5 | First Touch

1.4K 188 19
                                        

***

Di waktu yang sama tepatnya di campus, langkah Bu Dani tak sengaja berpapasan dengan dekan yang selalu terlihat berwibawa dan jarang bicara, itu adalah ayah dari Bella. Bapak Arya Arganta adalah nama dari sosoknya, dan artinya Bella Arganta atau Belliana Arganta adalah nama lengkap dari si tomboy Bella.

"Pak Arya, selamat sore Pak." sedikit gugup dan segan Bu Dani mau tak mau harus menyapa lebih dulu karena sudah terlanjur berpapasan.

"Sore..." berhenti melangkah ayah Bella menjawab pelan.

"Belum pulang Pak?" lanjut santun Bu Dani.

"Belum Bu sebentar lagi. Ibu Dani juga belum pulang?" tanya balik Pak Arya yang tetap berwibawa.

"Iya Pak, ini sekarang baru mau pulang." senyum simpul Bu Dani agak gugup.

"Oh ya kalau gitu hati-hati ya Bu..." lanjut Pak Arya sedikit senyum pula.

"Makasih Pak. Mari Pak, saya duluan kalau begitu." mengangguk Bu Dani dan mulai melangkah kakinya sedikit.

"Ya silahkan Bu." pak Arya pun berlanjut melangkah kembali, merekapun menjauh.

Dalam hati Bu Dani merasa canggung dan masih merasa degdegan, berjalan keluar gerbang campus sambil mengusap-ngusap dadanya.

"Ya ampun karisma Pak Arya itu wibawanya sempurna banget sampe-sampe jantungku mau copot pas tadi ngobrol sama beliau!" gumam hati Bu Dani sambil membuka pintu mobil miliknya di parkiran campus.

"Sumpah deh kalau Pak Arya bukan dekan yang sangat disegani di sini, udah aku ajak kencan dia!" ketawa pelan seorang Bu Dani yang memang berpanampilan cukup menarik itu menghapus aura wibawanya setelah di dalam mobilnya sendiri.

Tersenyum-senyum sendiri Bu Dani bergeleng kepala sambil nyalain mesin mobil, gak habis pikir ternyata dirinya menaru ketertarikan pada Ayah Bella yang memang seorang duda itu. Pantas saja Bu Dani tak pernah marahin Bella walau Bella gak pernah kerjain tugasnya sendiri, ternyata ada udang di balik kerang.

***

Langkah demi langkah mencari keberadaan Bella, Mita coba hubungi handphone Bella tapi gak di angkat berkali-kali.

"Ni anak pasti lupa bawa hp deh!" menggercapkan mata kesal Mita memaki dirinya sendiri. "Gw juga sih tadi yang bego kenapa gak tarik tangannya si Bella tadi supaya ikut ke toilet!! Kalo udah gini yang repot gw sendiri deh, mana nyokap udah suruh gw balik lagi!" melihat notif hpnya banyak misscall dari ibunya. "Duh..kalo gw tinggalin si Bella pasti Pak Arya nyalahin gw! Kenapa hidup lu selalu bikin gw ribet si Bellaa?!" mengacak rambut si Mita lanjut melangkah dekati sosok security dan bertanya di mana tempat bagian informasi.

***

Bella yang sedari tadi ikuti Amell belum berani lebih mendekat apalagi menyapa Amell. Dia hanya terus melangkah kecil di belakang Amell dan ibunya, masuk dan keluar dari toko yang Amell dan ibunya singgahi, Bella mencoba terus merapatkan pandangan pada arah Amell supaya tak kehilangan jejak.

"Ya ampun Mell kayaknya handphone Mamih ketinggalan di salah satu toko tadi deh!?" seru Ibu Maya sembari mengobok-ngobok isi tas miliknya juga dua tas belanjaan di tangannya.

"Seriuss Mih?" agak melebar mata seraya dongak menoleh kebelakang melihat ibunya.

"Iya, di tas juga gak ada nih." masih memastikan isi dalam tasnya.

"Trus gimana Mih?" wajah Amell kembali kedepan.

"Ya udah Mamih check dulu ke toko-toko tadi yang pernah kita datengin ya? Kamu sebaiknya tunggu disini biar Mamih bisa cepet carinya."

ONESOUL |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang