Halooo aku balik lagi🙌🏻
Terakhir update sabtu kemarin dan sekarang hari rabu udh update lagi sebuah keajaiban dunia.
Makanya ramein dong, suruh temen-temen kamu ikutan baca just biar aku tambah semangat😍
***
Anna pernah mengatakan bukan bahwa salah satu impian gadis itu adalah bisa menonton bola bersama Ayahnya? Lihatlah sekarang ia tengah duduk di sofa dengan televisi di depan sana yang menayangkan pertandingan bola. Ini memeang bukan kali pertamanya, ia hanya tidak menyangka bahwa impian yang ia kira tidak akan pernah terwujud sekarang ia dapat dengan sering merasakannya.
Untuk Amel dan Alena mereka sedang pergi berbelanja ke Mall dengar-dengar juga mereka akan ke salon dan SPA. Sebenarnya ia diajak tapi Anna menolak dan Amel pun tidak memaksa karena dia tau tabiat anaknya daripada nanti Anna merengek minta pulang lebih bai ia membiarkan Anna tidak ikut.
Ingatkan kalo Anna itu sangat rese kalau diajak ke Mall?
Namun, di tengah menyaksikan acara bola kali ini ada yang berbeda. Mumpung Mama dan Kakaknya sedang tidak ada di rumah jadilah ini waktu yang tepat untuk Ayah dan anak itu membicarakan tentang misi mereka tanpa takut ketahuan orang rumah.
“Jadi, gimana Latihan kamu?” Tanya bayu sambil mengelus rambut anaknya dengan sayang.
“Berat banget! Setiap abis pulang latihan Anna ngerasa badan Anna kayak habis digebukin orang sekampung,” adu Anna.
Bayu tertawa mendengar penuturan anaknya.
“Katanya jagoan kok gitu aja udah ngeluh?” Ejek Bayu.
“Ya, beda dong, kan Anna belum terbiasa,” Anna mengalihkan tatapannya dari arah TV kearah Bayu. “Tapi Anna mau nanya deh, Pah.”
“Tanya apa?”
“Kakek Maxi itu apa dia nggak punya keluarga?”
“Kenapa nggak langsung nanya sama Kakek Maxi nya?”
“Anna lupa padahal kemarin Kakek Maxi udah certain masa muda beliau sama Kakek Benardi,”
Bayu tersenyum dan mengangguk, “Karena dunia yang mereka geluti sangat berbahaya ditambah lagi masa lalu mereka Kakek Maxi memilih untuk nggak berumahtangga katnya dia takut anaknya hidup terlantar seperti dirinya dulu. Karena menurut Kakek Maxi dia bisa mati kapan saja karena banyaknya musuh…”
“beda dengan Kakekmu, sewaktu muda ia merasa sendirian dan sebatang kara maka dari itu ia ingin berumahtangga supaya ketika dia meninggal dia tidak merasa sendirian. Tetapi kakekmu nggak sadar bahwa kepergiannya meninggalkan Papa sendiri,”
“Sendiri? Bukannya Papa sudah punya Mama bahkan Mama lagi hamil Anna,”
“Beda, Rose. Papa tumbuh besar hanya dengan kakekmu setelah kepergian nenekmu ketika usia Papa 15 tahun dan rasanya sangat sulit karena Papa terlambat menyelamatkannya,” jika kemarin ia melihat kesedihan di mata Maxi sekarang ia melihat kesedihan di mata Papanya.
“Kakekmu meninggal untuk melindungi annak, menantu, dan cucunya, tapi dengan bodohnya karena dendam Papa harus terpisah dengan kamu dan Mama mu.”
Memang setelah hari itu Bayu menyimpan banyak penyesalan bahkan Papa-nya tersebut tidak jaran meminta maaf padanya padahal Anna sudah biasa-biasa saja baginya sesuatu yang telah berlalu biarlah tertinggal di belakang sana. Lagipula Bayu yang sekarang sudah cukup menebus dosa-dosa yang dulu ia perbuat. Keluarganya sekarang telah lengkap dan hanya itu yang sedari dulu Anna inginkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
In The Name Of Love 2
Fiksi RemajaBeberapa orang mengatakan bahwa "Mempertahankan jauh lebih sulit daripada mendapatkan." Lalu, apa jadinya jika Annabela Roselani dihadapkan kenyataan seperti itu? Sanggupkan Anna mempertahankan cintanya? Bukan hanya cinta Kenziano melainkan juga cin...