7 | Mencarimu

1.1K 160 14
                                    

***

Dengan bantuan google maps sopir Amell sudah tiba di depan gerbang Campus Trijaya yang masih banyak terlihat para mahasiswa masih berdatangan masuk yang berarti Mang Danu tepat waktu.

Menghentikan mobil di pinggir jalan dekat gerbang, Mang Danu membuka kaca mobilnya seraya memperhatikan seseorang yang turun dari taxi tepat di depan gerbang, bergegas Mang Danu keluar dari mobil dan tanpa ragu menghampiri wanita itu yang tak lain itu adalah Ibu Daniela alias Ibu Dani.

"Permisi Mbak? Maaf mengganggu waktunya." sopan sikap Mang Danu menyapa.

"Iya? Siapa ya? Ada yang bisa di bantu?" jawabnya sambil menoleh pada arah Mang Danu.

"Maaf Mbak kalau boleh tau anda salah satu mahasiswa di sini?" lanjut sopir Amell yang perlahan menjadi agak gugup karena terpesona oleh kecantikan Ibu Dani, Mang Danu tersenyum canggung.

"Oh bukan Pak, saya salah satu dosen di sini. Ada apa emangnya Pak??" lanjut Bu Dani yang mulai heran.

"Oh maaf Bu, saya kira masih mahasiswa hehe..." merekat tangan bertanda minta maaf sambil ketawa kecil karena malu.

"Gak papa santai aja Pak." masih dengan muka herannya tanpa membalas ketawa Mang Danu.

"Ini Bu, saya mau menanyakan ini jika Ibu berkenan." secarik kertas itu keluar dari saku kemejanya dan di berikan pada Bu Dani. Sejenak Bu Dani mengerut kening membaca nama Bella, setelah itu mulai bersuara lagi.

"Iya ini Bella mahasiswa saya di sini. Kenapa emangnya Pak? Apa Bella bikin onar di luar campus??" selidik mata Bu Dani yang langsung mengira Bella sudah nendang orang lagi.

"Oh tidak Bu... Bukan begitu. Ini majikan saya yang suruh saya cari nama Bella ini karena ada barang yang ingin di kirim ke alamatnya Bella sama majikan saya, gitu Bu..." jelas cepatnya karena takut ada salah dugaan. Tak lama terlihat Bella turun dari mobil yang di antar sopirnya seperti biasa turun di depan gerbang.

"Itu dia Bella. Bell sini dulu!" sahut lambai tangan Bu Dani seperti ibu yang memanggil anaknya, tapi mata Bu Dani sambil melirik mobil Bella berharap ayahnya Bella juga keluar dari Mobil itu tapi tidak muncul, tak lama mobil itu malah kembali melaju.

"Saya Bu?" langkah pelan Bella kesana.

"Gak bareng sama Papah kamu berangkatnya Bell?" si ibu malah bertanya hal lain.

"Gak Bu, Papah bawa sopir sendiri, sebentar lagi sampe kayanya. Tadi Ibu panggil saya ada apa Bu?" menelan ludah pelan mengira jangan-jangan dirinya mau mulai di omelin Bu Dani karena tugas-tugas itu.

"Oh iya ini ada yang cariin kamu. Ini Pak yang namanya Bella. Kalo gitu saya permisi dulu ya Pak. Bell simak baik-baik bapak ini bicara yah!" ngasih kembali kertas itu ke Mang Danu sambil menepuk pelan pundak Bella tak menunggu jawaban, langkah Bu Dani segera masuk ke gerbang.

Bella yang bermuka heran melihat ke arah Mang Danu.

"Ini yang namanya Neng Bella itu ya?" seraya kertas kecil yang kini di kasih ke Bella dan Bella membacanya.

"Iya ini saya, ada apa dengan saya Pak?" mengingat-ngingat tapi merasa yakin otaknya belum pernah bertemu dengan sosok muka dari sopir Amell tersebut.

"Itu Non Amell Neng, katanya mau minta alamat lengkap dan nomer hp Neng Bella." jelasnya singkat.

"Amell? Amell siapa ya Pak? Saya gak kenal." menggaruk kepala si Bella memang gak ingat sama sekali.

"Ogitu yang Neng? Tapi gak tau Neng saya cuma disuruh sama Non Amell majikan saya." Mang Danupun menggaruk ubun-ubunnya tanda dia juga bingung.

ONESOUL |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang