23 | Tidak Rela

1K 156 123
                                    

***

Bella histeris dalam kendaraannya yang terus mengejar mobil Amell.

"Kenapa jadi begini?! Kenapa dua monster itu melakukan ini pada Amell?? Apakah ini adalah rencananya dari bokap gua??" memukul-mukul kaca mobilnya, Bella terus histeris sambil terus menatap khawatir pada laju mobil Amell di depan sana, dan Mita coba tenangkan ketidak karuan Bella.

"Lu harus tenang Bellaa!! Bang Jack! Jangan sampe kita kehilangan jejak mereka Bang!!" Mita juga panik merangkul Bella yang terus ingin mengamuk itu d isampingnya.

Bang Jack terus fokus menekan gas ngebutnya mengikuti mobil Amell yang juga ngebut di depan mereka.

Sedang kepanikan Mang Danu di samping Bang Jack, dia meraih ponsel miliknya di saku dan langsung menghubungi majikannya dengan bersuara terbata-bata nan gemetar.

"Nyah? Nyah?! Non Amell Nyah!!" nafas Mang Danu yang masih terdengar tegang. "Non Amell di culik Nyah!!" Mang Danu menangis pada majikannya itu, sementara Ibu Maya sontak mematung, beliau amat tercengang dan tak sanggup mendengar berita tersebut.

"Kenapa bisa Mang Danu???" parau suara Bu Maya yang menjadi lemas.

"Oleh anak buahnya Pak Arya Nyah!! Tapi sekarang saya bersama Bella, dan yang lainnya sed sedang terus mengejar mereka Nyah!!" tapi Ibu Maya tak terdengar lagi di sana karena jatuh pingsan dan di raih oleh Mba Ida. Mang Danu semakin panik.

***

Pak Arya terbelalak menyaksikan peristiwa itu dan tindaknya adalah langsung menghubungi nomer kontak yang bernama Geri.

"Maksud kamu apa Geri?! Saya menyewa anak buah kamu hanya untuk mengawasi anak saya bukan untuk menculik anaknya si Ram!!" nada tinggi Pak Arya langsung meledak di telponnya, namun terdengar suara ketawa ada di sebrang ponsel.

"Hahahah Bukannya itu harapan kamu untuk dapat menghancurkan si Ram Wijaya itu Arya? Aku justru memudahkanmu menuju jalan itu! Dengan menculik anaknya, mental si Ram pasti akan langsung hancur berantakan bukan?!"

"Tapi bukan begini caranya Geri! Lepaskan putrinya si Ram!!" belum juga selesai bicara sambunngan itu di putus oleh Geri. Dan Pak Arya pun tidak tinnggal diam, ia langsung tergesa berlari keluar campus menuju gerbang, dan ia gegas masuk ke dalam mobil dengan kasar mengejutkan sopirnya yang sedang asik tidur di kursi sopir langsung terbangun.

"Pur ayo jalan!!" teriaknya, dan kendaraannya pun gegas berlalu dari campus.

***

Tangan orang jahat itu melepas rambut palsu dari kepala Amell dengan kasar, melepas kacamatanya dan melepas tahi lalat palsu di pipinya Amell.

"Aslinya cantik juga ni cewe!" ketus satu dari mereka yang duduk di sebelah pingsannya Amell, yang bahkan tingkah laku orang jahat tersebut hendak menyosorkan mulutnya ingin mencium ke arah bibir Amell namun di cegah temannya yang menyetir.

"Ngapain lu? Main nyosor aja lu Tong! Kalo Boss tau bisa mati lu!!" ketus suara dari arah pengemudi yang melihat tingkah temannya di kaca spion.

"Si Boss bakal tau dari mana bre? Ayo mending kita sikat dulu ni cewe cantik sebelum di sikat sama si Boss!!" kembali tindak si pria jahat itu mau nyosor lagi tapi lagi-lagi di larang teman di depannya.

"Bahkan semut yang ada di mobil ini bisa laporan ke si Boss lah! Mati dah lu..." menelan ludah kasar si raksasa di belakangpun tak jadi menyentuh Amell karena memang benar jika Geri... Boss mereka itu bisa mengetahui tentang apapun.

***

Pak Ram bertengger bercampur gemetar mendengar kabar penculikan Amell dari Ibu Maya, sungguh terasa seperti halilintar menyambar di atas ubun-ubunan, Pak Ram berlari cepat pulang dari kantornya dan ia segera menelpon pihak kepolisian.

ONESOUL |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang