khawatir.
"Gak usah gak apa-apa kok, mamih aku gak segalak itu kok. Paling mamih cuma melototin aku dulu pas aku nyampe tapi abis itu baik lagi deh." Amell mengangguk pada Bella sambil colek pipi Bella supaya senyum lagi seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESOUL |EnD|
Teen FictionCerita fiktif yang menyuguhkan kisah dua manusia yang saling tergantung satu sama lainnya karena naluri mereka berkata bahwa, secara rasa mereka memiliki satu nafas yang sama dan satu ikatan batin yang sama. Wujud dua perempuan remaja yang menjelaja...